Deep Learning dan Mindful Learning Mendikdasmen Prof. Dr. Abdul Mu’Ti

Home » Artikel » Deep Learning dan Mindful Learning Mendikdasmen Prof. Dr. Abdul Mu’Ti

Dilihat

Dilihat : 434 Kali

Pengunjung

  • 0
  • 16
  • 271
  • 82,519
Pic 1 April 2025 Deep Learning

Oleh: Jo Priastana

 

“Perhatian penuh dapat mendorong kreativitas ketika
fokusnya adalah pada proses dan bukan pada produk”
(Ellen J. Langer, Pakar Pendidikan Mindfulness)

 

Sudah disiapkan naskah akademisnya, sebuah pendekatan pembelajaran untuk kurikulum pendidikan nasional tahun pelajaran 2025-2026. Pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan pada satuan pendidikan adalah Deep Learning. Prof. Dr. Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah mengungkapkan bahwa deep learning bukanlah kurikulum, melainkan suatu pendekatan dalam pembelajaran melalui “mindful learning”, “meaningful learning”, dan “joyful learning.”

Dengan “joyful learning”, pembelajaran yang menyenangkan, siswa merasakan bahwa belajar sebagai suatu aktivitas yang menyenangkan. Dulu ada lirik lagu yang berbunyi “Ruri adalah Abangku, rajin dan senang belajar, dengan menyandang tas di bahu riang menuju sekolah, berhitung menulis membaca tak lupa diulang di rumah, ingin aku pun demikian, serajin Ruli abangku” (ciptaan AT Mahmud), lagu yang dinyanyikan anak sekolah di seluruh Indonesia yang menghantarnya melangkahkan kakinya dengan ringan dan riang menuju sekolah di pagi hari yang menyehatkan dan memberi arti.

Meaningful learning memberi penekanan bahwa yang dipelajari siswa itu bermakna, berarti dan pastinya akan bermanfaat, bersifat kontekstual. Siswa akan termotivasi belajar karena tahu belajar itu bermakna, berarti dan memberi manfaat baginya. Meaningful learning sesuai dengan teori pembelajaran klasik, CTL atau Contextual Teaching Learning. Guru perlu mengetahui apakah murid-murid sudah mengerti tema yang diajarkannya, sedalam, sebesar apa. Bila sudah mengerti dengan dilengkapi konteksnya, maka murid pun akan mengetahui kebermanfaatan ilmu yang dipelajarinya sehingga termotivasi untuk belajar.

 

Mindful Learning

Mindful learning mengawali pendekatan pembelajaran Deep Learning. Mindful learning atau pembelajaran berkesadaran agar siswa dapat menyadari terlebih dahulu tentang peran dan tugasnya sebagai pembelajar, dan terutama membangun fokus dan konsentrasi. Dalam Channel YouTube tanya pak Doni saja, (TPDS#147) Dodi Koesoema, pakar pendidikan mengungkapkan pernyataan Pak Abdul Mu’ti tentang “mindful learning.”

Ada tiga makna dalam “mindful learning” yaitu: attention atau perhatian, memberi respect atau penghargaan kepada murid, dan pendekatan refleksi sebagai metakognisi yang mengemukakan pentingnya siswa mengenali cara belajar yang sebaiknya seturut dengan bidang ilmunya. Para guru perlu mengenali Pembelajaran Berkesadaran (mindful learning).

Apa yang dimaksud dengan mindful learning? Berkesadaran adalah proses pembelajaran paling awal. Melalui “mindful learning” Pak Abdul Mu’ti telah menunjukkan hal yang sangat esensial dan fundamental di dalam proses belajar, yakni bagaimana mengajak seluruh siswa Indonesia memulai pembelajaran dengan penuh kesadaran, menyadari dirinya saat ini.

Ada tiga level dalam “mindful learning.” Prof Abdul Mu’ti menjelaskan apa yang dimaksud mindful, sebagaimana yang terungkap di dalam kamus bahasa Inggris. Mindful atau kesadaran mengandung tiga arti: attention, respect dan refleksi. Pembelajaran dimulai dengan penuh kesadaran dimana murid menaruh perhatian dan menghadirkan keterlibatan dalam proses pembelajarannya.

Penghormatan dimana murid diberlakukan dengan hormat, apa pun keadannya harus diberlakukan dengan fully-respect. Tidak boleh ada murid yang kehadirannya di kelas tidak diketahui, tidak dikenali atau diabaikan sama sekali. Guru ketika mengajar jangan berpihak pada yang paling pintar dan meninggalkan yang slow learners. Jangan murid diberlakukan dengan tidak sama dan setara. Seseorang tidak boleh diabaikan, semuanya harus diberikan perhatian yang penuh oleh gurunya, tidak boleh dilukai perasaannya serta tidak boleh tidak dihargai pendapatnya.

Pengertian mindful learning yang ketiga adalah proses reflektif yang dalam teori belajar kerap dikatakan sebagai proses belajar metakognisi. Murid “knowing about learning”, dia tahu mengapa dia belajar dan bagaimana cara dia mempelajari pelajarannya. Guru mengajar tidak sekedar menyampaikan materi tetapi juga memberikan murid ruang bagaimana cara mempelajarinya. Kalau dia memang harus menghafal, diajari bagaimana cara menghafal sesuai kekhasan ilmunya.

Karena itu, mindful learning sebagai satu pendekatan belajar dari “deep learning” mengajak siswa untuk terlibat dalam pembelajaran. Semua pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dieksplorasi, diberikan ruang.

Dalam mindful learning, menurut Pak Mu’ti ada tiga yang harus kita ingat. Pertama berkesadaran, membangun perhatian atensi murid. Yang kedua respect, berarti menaruh penghargaan, penghormatan terhadap murid apa pun keadaannya, menghargai siswa yang sedang belajar, menghargai pengalaman mereka, menghargai gagasan ide mereka. Ketiga mindful, berarti perlu membantu para siswa untuk merefleksikan pengalaman itu dalam arti, bagaimana mengembangkan metakognisi. Metakognisi itu sederhananya adalah anak tahu bagaimana cara dia mempelajari sesuatu dan dengan bekal pengetahuan tentang cara belajar itu dia bisa berprogres.

Prof Dr Abdul Mu’ti telah mengenal dan mempelajari mindful learning sejak tiga puluh tahun lalu. Ia menegaskan bahwa mindful learning ini sebenarnya Dasar atau Fondasi dalam proses pembelajaran. Menjadi tantangan bagi bapak ibu guru, apakah siswa-siswa sudah siap belajar, apakah mereka sudah memiliki kesiapan untuk memberi perhatian. Mereka ada di sini saat ini itu untuk belajar.

Kalau bapak ibu guru membuat siswa penuh perhatian dengan apa yang dia lakukan dan sadari, maka pembelajaran akan berhasil. Tentunya sekolah-sekolah Buddhis di Indonesia akan menyambut dengan antusias pendekatan pembelajaan mindful learning ini, mengingat mindfulness sudah menjadi keseharian, menjadi tradisi dan budaya dalam kehidupan umat Buddha dan bahkan sudah banyak sekolah Buddhis menjadikannya sebagai tradisi dan pendidikannya, pendidikan berbasis mindfulness.

 

Pendidikan Berbasis Mindfulness

Lebih jauh, mindful learning merupakan cerminan dari pendidikan mindfulness. Pendidikan mindfulness merujuk pada pendekatan pendidikan yang mengajarkan individu untuk mengembangkan kesadaran penuh (mindfulness) terhadap pikiran, perasaan, dan pengalaman di saat ini tanpa penilaian. Pendidikan mindfulness melibatkan latihan untuk fokus pada pernapasan, perasaan tubuh, dan lingkungan sekitar dengan cara yang non restriktif namun terbuka.

Tujuan pendidikan mindfulness adalah membantu individu meningkatkan perhatian, mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional dan mental. Pendidikan mindfulness sering diterapkan untuk membawa siswa dan guru dalam meningkatkan konsentrasi, mengelola emosi, dan menghadapi tantangan hidup dengan lebih tenang dan jelas. Program mindfulness dapat mencakup latihan pernapasan, meditasi, dan refleksi yang dilakukan secara teratur.

Mindfulness bisa di terapkan dalam berbagai bidang kehidupan sebagai pendidikan berbasis mindfulness. Mindfulness dapat membantu siswa mengendalikan emosi, bersikap tenang, responsif tidak reaktif dan mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab, meningkatkan daya tahan terhadap tekanan akademik, memberikan kontribusi positif terhadap performa belajar siswa, membantu menciptakan atmosfer lingkungan sekolah yang bahagia dan sejahtera.

Penerapan pendidikan berbasis mindfulness dengan meditasi, melakukan pernapasan sadar, melakukan latihan kesadaran tubuh, melakukan teknik stop, serta memerlukan manajemen kelas berbasis mindfulness. Semua ini menjadi tantangan dan memerlukan kesiapan guru dan staf sekolah dalam mengimplementasi pembelajaran berbasis mindfulness. (JP) ***

 

BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).

 

Sumber gambar: Meta AI

error: Content is protected !!
Butuh bantuan?