BELAJAR ILMU EKONOMI DARI KITAB LI JI

Home » Artikel » BELAJAR ILMU EKONOMI DARI KITAB LI JI

Dilihat

Dilihat : 44 Kali

Pengunjung

  • 0
  • 53
  • 54
  • 38,591
ilmu ekonomi

Oleh: Xie Zhen Ming 谢峥明

 

Kejadian beberapa waktu yang lalu saat covid-19 melanda, membuat saya teringat masa-masa sekolah. Sebagai orang yang masih mengandalkan uang saku dari pemberian orang tua memang kurang leluasa. Yang membuat diri sendiri merasa agak bangga adalah dalam keterbatasan masih bisa menyisihkan sedikit untuk investasi. Anak tersebut curhat kepada saya: lao shi, dulu sebulan mendapat uang saku berapa? Apa cukup? Orang tua lao shi adalah karyawan perusahaan, juga memiliki banyak saudara, diberi berapa ya diterima, dicukup-cukupkan. Pernah juga mengalami terlambat menerima uang saku karena gaji orang tua belum cair. Memangnya, ada apa? What’s wrong with you? 

Singkat cerita, ia mengungkapkan kebutuhan & pendapatannya tidak berimbang. Setiap bulan hanya mendapatkan uang saku sebesar Rp700.000,- kebutuhannya mencapai Rp885.000,-  dengan rincian sebagai berikut: Isi pensil (Rp10.000), karena isi pensil yang kamu miliki tinggal 3 pcs lagi. Sepatu baru (Rp500.000), karena ada model sepatu yang baru dilaunching dan kamu sukai. Kuota internet (Rp150.000), karena kuota kamu sudah hampir habis. Isi binder (Rp25.000), persiapan untuk belajar online bulan depan. Tas baru (Rp200.000), karena tas sebelumnya rusak. Kurang Rp185.000,- harus bagaimana ini? 

Ada sebuah pepatah mandarin yang berbunyi: 后海先河hòu hǎi xiān hé, segala sesuatunya ada yang harus didahulukan, ada yang dapat ditunda pemenuhannya. Kita harus belajar untuk membuat skala prioritas. Steven R. Covey telah mencetuskan tabel skala prioritas untuk memudahkan kita dalam menentukan sebuah prioritas dalam memenuhi kebutuhan. Kebutuhan seseorang dibagi menjadi 4 macam yaitu: (1) Penting & mendesak;; (2) Penting & kurang mendesak; (3) Kurang penting & mendesak; (4) Kurang penting & kurang mendesak. Yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah yang penting & mendesak, sementara kurang penting & kurang mendesak menduduki tempat paling terakhir. 

Berdasarkan tabel skala prioritas, lao shi memberikan saran. Pertama, harus membeli kuota internet karena tanpa kuota internet kamu tidak bisa mengikuti kegiatan belajar online. Kedua, belanja isi binder dan isi pensil  karena kedua barang ini menunjang kegiatan belajar. Ketiga, tunda beli tas karena saat ini kamu sekolah online, jadi belum membutuhkan tas walaupun tas kamu sudah rusak. Terakhir, jangan membeli sepatu karena sepatu kamu sebelumnya masih ada dan saat ini sekolah online, jadi tidak perlu memakai sepatu. Bagaimana? Lao shi harap, saran lao shi bisa membantu kamu. Jia You! 

Kitab Li Ji XVI. Xue Ji. 21-22 hal 398 mengajarkan kepada kita semua untuk membuat skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan. Diibaratkan Tiga raja suci, di dalam melakukan sembahyang yang berkait air, lebih dahulu dilakukan di sungai baru kemudian di laut. Air sungai bermuara ke laut. Begitu juga dengan seseorang bila ingin menyampaikan & menyebarkan kepada dunia jika Ru Jiao ini adalah baik maka yang pertama harus dilakukan adalah mulai dengan belajar bahasa Mandarin, mendalami bahasa kitab. Menurut para pembaca sesuai dengan teori skala prioritas. Steven R. Covey menghadiri simposium internasional tentang Ru Jiao berada pada posisi yang mana? 

古之学者,比物丑类,鼓无当于五声,五声弗得不和;水无当于五色,五色弗得不章;学无当于五官,五官弗得不治;师无当于五服,五服弗得不亲。君子曰:大德不官,大道不器,大信不约,大时不齐。察于此四者,可以有志于学矣。三王之祭川也,皆先河而后海,或源也,或委也,此之谓务本!

Orang kuno itu, di dalam menuntut pelajaran, membandingkan berbagai benda yang berbeda-beda dan melacak jenisnya. Tambur tidak mempunyai hubungan khusus dengan panca nada; tetapi panca nada tanpa diiringinya tidak mendapatkan keharmonisannya. Air tidak mempunyai hubungan istimewa dengan panca warna; tetapi tanpa air, panca warna tidak dapat dipertunjukkan. Belajar tidak mempunyai hubungan khusus dengan lima jawatan; tetapi tanpa belajar, lima jawatan tidak dapat diatur. Guru tidak mempunyai hubungan istimewa dengan ke lima macam pakaian duka, tetapi tanpa guru, kelima macam pakaian duka itu tidak dipahami bagaimana memakainya. Sang Susilawan (Junzi) berkata, “Kebajikan Besar itu tidak terikat oleh suatu jawatan; Jalan Suci Yang Agung itu bukan sekedar suatu alat; Kepercayaan Besar itu tidak hanya terbatasi karena sumpah; kecocokan waktu yang besar, itu bukan sekedar teratur.” Memeriksa ke empat perkara ini, kita peroleh betapa cita dalam belajar itu. Tiga Raja Suci, di dalam melakukan sembahyang yang berkait air, lebih dahulu dilakukan di sungai baru kemudian di laut; di awali dari yang sumber, baharu kemudian hasilnya. Ini kiranya yang dimaksudkan dengan mengutamakan yang pokok.

Selamat belajar, semoga bermanfaat. Jia you! 

 

BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).

 

Daftar Pustaka

Adegunawan, Suyena. 2018. Kompilasi 《四书》– Si Shu – Empat Kitab Klasik. Bandung. TSA.

Adegunawan, Suyena. 2018. Kompilasi《礼记》– Liji – Catatan Kesusilaan. Bandung. TSA.

McKay; Brett; Kate (October 23, 2013). “The Eisenhower Decision Matrix: How to Distinguish Between Urgent and Important Tasks and Make Real Progress in Your Life”. A Man’s Life, Personal Development.

Stephen Covey, A. Roger Merrill, and Rebecca R. Merrill. 1994. First Things First: To Live, to Love, to Learn, to Leave a Legacy. New York: Simon and Schuster (ISBN 0-684-80203-1)

 

error: Content is protected !!
Butuh bantuan?