Oleh: Jo Priastana
“Jika kita ibaratkan, maka peradaban manusia persis seperti roda.
Terus berputar. Naik turun. Mengikuti siklusnya.”
(Tere Liye, Penulis)
Cakka atau roda memiliki makna yang luas dan memiliki peran besar dalam dunia politik, ekonomi dan agama. Cakka merupakan roda gigi yang memungkinkan terjadinya pergerakan dan membawa kemajuan baik dalam dunia politik maupun ekonomi.
Sebagai prinsip dan cara pandang Buddhis, cakka merupakan sebuah konsep revolusioner yang sangat bernilai untuk terciptanya kemajuan ekonomi dan stabilitas politik. Bahkan Dhamma pun memiliki kekuatan yang sangat penting untuk kehidupan dan masyarakat.
Khotbah pertama Sang Buddha di Taman Rusa Isipatana dikenal sebagai pemutaran roda dhamma (Dhammacakka). Makna kata Cakka (roda) memiliki dampak bagi gaya hidup dan masyarakat secara menyeluruh, seperti dalam bidang budaya spiritual (gerak dan diam), iptek, ekononi dan politik yang kesemuanya saling berkaitan.
Dhammacakka dan Dunia Ekonomi
Cakka menjadi alat komunikasi dan kendaraan transportasi untuk perdagangan dengan beragam bentuknya, seperti alat pengangkut (kendaraan), kereta (vayha), kendaraan tempur (ratha). Kereta perang tidak hanya bagian dari mesin perang tetapi juga untuk menggerakkan dan mengirim tujuan-tujuan perdagangan. Kendaraan truk (sakata).
Dahulu kala, perdagangan digerakkan maju oleh caravan (cakka) dari satu tempat, negara atau daerah ke lainnya. Cakka bermakna menggerakkan perdagangan atau ekonomi.
Perdagangan membawa bertambah cepat kebudayaan, komunikasi dan majunya ilmu pengetahuan. Semua ilmu pengetahuan berkembang dan menyebar berkat perdagangan. Bahkan perkembangan agama Buddha pun berkembang melalui jalur perdagangan seperti Jalur Sutra yang mempertemukan timur dan barat, yang memungkinkan Buddhadharma berkembang ke negara-negara di Eropa dan Tibet, Mongolia dan China.
Cakka memainkan perkembangan penting dalam aktivitas ekonomi. Termasuk produksi, dunia kerja, distribusi, atau konsumsi. Ini kondusif bagi kemajuan dan kesejahteraan ekonomi. Cakka membantu menggerakkan roda ekonomi di dalam berbagai sektor. Khususnya produksi manufaktur. Cakka simbol kemajuan ekonomi.
Aspek ekonomi dari konsep Cakka sebagai gigi roda yang berputar menggerakkan kemajuan dan kesejahteraan peradaban dunia. Salah satu ruas dari delapan jalan utama yang tercermin dalam Dhammacakka.
Sang Buddha menekankan ajaran penghidupan benar (samma ajiva) untuk kehidupan individual dan kehidupan sosial. Penghidupan benar yang meliputi tindakan benar, bicara benar, mata pencarian benar adalah sangat relevan untuk kehidupan ekonomi mayarakat dewasa ini.
Cakka dan Dunia Politik
Roda kekuasaan adalah roda kedaulatan. Menyimbolkan otoritas pemimpin, raja. Pada masa dulu kekuatan itu terlihat pada kendaraan peran seperti gajah, kuda, yang bergerak memperluas daerah kekuasaan. Cakka menjadi simbol kendaraan, mendukung kendaraan bergerak. Menghadirkan kekuatan yang menyimbolkan kekuasaan politis.
Sang Buddha memproklamasikan dirinya sebagai Dhammaraja (King of Dhamma) dan Sariputa sebagai Dhammasenapati Dhamma raja (minister of Dhamma yang berperan sebagai penyampai pesan raja). Pasukan Raja Asoka yang bergerak kemana-mama.
The cakkavattiraja (universal monarki atau Wheel Turning King) dipandang bukan hanya sebagai simbol kedaulatan, tetapi juga dalam makna buddhis sebagai model yang baik untuk pemerintahan uang baik. Cakkavartin menyimbolkan cakka dalam dunia politis yang baik yang sarat dengan etika politis.
Cakka (Wheel) memiliki makna perjalanan Raja Asoka yang juga mempropagandakan Dhamma (memutar roda dharma). Bukan semata melakukan perluasan wilayah, penjajahan dengan kereta-kereta perangnya yang menggulirkan sejauh mana roda bergerak.
Kekuasaan Raja Asoka memberikan gambaran mengenai kerajaan Buddhis di Asia yang selaras dengan Dhamma. Model perputaran roda dharma sebagai raja dunia, cakkavartin. Dari Srilanka hingga Jepang memberi inspirasi dan India dengan bendera nasionalnya yang berbentuk dhammacakka.
Inspirasi pada Asoka sebagai propagator of religion, distribusi kesejahteraan, sponsor great festival, membangun banyak wihara, dan menciptakan kedamaian dan kesejahteraan, kerukunan. Membangun 84.000 stupa yang memberi motivasi bagi raja-raja lainnya di berbagai negara, seperti Jepang dan Cina untuk menirunya.
Jelasnya secara politis cakka menyimbolkan kekuasaan, dimana mereka yang berbuat jahat dihukum dengan senjata berbentuk cakra. Kekerasan, saksi, hukuman dan penjahat. Cakra di bidang pollitik yang berperan untuk maksud kekuasaan, apakah itu baik atau adil, tidak adil amar tergantung pada cakka dhamma.
Roda Peradaban Dunia
Adalah dhammacakka dimana Buddha menetapkan dirinya di dalam Dhamma, mewujudkan dirinya di dalam Dhamma dan menjadikan orang-orang hidup dalam Dhamma dan berperan menggerakan roda dhamma, turut menciptakan peradaban dunia.
Adalah dhammacakka dimana Buddha memperlihatkan kepiawaiannya di dalam menyampaikan dhamma dan menjadikan orang-orang mencapai pencerahan serta menggerakkan roda-dhamma. Roda dharma menggerakkan peradaban dunia.
Cakravartin merupakan simbol pemimpin dunia (monarki atau cakkavattitraja) yang memiliki kedaulatan dalam memimpin masyarakat dunia yang bersifat temporal. Dhammacakka memiliki makna ajaran Buddhis sebagai simbol yang berinspirasi dari vedic ritual yang bermakna matahari yang bulat, simbol tata tertib alam semesta, dan senjata cakra raja yang menyimbolkan kekuasaan dan kedaulatan.
Oleh karena itu, dhammacakka menyimbolkan ajaran Buddha yang universal, dan memiliki makna kosmik. Dhammacakka juga merefleksikan aspek ekonomi dan politik dalam penghidupan benar dan membangun peradaban dunia yang semakin baik.
Dhammacakkappavattanasutta, merupakan dhamma yang berputar, ajaran yang menimbulkan revolusi kemanusiaan sebagai ajaran yang membabarkan dan mengimplikasikan bahwa ekonomi dan politik tidak dapat dipisahkan tanpa dhamma. Karena itu dhamma seharusnya berpandangan dan berjalan sejajar dengan ekonomi dan politik.
Dhammacakka sebagai simbol Buddhadharma dapat menjadi ide yang berlaku di dunia ekonomi dan politik, teknologi untuk mengatasi bahaya materialisme itu, seperti melalui jalan tengah dan anatta. Roda kehidupan berputar mengikuti sekaligus membangun peradaban manusia di dunia yang digerakkan oleh dhamma, baik mental dan spiritual sebagai kebutuhan dasar manusia untuk kehidupan di dunia yang damai, bahagia dan bebas dari penderitaan. (JP) ***
BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).
sumber gambar: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=405405380957010&set=a.370155574481991&type=3&mibextid=d7ENMwofJWedX4ly