Oleh: Xie Zheng Ming 谢峥明
Kata “亡 Wáng (Hilang, meninggal)” dalam “日知其所亡 Ri zhī qí suǒ shī (Setiap hari mengetahui kehilangan)” mengacu pada prinsip dan pengetahuan yang belum dipelajari. Dan kata “能 néng (Bisa, mungkin)” dalam “月无必忘其能 Yue wu bì wàng qí néng (Setelah malam pasti bisa lupa)” mengacu pada prinsip dan pengetahuan yang telah dikuasai. Belajar adalah proses akumulasi. “知其所失 zhī qí suǒ shī” berarti mengeksplorasi beberapa pengetahuan baru yang belum pernah didengar sebelumnya setiap hari, sedangkan “必忘其能 bì wàng qí néng” berarti meninjau kembali pengetahuan lama yang telah dipelajari setiap bulan untuk mencegahnya terlupakan. Arti dari motto yang diusulkan oleh Zixia (Nama murid Konfusius) tentang frasa ini adalah: “Peroleh pengetahuan dan wawasan baru setiap hari, dan konsolidasikan pengetahuan yang telah dikuasai setiap bulan, sehingga dapat disebut sebagai pembelajar yang baik.”
The word “亡 Wáng (Missing, deceased)” in “日知其所亡 Ri zhī qí suǒ shī (Everyday knowing the loss)” refers to the principles and knowledge that have not been learned. And the word “能néng (Can, maybe)” in “月无必忘其能 Yue wu bì wàng qí néng (After nightfall can definitely forget)” refers to the principles and knowledge that have been mastered. Learning is a process of accumulation. “知其所失 zhī qí suǒ shī” means exploring some new knowledge that has never been heard before every day, while “必忘其能 bì wàng qí néng” means reviewing the old knowledge that has been learned every month to prevent it from being forgotten. The meaning of the motto proposed by Zixia (Name of Confucius’ disciple) about this phrase is: “Acquire new knowledge and insights every day, and consolidate the knowledge that has been mastered every month, so as to be called a good learner.”
Memperoleh pengetahuan membutuhkan akumulasi terus-menerus. Tidak ada jalan pintas yang dapat ditempuh, hanya ketekunan dan kerja keras. Meskipun tidak ada jalan pintas untuk menemukannya, kita tetap dapat belajar dari beberapa metode pembelajaran dasar.
Acquiring knowledge requires continuous accumulation. There is no shortcut to follow, only diligence and hard work. Although there is no shortcut to find, we can still learn from some basic learning methods.
“知其所失” berarti mencari hal-hal baru, yang merupakan langkah awal. Dalam kehidupan kita yang terbatas, bahkan jika kita mengejar pengetahuan tanpa lelah, pengetahuan yang dapat kita peroleh terbatas. Ini menunjukkan bahwa belajar tidak ada habisnya. Tidak peduli apa pun keadaannya, kita akan menghadapi hal yang tidak diketahui. Oleh karena itu, pembelajaran aktif adalah pilihan yang tidak dapat dihindari.
“知其所失” means seeking new things, which is an earlier step. In our limited life, even if we pursue knowledge tirelessly, the knowledge we can acquire is limited. This shows that learning is endless. No matter what the circumstances, we will face the unknown. Therefore, active learning is an inevitable choice.
“Bulan demi bulan tanpa melupakan apa yang dapat Anda lakukan” adalah mengkonsolidasikan pengetahuan lama, yang merupakan langkah selanjutnya. Kami telah menyebutkan sebelumnya bahwa belajar adalah proses akumulasi pengetahuan. Melalui pembelajaran, pengetahuan yang dapat dikuasai orang pasti akan bertambah. Ini juga merupakan tujuan kita dalam mengejar pengetahuan, yang melaluinya kita dapat memperluas wawasan dan meningkatkan pengetahuan kita. Untuk mencapai akumulasi pengetahuan, perlu untuk memperkuat ingatan, mengurangi kelupaan, dan mengkonsolidasikan apa yang telah kita pelajari sebanyak mungkin melalui intervensi aktif. Lupa tidak dapat dihindari, dan peninjauan yang sering dapat secara efektif mengurangi tingkat lupa, dan pada akhirnya membuat konten yang dipelajari terukir dalam di pikiran.
“Monthly without forgetting what you can do” is to consolidate old knowledge, which is the next step. We have mentioned before that learning is a process of knowledge accumulation. Through learning, the knowledge that people can master will inevitably increase. This is also our goal in pursuing knowledge, through which we can expand our horizons and increase our knowledge. In order to achieve the accumulation of knowledge, it is necessary to strengthen memory, reduce forgetting, and consolidate what we have learned as much as possible through active intervention. Forgetting is inevitable, and frequent review can effectively reduce the degree of forgetting, and ultimately make the learned content deeply engraved in the mind.
Jika kita dapat terus menyerap pengetahuan baru dan tidak melupakan pengetahuan lama, cadangan pengetahuan kita secara alami akan terus berkembang. Kita perlu memahami bahwa tujuan mempelajari pengetahuan bukan hanya untuk mengingat pengetahuan ini, tetapi juga untuk menerapkannya dalam praktik, mengubah dunia objektif, dan mencapai tujuan belajar untuk digunakan. Untuk mencapai ini, persyaratan untuk belajar itu sendiri lebih ketat. Tidak hanya untuk mempelajari dan mengingat pengetahuan baru, tetapi juga untuk memahami secara mendalam hubungan antara pengetahuan, dan bahkan hubungan antara pengetahuan dan kehidupan nyata, dan dapat menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah nyata. Hanya dengan melakukan ini kita dapat mencapai tujuan belajar.
If we can continue to absorb new knowledge and not forget old knowledge, our knowledge reserves will naturally continue to expand. We need to understand that the purpose of learning knowledge is not only to remember this knowledge, but also to apply it to practice, change the objective world, and achieve the goal of learning to use. To achieve this, the requirements for learning itself are more stringent. Not only to learn and remember new knowledge, but also to deeply understand the connection between knowledge, and even the connection between knowledge and real life, and be able to use knowledge to solve real problems. Only by doing these can we achieve the goal of learning.
Zeno, seorang filsuf terkenal di Yunani kuno, dikenal sebagai “bapak paradoks”. Dia pernah bercerita tentang “lingkaran pengetahuan”. Ketika seorang siswa bertanya kepadanya mengapa dia selalu ragu dengan jawabannya, Zeno menggunakan dua lingkaran, satu besar dan satu kecil, untuk menggambarkan kesenjangan dalam pengetahuan. Ia menjelaskan bahwa medan ketidaktahuan yang ia hadapi lebih luas daripada medan ketidaktahuan para murid, yang menjadi sumber keraguannya. Melalui kisah ini, Zeno dengan gamblang menunjukkan hubungan dialektis antara pengetahuan dan ketidaktahuan, yang menggugah pikiran.
Zeno, a famous philosopher in ancient Greece, is known as the “father of paradox”. He once told a story about a “circle of knowledge”. When a student asked him why he always had doubts about his answer, Zeno used two circles, one large and one small, to illustrate the gap in knowledge. He explained that the field of ignorance he was exposed to was wider than that of the students, which was the source of his doubts. Through this fable, Zeno vividly demonstrated the dialectical relationship between knowledge and ignorance, which is thought-provoking.
Perjalanan manusia dalam mencari ilmu tidak ada habisnya, dan para filsuf dari zaman dahulu hingga sekarang, baik di dalam maupun luar negeri, telah menyadari hal ini. Kita harus terus mencari ilmu baru dan tidak melupakan ilmu lama. Lautan ilmu yang luas perlu terus dijelajahi, dan apa yang diketahui individu pada akhirnya terbatas. Orang bijak harus tetap rendah hati dan waspada terhadap ketidaktahuannya sendiri. Semakin banyak masalah yang dihadapi seseorang, semakin banyak keraguan yang dimilikinya. Hanya dengan menyadari ketidaktahuannya sendiri, seseorang dapat benar-benar memperoleh kebijaksanaan dan pengetahuan.
The journey of human exploration of knowledge is endless, and philosophers from ancient and modern times, both at home and abroad, have recognized this. We should continue to contact new knowledge and not forget old knowledge. The vast ocean of knowledge needs to be constantly explored, and what individuals know is ultimately limited. It is the act of a wise man to remain humble and alert to one’s own ignorance. The more problems a person is exposed to, the more doubts he has. Only by recognizing one’s own ignorance can one truly gain wisdom and knowledge.
Belajar tidak ada habisnya. Hanya dengan terus-menerus mencari ilmu baru dan terus mengingat ilmu lama, kita dapat terus maju dan berkembang. Ketahui apa yang kurang dari diri Anda setiap hari dan jangan pernah lupakan apa yang dapat Anda lakukan setiap bulan. Hanya dengan begitu Anda dapat menjadi pembelajar sejati yang baik.
Learning is endless. Only by constantly pursuing new knowledge and continuing to remember old knowledge can we make continuous progress and growth. Know what you lack every day and never forget what you can do every month. Only then can you be a true good learner.
日知其所亡,月无忘其所能
“日知其所亡”的“亡”字,指自己尚未学得的道理和知识。而“月无忘其所能”的“能”字指已经掌握的道理和知识。学习是一个日积月累的过程。“日知其所亡”意味着每天都去探求一些自己之前未曾听说的新知识,而“月无忘其所能”则表示每月都不停地温习已经了解的旧知识,以免它们被淡忘。子夏提出的这一格言的意义在于:“每天获取新的知识和见解,每月巩固已经掌握的知识,这样才能称得上是一个好学者。”
获取知识需要通过持续不断的积累,没有捷径可循,唯有依靠勤奋和努力。虽然没有捷径可寻,但我们依然可以借鉴一些基本的学习方法。子夏所提出的“日知其所亡,月无忘其所能”正是其中一种学习方法。
“日知其所亡”即求新,这是较早的步骤。在我们有限的一生里,即使我们孜孜不倦地追求知识,所能获取的知识也是有限的。这表明学无止境。无论在何种情况下,我们都会面临未知之物。因此,积极学习是必然的选择。
“月无忘其所能”则是巩固旧知识,这算是接下来的一步。我们从前提到过,学习是一个知识积累的过程。透过学习,人们所能掌握的知识必然会不断增加。这也是我们追求知识的目标,通过它来扩展视野、增长见识。为了实现知识的积累,需要通过积极的干预,强化记忆,减少遗忘,尽可能地巩固所学内容。遗忘是不可避免的,频繁复习可以有效减少遗忘的程度,最终使已学内容深深印刻于脑海中。
若能持续吸收新知识,又不忘旧知识,我们的知识储备自然将不断扩充。我们需要明白,学习知识的目的不仅是记住这些知识,更在于将其运用于实践,改变客观世界,实现学以致用的目标。为达到这点,对学习本身的要求更为严格。不仅要学习并牢记新知识,还需深入理解知识之间的联系,乃至知识与实际生活之间的联系,并能够运用知识来解决现实问题。只有做到这些,才算是实现了学习的目标。
芝诺,古希腊著名哲学家,被称为“悖论之父”。他曾讲述一个“知识圆圈”的故事。当学生问及他为何总是对自己的解答抱有疑问时,芝诺便用一大一小两个圆圈来比喻知识的差距。他说明自己所接触的无知领域比学生更广泛,这是他疑惑之源。芝诺通过这个寓言生动地展示了有知与无知的辩证关系,引人深思。
人类探究知识的旅程是无尽的,来自古今中外的哲人都认知到这一点。我们应不断接触新知识,不忘旧知识。知识的广阔海洋需要不断勘探,而个人的所知终究是有限的。保持谦逊,警醒自我无知,正是智者之举。高人至深,学识渊博,接触问题愈多,疑惑也愈多。唯有体认自身之无知,才能真正获得智慧与知识。
学无止境。不断追求新知,持续铭记旧知,方能不断进步,不断成长。日知其所亡,月无忘其所能,如是方是真正的好学者。
子夏曰:“日知其所亡,月无忘其所能,可谓好学也已矣。”
(论语 > 子张篇 )
BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).
Sumber gambar: Magicstudio.ai