Menghadap Tembok, Untuk Membaca Tanpa Henti 面壁而立,学海无涯 (To Face a Wall, to Read Endlessly)

Home » Artikel » Menghadap Tembok, Untuk Membaca Tanpa Henti 面壁而立,学海无涯 (To Face a Wall, to Read Endlessly)

Dilihat

Dilihat : 20 Kali

Pengunjung

  • 0
  • 44
  • 54
  • 38,582
Pic 7 Menghadap Tembok

Oleh: Xie Zheng Ming 谢峥明

 

Kitab Klasik (尚书·周官) mencatat: “Orang yang tidak belajar ibarat orang yang menghadap tembok, yang akan bingung menghadapi urusan politik.” Artinya, jika seseorang tidak belajar, ia seperti orang yang berdiri di depan tembok, tidak dapat melihat apa pun. Ketika mereka dihadapkan pada urusan politik atau tantangan besar lainnya, mereka akan merasa bingung dan kewalahan, tidak tahu harus berbuat apa.

The Classic of Documents (尚书·周官) records: “A person who doesn’t learn is like a person facing a wall, who will be confused when facing political affairs.” This means that if a person doesn’t learn, they’re like someone standing in front of a wall, unable to see anything. When they’re faced with political affairs or other major challenges, they’ll feel confused and overwhelmed, not knowing what to do.

Komentar Dokumen Klasik (尚书正义) memberikan penjelasan yang lebih rinci: “Orang yang tidak belajar ibarat orang yang menghadap tembok, yang akan kebingungan ketika menghadapi urusan politik. seperti seseorang yang berdiri di depan tembok, tidak dapat melihat apa pun. Saat dihadapkan pada sesuatu, mereka akan kebingungan.

The Commentary on the Classic of Documents (尚书正义) provides a more detailed explanation: “A person who doesn’t learn is like a person facing a wall, who will be confused when facing political affairs. This means that if a person doesn’t study, they’re like someone standing in front of a wall, unable to see anything. When they’re faced with something, they’ll be confused.”

Karena itu, ungkapan “menghadap ke tembok面壁而立” adalah metafora yang jelas untuk situasi dan keadaan orang yang tidak belajar. Mereka seperti seseorang yang berdiri di depan tembok, dengan bidang pandang sempit dan pikiran tertutup, tidak mampu melihat sifat sebenarnya dari segala sesuatu dan hukum perkembangan. Ketika mereka menghadapi masalah atau tantangan, mereka seringkali merasa tidak berdaya dan tidak tahu bagaimana harus menyikapinya.

Therefore, the idiom “to face a wall面壁而立” is a vivid metaphor for the situation and state of people who don’t learn. They’re like someone standing in front of a wall, with a narrow field of vision and closed mind, unable to see the true nature of things and the laws of development. When they encounter problems or challenges, they often feel helpless and don’t know how to respond.

Belajar adalah tangga kemajuan manusia dan landasan pertumbuhan pribadi. Melalui belajar, kita dapat memperoleh pengetahuan, memperluas wawasan, dan meningkatkan kemampuan kognitif. Pembelajaran tidak terbatas pada pengetahuan buku, tetapi juga mencakup eksplorasi dan praktik masyarakat, alam, dan kehidupan.

Learning is the ladder of human progress and the cornerstone of personal growth. Through learning, we can acquire knowledge, broaden our horizons, and improve our cognitive abilities. Learning is not limited to book knowledge, but also includes exploration and practice of society, nature, and life.

Bagi individu, pembelajaran adalah landasan pertumbuhan. Orang yang tidak belajar ibarat orang yang menghadap tembok, tidak mampu melihat apa pun. Mereka kurang memahami dunia, berpikiran sempit, dan sulit beradaptasi dengan perkembangan sosial. Ketika mereka menghadapi urusan politik atau tantangan besar lainnya, mereka sering merasa bingung dan kewalahan, tidak tahu harus berbuat apa.

For individuals, learning is the cornerstone of growth. People who don’t learn are like people facing a wall, unable to see anything. They lack understanding of the world, have narrow minds, and find it difficult to adapt to social development. When they face political affairs or other major challenges, they often feel confused and overwhelmed, not knowing what to do.

Bagi masyarakat, pembelajaran adalah kekuatan pendorong kemajuan. Bangsa yang tidak belajar adalah bangsa yang stagnan. Hanya dengan terus belajar kita dapat mengikuti perkembangan zaman dan menghadapi berbagai tantangan. Sepanjang sejarah, masa makmur selalu mementingkan pendidikan dan menganjurkan pembelajaran. Namun, masa kemunduran sering kali dibarengi dengan penurunan pendidikan dan kemunduran pembelajaran.

For society, learning is the driving force of progress. A nation that doesn’t learn is a nation that stagnates. Only by constantly learning can we keep up with the times and meet various challenges. Throughout history, prosperous times have always attached great importance to education and advocated learning. However, times of decline are often accompanied by a decline in education and the waning of learning.

Belajar bukan sekedar memperoleh pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri, berpikir kritis, dan memecahkan masalah. Proses pembelajaran merupakan proses eksplorasi, bertanya, refleksi, dan inovasi yang terus-menerus. Melalui pembelajaran, kita dapat melepaskan diri dari pemikiran yang kaku, memperluas wawasan, dan meningkatkan kualitas diri secara keseluruhan.

Learning is not just about acquiring knowledge, but also about cultivating the ability to think independently, think critically, and solve problems. The process of learning is a process of constant exploration, questioning, reflection, and innovation. Through learning, we can break away from fixed thinking, broaden our horizons, and improve our overall quality.

Dalam masyarakat saat ini, pembelajaran seumur hidup telah menjadi tren yang tidak bisa dihindari. Dengan percepatan pemutakhiran ilmu pengetahuan, tidak belajar berarti tertinggal. Hanya dengan terus belajar kita dapat mengikuti perkembangan zaman, beradaptasi dengan perkembangan sosial, dan tetap tak terkalahkan dalam persaingan yang ketat. Oleh karena itu, setiap orang hendaknya mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dan menetapkan konsep belajar sepanjang hayat. Pemerintah dan masyarakat juga harus menciptakan suasana belajar yang baik, mementingkan pengembangan pendidikan, dan menciptakan kondisi pembelajaran sepanjang hayat bagi seluruh masyarakat. Hanya melalui pembelajaran seumur hidup masyarakat dapat maju dan negara menjadi sejahtera.

In today’s society, lifelong learning has become an inevitable trend. With the acceleration of knowledge updates, not learning means falling behind. Only by constantly learning can we keep up with the times, adapt to social development, and remain invincible in fierce competition. Therefore, everyone should develop good learning habits and establish the concept of lifelong learning. The government and society should also create a good learning atmosphere, attach importance to the development of education, and create conditions for lifelong learning for all people. Only through lifelong learning can society progress and the country prosper.

Bayangkan jika semua orang berdiri menghadap tembok, tidak belajar, tidak berpikir, dan tidak membuat kemajuan. Masyarakat kita akan menjadi sebuah kelompok yang stagnan, tanpa vitalitas. Oleh karena itu, mari kita bersinergi menciptakan suasana belajar sepanjang hayat, menjadikan belajar sebagai kebiasaan, menjadikan ilmu menjadi kekuatan, dan membiarkan negara dan bangsa kita terus maju melalui pembelajaran, menuju masa depan yang lebih cerah. Belajar adalah pembelajaran yang tidak terbatas dan seumur hidup. Mari kita memulai perjalanan belajar seumur hidup bersama, terus bereksplorasi, terus berkembang, dan terus melampaui diri kita sendiri dalam lautan pengetahuan.

Imagine if everyone stood facing a wall, not learning, not thinking, and not making progress. Our society would be a stagnant pool, devoid of vitality. Therefore, let’s work together to create an atmosphere of lifelong learning, make learning a habit, turn knowledge into strength, and let our country and nation continuously progress through learning, towards a brighter future. Learning is boundless, lifelong learning. Let’s embark on a lifelong journey of learning together, constantly exploring, constantly progressing, and constantly surpassing ourselves in the ocean of knowledge.

 

面壁而立,学海无涯

 

《尚书·周官》有载:“人而不学,其犹正墙面而立,临政事必烦。”此语意为:人如果不去学习,就像面对着墙壁站着,什么也看不见,一旦面临政事或其他重大挑战时,就会感到烦乱无措,不知所措。

 

《尚书正义》对此语的解释更为详尽:“人而不学,犹正墙面而立,临政事必烦。言人若不学习,则如对墙而立,一无所见,临事必困烦也。”

 

由此可见,“面壁而立”这一成语形象地比喻了不学习的人的处境和状态。他们就像面对着墙壁站着,视野狭窄,思想闭塞,难以看清事物的本质和发展规律。当他们遇到问题或挑战时,往往会感到手足无措,不知如何应对。

 

学习是人类进步的阶梯,是个人成长的基石。通过学习,我们能够获取知识,开拓视野,提升认知能力。学习不仅限于书本知识,更包括对社会、自然和人生的探索与实践。

 

对于个人而言,学习是成长的基石。不学习的人就像面对着墙壁站着,什么也看不见。他们对世界缺乏了解,思想狭隘,难以适应社会的发展。当他们面临政事或其他重大挑战时,往往会感到烦乱无措,不知所措。

 

对于社会而言,学习是进步的动力。一个不学习的民族是一个停滞不前的民族。只有不断学习,才能跟上时代的步伐,应对各种挑战。历史上的盛世,无不重视教育,崇尚学习。而衰世,往往伴随着教育的衰落和学习风气的消退。

 

学习不仅仅是为了获取知识,更是为了培养独立思考的能力、批判性思维和解决问题的能力。学习的过程是一个不断探索、质疑、反思和创新的过程。通过学习,我们能够打破思维定势,拓宽眼界,提升自己的综合素质。

 

在当今社会,终身学习已成为一种必然趋势。随着知识更新速度的加快,不学习就意味着落伍。只有不断学习,才能跟上时代的步伐,适应社会的发展,在激烈的竞争中立于不败之地。

 

因此,每个人都应养成良好的学习习惯,树立终身学习的理念。政府和社会也应营造良好的学习氛围,重视教育的发展,为全民学习创造条件。只有全民学习,社会才能进步,国家才能繁荣昌盛。

 

试想一下,如果每个人都像面对墙壁站着一样,不学习、不思考、不进步,那么我们的社会将是一潭死水,毫无生机。因此,让我们共同努力,营造全民学习的氛围,让学习成为一种习惯,让知识成为一种力量,让我们的国家和民族在学习中不断进步,走向更加美好的未来。

 

学海无涯,终身学习。让我们一起踏上学习的征程,在知识的海洋中不断探索,不断进步,不断超越自我。

 

BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).

error: Content is protected !!
Butuh bantuan?