Apa yang Tidak Ingin Kamu Lakukan Padamu, Jangan Lakukan Pada Orang Lain

Home » Artikel » Apa yang Tidak Ingin Kamu Lakukan Padamu, Jangan Lakukan Pada Orang Lain

Dilihat

Dilihat : 61 Kali

Pengunjung

  • 0
  • 69
  • 115
  • 62,198
pic 1 Hukum Newton 900

What You Don’t Want Done to You, Don’t Do to Others 己所不欲勿施于人

 

Oleh: Xie Zheng Ming 谢峥明

 

Ungkapan “己所不欲, 勿施于人” aslinya berasal dari murid Konfusius Yan Yuan 颜渊 pada periode Musim Semi dan Musim Gugur. Pepatah mendalam ini telah lama dianggap sebagai landasan kode etik masyarakat. Padahal, kata-kata yang sederhana namun mendalam itu mengandung makna yang kaya, mencerminkan sistem moral dan nilai yang luhur. Dalam istilah yang lebih modern, kita dapat menafsirkan konsep ini dengan menggunakan hukum ketiga Newton tentang gerak, yang menyatakan bahwa untuk setiap aksi, ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah. Hukum fisik ini dengan tepat dapat menjelaskan hubungan antar individu, membimbing kita untuk menghormati kepentingan orang lain dan menahan diri dari tindakan yang dapat merugikan mereka.

The phrase “己所不欲,勿施于人” originally came from Confucius’ disciple Yan Yuan 颜渊 in the Spring and Autumn period. This profound saying has long been regarded as the cornerstone of people’s code of conduct. In fact, the simple yet profound words contain rich implications, reflecting a noble moral and value system. In more modern terms, we can interpret this concept by using Newton’s third law of motion, which states that for every action, there is an equal and opposite reaction. This physical law can aptly explain the relationships between individuals, guiding us to respect the interests of others and refrain from actions that may harm them.

Dalam masyarakat saat ini, hubungan interpersonal (antarpribadi) sangatlah kompleks dan selalu berubah, dengan konflik dan perselisihan yang sering muncul. Untuk membangun hubungan interpersonal yang harmonis, sangat penting untuk mematuhi prinsip “己所不欲,勿施于人.” Pedoman moral ini mengharuskan kita untuk memperlakukan orang lain dengan baik dan menahan diri untuk tidak menyakiti mereka demi keinginan dan keuntungan kita sendiri. Hanya dengan menghormati hak dan martabat orang lain kita dapat membangun kepercayaan dan persahabatan sejati.

In today’s society, interpersonal relationships are complex and ever-changing, with conflicts and disputes arising frequently. To establish harmonious interpersonal relationships, it is crucial to adhere to the principle of “己所不欲,勿施于人.” This moral guideline requires us to treat others with kindness and refrain from imposing harm on them for our own desires and benefits. Only by respecting the rights and dignity of others can we build true trust and friendship.

Mari kita ilustrasikan prinsip ini dengan contoh umum dari kehidupan sehari-hari. Misalkan rekan kerja Anda sering batuk keras sehingga membuat Anda tidak nyaman, dan akibatnya Anda memutuskan untuk mengabaikannya, bahkan ketika dia membutuhkan bantuan Anda. Namun, jika Anda jatuh sakit dan membutuhkan perawatan dan perhatian mereka, namun mereka menanggapinya dengan sikap dingin dan jarak, Anda akan merasa putus asa dan tidak berdaya. Perilaku seperti itu, mengabaikan perasaan dan kebutuhan orang lain, bertentangan dengan prinsip “己所不欲,勿施于人.”

Let’s illustrate this principle with a common example from daily life. Suppose your colleague frequently coughs loudly, which makes you uncomfortable, and as a result, you decide to ignore them, even when they need your help. However, if you were to fall ill and required their care and concern, but they responded with coldness and distance, you would feel disheartened and helpless. Such behavior, disregarding others’ feelings and needs, goes against the principle of  “己所不欲,勿施于人.”

Prinsip ini juga berlaku dalam hubungan keluarga. Orang tua harus menghormati kemandirian dan individualitas anak-anak mereka, menghindari memaksakan keinginan dan tuntutan mereka sendiri. Demikian pula, anak hendaknya menghormati kerja keras dan kasih sayang orang tuanya, menahan diri dari perkataan dan tindakan yang menyakiti perasaannya. Hal yang sama berlaku bagi pasangan, yang hendaknya menunjukkan rasa saling menghormati, mendukung, dan memberi semangat, menghindari saling menyakiti karena sikap mementingkan diri dan mementingkan diri sendiri.

This principle also applies to family relationships. Parents should respect their children’s independence and individuality, avoiding imposing their own wishes and demands. Similarly, children should respect their parents’ hard work and affection, refraining from words and actions that hurt their feelings. The same applies to spouses, who should show mutual respect, support, and encouragement, avoiding hurting each other due to selfishness and self-centeredness.

Dalam skala yang lebih luas, negara-negara dan kelompok etnis juga harus menghormati perbedaan budaya dan kepentingan masing-masing, menghindari konflik dan meningkatkan ketegangan dengan memaksakan kehendak mereka kepada orang lain dalam berbagai bentuk. Hanya dengan landasan rasa hormat dan kerendahan hati, individu dapat membangun hubungan yang setara dan harmonis, memimpin masyarakat menuju masa depan yang lebih cerah, sejahtera dan maju.

On a broader scale, nations and ethnic groups should also respect each other’s cultural differences and interests, avoiding conflicts and escalating tensions by imposing their will upon others in various forms. Only with a foundation of respect and humility can individuals build equal and harmonious relationships, leading society towards a brighter future of prosperity and progress.

Melihat kembali sejarah, banyak pemimpin besar dan orang bijak yang menekankan pentingnya prinsip moral ini. Ketua Mao (Maoze dong) pernah berkata, “Harmoni itu berharga,” sementara Gandhi menganjurkan konsep “non-kooperatif dan non kekerasan”. Tindakan dan perkataan tokoh-tokoh besar ini mencerminkan pemahaman dan praktik yang mendalam terhadap “己所不欲,勿施于人.”

Looking back at history, many great leaders and wise individuals have emphasized the importance of this moral principle. Chairman Mao once said, “Harmony is precious,” while Gandhi advocated for the concept of “nonviolent non-cooperation.” The actions and words of these great figures reflect a deep understanding and practice of  “己所不欲,勿施于人.”

Oleh karena itu, ketika menghadapi segudang kompleksitas hubungan interpersonal dalam hidup kita, marilah kita selalu mengingat pedoman moral yang sederhana namun mendalam ini – “己所不欲,勿施于人.” Mari kita jadikan hal ini sebagai pedoman dalam bertindak, menunjukkan rasa hormat terhadap orang lain, memperlakukan mereka dengan tulus dan penuh kebaikan, serta bersama-sama menciptakan lingkungan sosial yang harmonis dan hangat. Semoga kita masing-masing menjadi teladan yang mengikuti prinsip moral ini dan berkontribusi terhadap perkembangan dan kemajuan masyarakat.

Therefore, when facing the myriad complexities of interpersonal relationships in our lives, let us always remember this simple yet profound moral guideline – “己所不欲,勿施于人.” Let us use it to guide our actions, showing respect for others, treating them sincerely with kindness, and collectively creating a harmonious and warm social environment. May each of us become a role model who follows this moral principle and contributes to the development and progress of society.

 

己所不欲勿施于人

 

「己所不欲,勿施于人」这句成语最初出自于春秋时期孔子的弟子颜渊,这段至理名言自古以来一直被视为人们行为准则的基石。其实,这句简单而又深刻的话语内涵丰富,反映出了一种高尚的道德观和价值观。用更现代的方式来表达这个概念,我们可以借用牛顿第三定律的概念进行解释,即当两个物体相互作用时,施予对方的力会产生相等且反向的反作用力。这一物理定律可以很好地阐释人与人之间的相互关系,指引我们在处理人际关系时要尊重他人的利益,不要做出对别人不利的行为。

 

在现代社会中,人际关系复杂多变,人们之间的矛盾冲突时有发生。而要想建立和谐的人际关系,遵循「己所不欲,勿施于人」的原则是至关重要的。这个道德准则要求我们在与他人交往时,要善待他人,不要以自己的意愿和利益去损害、伤害他人。只有尊重他人的权益和尊严,才能建立起真正的信任和友谊。

 

让我们以一个日常生活中的例子来说明这个道理。假设你的同事经常大声咳嗽,这种声音让你感到不舒服,于是你决定不再理睬他,就算是他需要你的帮助,你也敷衍了事。然而,倘若你自己生病时,需要他的关心和照顾,但他却对你冷言冷语,甚至疏远你,那你会感到多么沮丧和无助。这种不顾他人感受,不关心他人需求的行为,就是违背了「己所不欲,勿施于人」的原则。

 

在家庭关系中,这一原则同样适用。父母要尊重子女的独立性和个性,不要强加自己的意愿和要求;子女们也要尊重父母的辛勤付出和关爱,不要言行举止伤害他们的感情。夫妻之间也是如此,要彼此尊重,相互支持,共同勉励,不要因为自私和自我中心而伤害对方。

 

更广泛地说,国与国之间,民族与民族之间,也应该尊重彼此的文化差异和利益诉求,避免以不同形式的施加对方的方式导致矛盾和冲突愈演愈烈。只有在尊重和谦逊的基础上,人与人之间才能建立起平等和谐的关系,整个社会才可能迈向繁荣和进步的光明前景。

 

回顾历史,许多伟大的领袖和智者都强调了这一道德原则的重要性。毛主席曾说过:「以和为贵」,而甘地更是倡导了「非暴力不合作」的理念。这些伟人们的言行举止,都体现了对于己所不欲,勿施于人的深刻理解和践行。

 

因此,当我们在生活中面对纷繁复杂的人际关系时,不妨时刻牢记着这句简单而伟大的道德准则——己所不欲,勿施于人,让我们用它来引领我们的行为,尊重他人,真诚善待他人,共同营造一个和谐、温暖的社会环境。愿我们每一个人都能成为遵循这一道德原则的模范,为社会的发展和进步贡献自己的力量。

 

仲弓问仁,子曰:“出门如见大宾,使民如承大祭。己所不欲,勿施于人。在邦无怨,在家无怨。”仲弓曰:“雍虽不敏,请事斯语矣。”

《论语·颜渊》

 

BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).

error: Content is protected !!
Butuh bantuan?