Oleh: Xie Zheng Ming 谢峥明
Alkisah pada sebuah kebun anggur, tinggalah sekeluarga semut yang memiliki jumlah anggota sangat banyak. Semut ini membangun sarangnya dari dedaunan yang direkatkan menggunakan cairan, seperti lem yang mereka keluarkan dari mulut. Para Semut melihat bahwa musim gugur akan segera berlalu dan musim dingin yang cukup panjang akan segera datang. Ketika musim dingin makanan akan sangat sulit didapatkan, maka para semut itu segera mencari berbagai makanan untuk mereka kumpulkan sebagai cadangan persediaan ketika musim dingin tiba.
Berbeda halnya dengan seekor Belalang Sembah, Belalang Sembah memiliki mata yang besar dan tangan yang panjang. Mereka sering hidup di pohon-pohon seperti halnya para Semut. Ketika musim dingin akan tiba, Belalang Sembah hanya berlatih menari setiap hari. Sang Belalang lupa bahwa dia harus mengumpulkan makanan untuk persiapannya menghadapi musim dingin.
Suatu hari, sang Belalang Sembah menari di dekat sarang Semut. Dia menari dengan sangat anggun. Gerakan tangan dan badannya yang pelan dan lembut membuat tariannya terlihat sangat mengagumkan. Para Semut melihat sang Belalang Sembah menari, tetapi mereka tidak menghiraukan tarian indahnya itu karena mereka memiliki tugas yang sangat penting.
Sang Belalang yang sedang menari melihat para Semut berjalan dengan membawa makanan untuk dibawa ke sarangnya. Sang Belalang Sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja.
“Kenapa kalian membawa makanan yang sangat banyak itu masuk ke sarang kalian?” sang Semut menjawab, “Kami melakukannya agar kami tidak kelaparan saat musim dingin tiba.” Lalu sang Belalang kaget, “Musim dingin?” kata sang Belalang Sembah dengan kagetnya, “tenang aja masih lama, lebih baik kita bersenang-senang saja dulu,” kata sang Belalang. Semut tak menghiraukan Belalang. Semut tetap tekun mengumpulkan makanan.
Dalam sekejap mata musim dingin pun tiba. Belalang belum sempat mengumpulkan makanan karena sibuk menari. Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut. Ia meminta makanan kepada Semut. Semut awalnya tidak mau memberikan makanannya karena takut kehabisan. Akan tetapi, melihat belalang lemas kelaparan, Semut tidak tega dan memberikan makanannya kepada Belalang. Belalang pun kembali bugar dan dia berjanji untuk dapat mengelola waktu dengan baik sehingga tidak berakibat buruk. Masa depan adalah milik setiap orang. Maka setiap orang perlu menyiapkan masa depannya dengan berusaha. Bukan hanya menikmati kesenangan di masa sekarang tanpa memikirkan masa depan.
Pembaca yang terkasih, seorang ilmuwan, kelahiran Skotlandia yang bernama Alexander Graham Bell pernah mengatakan: Before anything else, preparation is the key to success (Sebelum segala sesuatunya, persiapan adalah kunci untuk sukses). Untuk menjadi sukses kita harus dapat berperan sebagai semut dalam fabel di atas, bisa jeli melihat keadaan & melakukan persiapan. Novi Basuki pada saat memberikan sambutan di universitas Ma Zhong beberapa waktu yang lalu mengingatkan kepada kita semua pentingnya untuk mempelajari bahasa Mandarin.
Surat kabar asing beberapa hari yang lalu juga memberitakan jika negara Arab telah memberlakukan peraturan seminggu 2x pertemuan wajib untuk belajar bahasa Mandarin. Pada kenyataannya banyak dari kita yang secara sukarela memilih untuk menjalani peran sebagai belalang sembah. Dengan sadar mengabaikan: ke depan kita harus mempersiapkan apa untuk bertahan & berkembang mejadi lebih baik. Kita sebagai orang Tionghoa Indonesia apalagi umat Ru, bahasa Mandarin sangatlah penting. Semua kitab suci agama Khonghucu menggunakan bahasa pengantar Mandarin. Bagaimana kita bisa merubah nasib jika masih banyak pihak yang merasa nyaman & tenang, tidak takut dibodohi oleh orang luar. Mereka bisa dengan bebas menafsirkan isi Si Shu Wu Jing sesuai dengan kebutuhannya. Kita hanya bisa bengong terheran-heran melihat orang luar membahas Yi Jing.
Pepatah Mandarin mengatakan:事预则立, 无论做什么事,事前有准备就会成功,没有准备就要失败 (Apa pun yang Anda lakukan, Anda akan berhasil jika Anda bersiap terlebih dahulu, dan Anda akan gagal jika Anda tidak siap). Nabi Kong Zi di dalam kitab Zhong Yong XIX. 16 menekankan pentingnya perencanaan ke depan untuk mendapatkan kesuksesan. Agar Ru Jiao bisa maju & kembali mengalami kejayaan, mempelajari bahasa Mandarin adalah harga mati yang tidak bisa ditawar. Rencana apa yang dapat dengan mudah kita realisasikan sendiri untuk meningkatkan kualitas kita sebagai muda/i umat Ru? Apakah kita memilih untuk menjadi belalang sembah daripada semut? Everybody has his own choice. Pilihan ada di tangan masing-masing.
Belajar mandarin ujung-ujungnya juga bukan melulu terbatas menjadi rohaniwan. Dengan menguasai bahasa mandarin kemungkinan kita bisa menjalin relasi lebih baik, mendapat banyak kemudahan dari mitra kerja Zhong Guo daripada melulu mengandalkan bahasa Inggris lho. Menjadi profesional pun ketika bisa mandarin peluang mendapatkan fee & bonus besar sangat banyak daripada pada umumnya. Let’s start learning mandarin before too late.
“凡事豫则立,不豫则废。言前定则不跲,事前定则不困,行前定则不疚,道前定则不穷。”
“Di dalam tiap perkara bila ada rencana yang pasti, niscaya dapat berhasil; bila tanpa rencana yang pasti, niscaya gagal. Di dalam berbicara bila lebih dahulu mempunyai ketetapan, niscaya tidak gagap. Di dalam pekerjaan bila lebih dahulu mempunyai ketetapan, niscaya tidak akan berbuat telanjur. Di dalam menjalankan sesuatu bila lebih dahulu mempunyai ketetapan, niscaya tidak akan menemui jalan buntu. Di dalam berusaha hidup sesuai dengan Jalan Suci bila lebih dahulu mempunyai ketetapan, niscaya tidak akan mengalami keputusasaan.
( Zhong Yong XIX. 16)
Selamat belajar. Semoga bermanfaat. Jia you!
BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).
Daftar Pustaka
Adegunawan, Suyena. 2018. Kompilasi 《四书》– Si Shu – Empat Kitab Klasik. Bandung. USA.
https://majalahinggris.com/2021/07/04/ants-and-the-grasshopper/. Diakses 28 Agustus 2023.