Buddhadharma dan Sepakbola (3) – When You Fall Get Up From Nothing To Something

Home » Artikel » Buddhadharma dan Sepakbola (3) – When You Fall Get Up From Nothing To Something

Dilihat

Dilihat : 71 Kali

Pengunjung

  • 19
  • 23
  • 35
  • 30,989

Oleh: Jo Priastana

“Hidup adalah lapangan sepak bola, bukan begitu?”

(Shakira, Artis Kolumbia, Penyanyi

Lagu Waka Waka, The Official 2010 FIFA World Cup)

Tampaknya rahasia hidup juga tercermin dalam sebuah permainan sepakbola. Lihatlah, bukankah dalam permainan yang menjadi pujaan milyaran manusia di muka bumi itu tercermin semua segala perilaku manusia yang diperlukan untuk hidup. Termasuk juga mungkin soal nasib yang tak menentu sebelum pluit akhir berbunyi, sebelum tarikan nafas terakhir kehidupan manusia.

Sepakbola menarik milyaran manusia menontonnya seperti mereka menonton rahasia kehidupan mereka sendiri. Bhiksu kepala Shaolin, Shi Yong Xin, pun menonton dan bahkan diundang menyaksikan sepakbola Piala Dunia 2006 oleh FIFA, dan juga turut memberikan komentarnya tentang sepakbola, yang sedikit banyaknya ada hubungannya dengan petuah kebijaksanaan hidup yang dikatakan Roberto Baggio.

Katanya, sepakbola itu menekankan kerja sama, semangat perjuangan, dan talenta (bakat) serta keahlian individu. Selain itu, tidak hanya keahlian saja sebagai pesepakbola, tapi unsur-unsur kebaikan sebagai manusia pun harus menyertai olahraga itu, seperti berkewajiban bermain bersih dan tidak curang, memiliki kedisiplinan dan pengendalian diri.

From Nothing To Something

Sepakbola ternyata memberi kita juga suatu falsafah hidup yang berguna. Sepakbola bukan hanya sekedar olahraga, tetapi juga memberikan kekayaan inspirasi pelajaran hidup tentang kerja keras, pemain berlatih dan berjuang jatuh bangun, kalah dan menang, tidak mudah menyerah. Dan bahkan pelajaran yang akhirnya bisa mengubah from nothing to something, dari nyaris kalah hingga akhirnya menang pada detik terakhir.

Sebuah pelajaran, bahwa sampai detik terakhir hidup kita pun senantiasa perlu memiliki harapan sehingga perjuangan, semangat hidup terus berlangsung. Pertandingan yang dibatasi waktu, dan karenanya dapat menyadarkan manusia bahwa hidupnya juga suatu saat akan berakhir. Dalam rentang waktu itu, sebagaimana permainan sepakbola, hendaknya kita dapat menggunakan kesempatan dan waktu sebaik-baiknya untuk terus berjuang dan berkarya.

Bola nasib yang tak terelakkan seperti roda cakra hari Asadha, pemutaran roda dharma, roda kehidupan yang mengumandangkan hidup ini, dukkha, anicca dan anatta yang memang harus terjadi. Tapi putaran perubahan ini perlu juga dihadapi dengan pantang menyerah dan terus mencari tahu dengan kerja keras dan kompetisi sampai peluit akhir berbunyi, sebelum nafas akhir berhenti.

Pelajaran untuk jangan lengah dan tidak meninggalkan kewaspadaan, sekalipun telah menjelang akhir. Menit-menit terakhir bisa jadi begitu berarti, seperti pada dua menit terakhir kesebelasan Jerman dikalahkan oleh Italia dalam semi final World Cup 2006, karena lengah dan hilangnya kewaspadaan, lenyapnya konsentrasi. Begitu pula kekalahan Jerman dari Korea Selatan, 0-2 di menit perpanjangan akhir pertandingan pada World Cup 2016 di Rusia.

Sementara bagi kesebelasan Korea Selatan sendiri yang awalnya di pandang underdog berhadapan dengan raja sepakbola Dunia, Jerman Barat berakhir dengan kemenangan tak terduga. Kemenangan 2-0 yang terjadi menjelang akhir pertandingan dari 120 menit digempur terus menerus oleh pasukan panser Jerman telah membalikkan persepsi orang pada umumnya, dari tiada menjadi ada, from nothing to something!

Perputaran Nasib

Legenda sepak bola, Pele juga pernah bilang, pada sepakbola, anda bisa melihat kehidupan di dalamnya. Sisi kehidupan tentang perputaran nasib. Sepak bola sepertinya mencerminkan nasib dan takdir manusia. Berbagai drama yang kita saksikan di ajang Piala Dunia 2006 dan pertandingan-pertandingan sepakbola lainnya menunjukkan betapa akhirnya manusia tidak bisa menghindar dari yang namanya nasib, namanya perubahan.

Nasib baik dan nasib buruk adalah bagian yang harus diterima, tanpa pernah kita bisa mengetahui kapan semua akan datang. Hanya saja kita pun harus ingat bahwa tidaklah mungkin kita hanya menunggu nasib. Takdir manusia untuk terus berusaha, bekerja dengan penuh semangat, pantang menyerah, dan mempersiapkan kemampuan terbaik, untuk bisa meraih cita-cita tertinggi.

Sampai detik terakhir, sampai pluit berakhir berbunyi, perjuangan harus terus dilakukan, sebelum kematian menjemput, nafas akhir terhenti cita-cita ini harus diperjuangkan. Demikian tekad luar biasa Siddharta Muda menjelang pencapaian Nirvana dibawah pohon Bodhi. To be or not to be, tekad yang tercermin dalam lemparan mangkuknya melawan arus sungai Neranjara, “kalau memang namaku Siddharta: Cita-Cita Yang Tercapai, maka hal yang tak mungkin pun bisa menjadi mungkin”. The possible of the imposibble!

Tampaknya hidup ini adalah permainan dari kemungkinan. Mangkuk yang dilempar pertapa Siddharta ke sungai itu ternyata mengalir melawan arus, from nothing to something. Siddharta optimis cita-citanya akan tercapai. Adalah mungkin untuk sesuatu yang diperkirakan tidak mungkin. Kesempatan dan peluang kemenangan senantiasa terbuka, terus berjuang sampai menit terakhir berbunyi, sampai peluh membasahi sekujur tubuh, sampai tubuh tersungkur, dan bangkit kembali.

Cakra, roda dharma yang berputar menyimbolkan waktu yang terus bergulir mengukir nasib dan keterbatasan akhir hidup manusia. Buddhadharma terus berputar mengabarkan keterbatasan manusia dalam waktu, dan sekaligus memperlihatkan keuniversalan dan keabadian Buddhaddharma, bahwa dibalik fenomena kehidupan yang tampak ini ada daya tersembunyi yang bisa membalikkan keadaan.

Seperti Roberto Baggio mengatakan petuah kebijaksanaannya untuk menjadi manusia yang baik, maka dalam Buddhadharma itu kemanusiaan juga jauh lebih besar dari keterampilan. Manusia mudah pecah dan apa yang sudah dipupuk bisa berantakan. Hanya kebaikan dan sportivitaslah yang akan dikenang manusia selamanya.

Dan karenanya, pesan yang disampaikannya adalah: jangan hilang konsentrasi, senantiasa sadar, harus waspada, terus berjuang sekalipun pluit akhir akan berbunyi, terus menumbuhkan nimitta yang baik, kesadaran yang bagus sekalipun kematian akan menjelang, di detik ini juga.  Karena dari yang semula mungkin belum ada, dapat menjadi ada, menjadi kenyataan, from nothing to something.

Jatuh Bangun Shakira

Lapangan sepakbola adalah kehidupan, bukankah begitu? Demikian tanya menggoda yang sekaligus mengandung jawaban dari Shakira. Artis Kolombia yang membawakan the Official Song of FIFA CUP 2010 di Afrika Selatan melemparkan pertanyan dan jawaban untuk permainan sepakbola.

Di lapangan sepakbola segalanya dapat terjadi, tangis dan tawa, kesedihan dan kegembiraan, kemenangan dan kekalahan. Semua dualitas hidup itu tidak lepas dari jatuh bangun sang pemain di rumput kehidupan yang menghijau itu, dan sekaligus menemukan kebahagiaan cinta, sebagaimana Shakira bertemu pemain Spanyol Gerard Pique.

Shakira seakan bilang begitulah kehidupan seperti di lapangan sepakbola, jatuh bangun, kalau kamu jatuh bangun lagi, oh oh! Shakira mendendangkan dengan riang lagu the official song of Fifa Cup 2010 di Afrika. Dengan goyang pinggulnya yang merangsang membangkitka semangat pemain, semangat hidup, dalam irama pinggul indah yang berputar ke depan ke belakang, ke kiri ke kanan bagaikan putaran kehidupan. Nasib baik dan nasib buruk yang bisa terjadi mari tetap kita dendangkan dengan riang. Waka Waka, eh, eh!

Shakira mendendangkan lagu itu seraya mengajak semua pemain dalam perebutan piala akbar FIFA 2010 itu menyadari bahwa sepakbola telah menjadi milik dunia. Sepakbola dimana para pemain menjalani hidupnya adalah juga cermin kehidupan bagi semua orang dan bagi milyaran orang yang menyaksikannya dan bahkan di luar dunia.

Marilah kita simak sambil berdendang riang menyanyikan lagu the official song of FIFA 2010 yang banyak ditonton ulang kembali, lagu Waka-Waka oleh Shakira, “Samina Mina Waka Waka!.

You’re a good soldier, Choosing your battles, Pick yourself up, And dust yourself off, Get back in the saddle. You’re on the front line, Everyone’s watching, You know it’s serious, We are getting closer, This isn’t over, The pressure is on, You feel it, But you got it all, Believe it.

When you fall get up, oh oh, And If you fall get up, eh eh. Tsamina mina zangalewa, Cause this is Africa, Tsamina mina, eh, eh. Waka waka, eh eh. Tsamina mina zangalewa. This time for Africa.

Kamu adalah seorang prajurit yang baik, memilih pertempuran kamu, angkat dirimu, dan hancurkan dirimu sendiri., kembali ke pelana. Anda berada di garis depan, semua orang menonton, kamu tahu itu serius, kami semakin dekat, ini belum berakhir, tekanan begitu menyala, anda merasakannya, tapi anda mendapatkannya semuanya. percaya itu.

Jika kamu jatuh bangun, oh oh. Jika anda jatuh bangun, eh, eh. Tsamina mina zangalewa, karena ini adalah Afrika. Tsamina mina, eh, eh. Waka waka eh eh. Tsamina mina zangalewa. Kali ini untuk Afrika.

Sejenak bernostalgia ketika datang piala dunia FIFA World Cup 2022 di Qatar ini bersama lagu yang dinyanyikan Shakira untuk piala dunia FIFA 2010 di Afrika, dua belas tahun lalu. Lagu waka waka yang menyemangati pemain, menyemangati anak-anak negeri Afrika yang masih terbelakang, menyemangati manusia sedunia, kemanusiaan kita semua untuk tumbuh, berjuang dan maju bersama untuk kebahagiaan manusia di dunia dan bahkan kegembiraan makhluk di alam-alam lainnya.

Begitulah sepakbola yang mampu menyatukan kehidupan manusia di muka bumi ini, dan bahkan mungkin juga disaksikan makhluk di planet lain, siapa tahu? From nothing to something! Waka waka eh, eh!(JP). ***

 

  • REDAKSI MENYEDIAKAN RUANG SPONSOR (IKLAN) Rp 500.000,- PER 1 BULAN TAYANG. MARI BERIKLAN UNTUK MENDUKUNG OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM
  • REDAKSI TURUT MEMBUKA BILA ADA PENULIS YANG BERKENAN BERKONTRIBUSI MENGIRIMKAN ARTIKEL BERTEMAKAN KEBIJAKSANAAN TIMUR (MINIMAL 800 KATA, SEMI ILMIAH).
  • SILAHKAN HUBUNGI: MAJA 089678975279 (Chief Editor).

 

Sumber: https://www.google.com/amp/s/www.hops.id/unik/amp/pr-2943317544/7-soundtrack-piala-dunia-terbaik-sepanjang-masa-dari-shakira-sampai-ricky-martin

Butuh bantuan?