Menyakiti Orang Lain, Menyakiti Diri Sendiri – Hurting Others, Hurting Yourself

Home » Artikel » Menyakiti Orang Lain, Menyakiti Diri Sendiri – Hurting Others, Hurting Yourself

Dilihat

Dilihat : 22 Kali

Pengunjung

  • 0
  • 193
  • 173
  • 88,062
Pic 2 Menyakiti

Oleh: Xie Zheng Ming

 

Rubah dan Ayam Jantan. Konon, dahulu kala, rubah hidup di halaman pertanian, seperti babi, anjing, dan ayam, menikmati hidup tanpa beban dan makanan yang disediakan oleh pemiliknya. Ada seekor rubah dengan kebiasaan buruk. Ia meminjam barang dari orang lain dan tidak pernah mengembalikannya. Setelah beberapa saat, ketika orang-orang meminta barang mereka kembali, ia akan menyangkal telah meminjamnya. Karena barang-barang itu hanya benda kecil, orang-orang tidak mau mempermasalahkannya. Hal ini justru mendorong perilaku buruk rubah.

The Fox and the Rooster. It is said that long ago, foxes lived in farm courtyards, just like pigs, dogs, and chickens, enjoying a carefree life and the food provided by their owners. There was a fox with a bad habit. He would borrow things from others and never return them. After a while, when people asked for their things back, he would deny having borrowed them. Because these were just small objects, people didn’t want to make a fuss about it. This only encouraged the fox’s bad behavior.

Suatu hari, rubah melihat seekor ayam jantan membeli sebuah terompet kecil yang indah. Ia meminta ayam jantan untuk meminjamnya. Rubah bermain dengan terompet itu cukup lama tetapi tanpa sengaja merusak corongnya. Ia berpikir, “Karena sudah rusak, jika aku mengatakan yang sebenarnya kepada ayam jantan, aku harus membayarnya.” Maka ia menyimpan terompet itu. Beberapa hari kemudian, ayam jantan itu meminta kembali terompetnya, tetapi rubah mengklaim itu miliknya. Ayam jantan itu marah besar, wajahnya memerah. Ia menunjuk terompet yang rusak dan berkata, “Kau merusak terompet baruku, dan kau bahkan tidak menawarkan untuk membayar! Bagaimana kau bisa bilang itu milikmu?”

One day, the fox saw a rooster buy a beautiful little trumpet. He asked the rooster to borrow it. The fox played with the trumpet for a long time but accidentally broke the mouthpiece. He thought, “Since it’s already broken, if I tell the rooster the truth, I’ll have to pay for it.” So he kept the trumpet. A few days later, the rooster asked for his trumpet back, but the fox claimed it was his own. The rooster was furious, his face flushed red. He pointed at the broken trumpet and said, “You broke my new trumpet, and you didn’t even offer to pay! How can you say it’s yours?”

Banyak hewan berkumpul untuk menonton. Kebiasaan buruk rubah pun terbongkar. Alih-alih mengakui kesalahannya, ia malah menyalahkan ayam jantan karena telah mempermalukannya di depan semua orang. Ia memanfaatkan kekhilafan ayam jantan itu dan menyerang, menggigit sayapnya. Lalu ia lari ke pegunungan. Sejak hari itu, ia merasa malu menghadapi siapa pun. Ia hidup di alam liar, menjalani hidup yang keras, tak pernah lagi merasakan kenyamanan sarang yang hangat atau makanan lezat.

Many animals gathered around to watch. The fox’s bad habit was exposed. Instead of admitting his mistake, he blamed the rooster for making him look bad in front of everyone.  He took advantage of the rooster’s distraction and attacked, biting his wing. Then he ran off into the mountains.  From that day on, he felt ashamed to face anyone.  He lived in the wild, enduring a tough life, never again experiencing the comfort of a warm nest or delicious meals.

“Jika Anda serakah, Anda akan merencanakan untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan. Ketika Anda merencanakan kejahatan terhadap orang lain, mereka akan merencanakan kejahatan terhadap Anda. – If you are greedy, you will scheme to get what you want. When you scheme against others, they will scheme against you.”

*Zuozhuan, Duke Xuan, Year 14*

Ketika seseorang memiliki keinginan yang tamak, ia akan mencari cara untuk mendapatkan keuntungan dan menggunakan cara-cara licik untuk memanipulasi orang lain. Orang lain akan melakukan hal yang sama, menciptakan siklus saling tipu daya. Hal ini merugikan kedua belah pihak. Pepatah ini memperingatkan orang-orang untuk mengendalikan keinginan mereka dan menjaga pola pikir yang baik. “Menyakiti orang lain, menyakiti diri sendiri” adalah ungkapan sederhana dengan makna yang mendalam. Dalam hidup, kita sering menghadapi godaan dan tantangan. Terkadang, kita mungkin tergoda untuk memanfaatkan orang lain karena keserakahan, yang pada akhirnya menyakiti mereka. Namun, dengan menyakiti orang lain, tanpa sadar kita juga merugikan diri sendiri.

When someone has greedy desires, they will find ways to gain advantage and use underhanded methods to manipulate others. Others will do the same, creating a cycle of mutual scheming. This harms both sides. This saying warns people to control their desires and maintain a good mindset. “Hurting others, hurting yourself” is a simple phrase with profound meaning. In our lives, we often face temptations and challenges. Sometimes, we may be tempted to take advantage of others due to greed, hurting them in the process.  But in hurting others, we unknowingly harm ourselves too.

Renungkan kembali kisah rubah. Keserakahannya akan terompet ayam jantan membawanya untuk menyakiti ayam jantan, yang pada akhirnya berujung pada tragedinya sendiri. Ia menikmati hidup nyaman, tetapi kehilangan rumah dan dukungan karena keserakahan dan kekeraskepalaannya. Ia mengembara di alam liar, tak mampu mendapatkan kembali kenyamanan yang pernah dimilikinya. Kisahnya mengajarkan kita bahwa menyakiti orang lain tidak hanya mendatangkan hukuman moral, tetapi juga memiliki konsekuensi nyata. Mereka yang menyakiti orang lain seringkali berakhir dengan menyakiti diri sendiri. Keserakahan seringkali berujung pada kehancuran. Pemuasan keinginan seringkali harus dibayar dengan harga yang kejam. Hanya dengan belajar mengendalikan keinginan dan menghindari tindakan yang merugikan orang lain dan diri sendiri, kita dapat benar-benar berjalan di jalan yang terang. Alih-alih terlibat dalam menyakiti orang lain, kita harus memupuk kebaikan, toleransi, dan integritas dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah orang yang benar-benar layak dihormati dan dipercaya.

Think back to the fox. His greed for the rooster’s trumpet led him to harm the rooster, ultimately ending in his own tragedy.  He had enjoyed a comfortable life but lost his home and support because of his greed and stubbornness. He wandered in the wild, unable to regain the comfort he once had. His story teaches us that harming others not only brings moral punishment, but also has real-life consequences.  Those who hurt others often end up hurting themselves. Greed often leads to destruction. The satisfaction of desires often comes with a cruel price. Only by learning to control our desires and avoiding actions that harm others and ourselves can we truly walk on a bright path. Instead of indulging in harming others, we should cultivate kindness, tolerance, and integrity in our daily lives.  Become people who are truly worthy of respect and trust.

Ungkapan “menyakiti orang lain, menyakiti diri sendiri” sederhana, namun memiliki makna yang dalam. Marilah kita mengingatnya, berhati-hati dalam tindakan kita, dan menghindari menyakiti orang lain. Hanya dengan memperlakukan orang lain dengan baik, kita akan menerima kebaikan sebagai balasannya. Kita juga akan terhindar dari penderitaan dan kesedihan. Marilah kita membentuk karakter kita dengan kebaikan dan kasih, bersama-sama menciptakan dunia yang lebih baik. “Menyakiti orang lain, menyakiti diri sendiri” – tanamkan ini dalam hatimu. Hargai orang lain, raih tujuanmu sendiri. Inilah makna hidup yang sesungguhnya. Marilah kita mengingatnya, tetap setia pada hati kita, dan kita akan melangkah lebih jauh dan hidup lebih baik. Semoga kita semua belajar memaafkan dan menghargai, menggunakan hati kita yang baik untuk menciptakan masa depan yang harmonis dan indah.

The phrase “hurting others, hurting yourself” is simple, but holds deep meaning. Let us keep it in mind, be mindful of our actions, and avoid hurting others.  Only by treating others with kindness will we receive kindness in return.  We will also avoid suffering and sadness.  Let us shape our character with kindness and love, together creating a better world. “Hurting others, hurting yourself” – keep this in your heart.  Cherish others, achieve your own goals.  This is the true meaning of life.  Let us remember this, stay true to our hearts, and we will go further and live better. May we all learn to forgive and appreciate, using our kind hearts to create a harmonious and beautiful future.

 

害人害己

 

狐狸和公鸡。据说很久以前,狐狸和猪、狗、鸡一样,生活在农家的小院里,整天过着无忧无虑的生活,享受着主人给他们的食物。

 

有一只习惯很不好的狐狸,借了别人的东西,从来不主动归还。时间长了,人家去要,它就耍赖说没有借。因为是一些小物件,大家都觉得没必要和它计较,这样更助长了狐狸的恶习。

 

一天,狐狸看到公鸡买了一把漂亮的小号,就去向公鸡借了玩。狐狸把小号拿在手中玩了很久,结果不小心把号把儿给弄断了,他心想,反正也断了,要是和公鸡说实话,还得赔钱,所以就没有还给公鸡。

 

几天以后,公鸡去向狐狸要小号,狐狸却说小号是它自己的。公鸡听了狐狸的话,气得脸都红了,它指着没了把儿的小号说:“你弄坏了我的新小号,不赔就算了,怎么能说是你自己的呢?”

 

当时周边有好多小动物围着看,这下狐狸的恶习可被拆穿了,这时候,它不仅没有认识到自己的错误,反而还怨恨公鸡让他当众出了丑。于是,它趁公鸡不注意,猛的扑了过来,咬伤了公鸡的翅膀,然后就匆匆忙忙的溜到了山沟里。从此以后,它觉得再也没脸见大家伙了,也就一直在野外生活下去,生活的特别辛苦,再也没有温暖的窝和可口的饭菜了。

 

損害別人,也損害自己。

 

怀必贪,贪必谋人。谋人,人亦谋己《左传·宣公·宣公十四年 (Chun Qiu Zuo Zhuan – Chinese Text Project, n.d.)》。人若有贪婪之念,必会想法设法地谋求利益,用卑鄙的手段去算计他人,他人亦是如此,彼此算计,可谓害人害己,此句告诫人们,要遏制自身的欲念,端正心态。

 

害人害己,这是一个看似简单,却极具深意的警句。在人生的道路上,我们常常会遇到各种各样的诱惑和挑战,有时候我们或许会因为贪念而偷窥别人的利益,从而伤害了他人,然而在伤害别人的过程中,我们同样也在无形之间伤害了自己。

 

回想那只狐狸,它因为贪图公鸡的小号而伤害了公鸡,最终却也找到了自己的悲剧收场。原本过着舒适生活的它因为一时的贪心和蛮横,最终失去了家园和依靠,一直在野外颠沛流离,再也无法享受到以前的安逸和滋味。它的故事告诉我们,伤害别人不仅会带来道德上的惩罚,更会在现实生活中得到应有的反馈,最终害人者也难免害己。

 

贪念往往伴随着破坏,欲望的满足背后往往隐藏着残酷的代价。只有懂得控制自己的欲望,远离那些伤害他人、伤害自己的行为,我们才能真正走上一条光明的道路。与其沉溺于对他人的伤害,不如在日常生活中培养善良、宽容、正直的品德,成为真正令人尊敬和值得信赖的人。

 

害人害己,这四个字,虽然简洁,却蕴含着深刻的道理。让我们牢记在心,警惕自己的行为,远离伤害他人的行径,只有以善待人,方能得到他人的善意回报,同时也让自己远离痛苦和悲哀。让我们用善良和爱心塑造自己的品格,共同创造一个更加美好的世界。

 

害人害己,谨记心头,珍爱他人,成就自己。这就是我们生活的真谛,让我们铭记于心,不忘初心,才能走得更远,活得更美好。愿我们都能懂得宽恕与珍惜,用善良的心灵创造和谐与美好的未来。

 

BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).

 

Daftar Pustaka

Chun Qiu Zuo Zhuan – Chinese Text Project. (n.d.). Retrieved October 7, 2025, from https://ctext.org/chun-qiu-zuo-zhuan

Gambar: Baidu.

error: Content is protected !!
Butuh bantuan?