KUE BULAN RODA; HANYA DITEMUKAN DI PULAU JAWA

Home » Artikel » KUE BULAN RODA; HANYA DITEMUKAN DI PULAU JAWA

Dilihat

Dilihat : 154 Kali

Pengunjung

  • 0
  • 219
  • 57
  • 46,753
kue bulan

Oleh: Majaputera Karniawan, M.Pd. (Sia Wie Kiong 谢偉强)

 

Kue Bulan/Gwee Pia/Gwek Pia 月餅 atau ada yang menyebutnya Tiong Cu Pia/Tong Jiu Pia 中秋餅 (Kue pertengahan musim gugur) adalah kue wajib dalam festival Tiong Ciu /Pertengahan musim gugur di mana saat ini masa panen sudah selesai dan para petani Tiongkok Tempo Doeloe mulai mengadakan sembahyang kepada Dewa Bumi/Hok Tek Ceng Sin 福德正神 dan leluhur, salah satu kisah populer tentang asal mula kue bulan ini adalah diciptakan oleh pemanah legendaris Hou Yi羿yang merasa sedih berpisah dengan kekasihnya dewi Chang E嫦娥 (Dewi bulan)  yang sering digambarkan bersama kelinci gioknya sedang membuat ramuan keabadian. 

Namun ada versi  yang tak kalah menarik dari kisah Dinasti Ming tentang asal muasal kue bulan ini: diceritakan Zhu Yuanzhang (朱元璋), seorang petani miskin yang kemudian menjadi kaisar Dinasti Ming, pemimpin gerakan perlawanan terhadap penjajah Mongol (Dinasti Yuan). Zhu dan penasihatnya Liu Bowen (刘伯温) menyebarkan rumor bahwa ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan yang hanya dapat dihindari dengan memakan kue bulan yang disiapkan khusus pada tanggal 15 Agustus.

Ternyata ini hanyalah salah satu cara untuk menyampaikan surat tersebut kepada mayoritas pendukung pemberontakan yang  menggulingkan bangsa Mongol. Cara menulis surat rahasia  adalah dengan membungkusnya dalam 4 buah kue bulan dan dikemas dalam 1 kotak. Setiap kue bulan  harus dipotong menjadi 4 bagian sehingga berjumlah 16 bagian,  kemudian disusun agar pesan rahasianya dapat terbaca. Ada juga versi yang  pesan rahasianya ditulis di atas kertas dan disisipkan di tengah kue bulan.

Kue bulan yang beredar di masyarakat Indonesia ada 3 jenis:

(1) Kue bulan versi Cantonese (Ada yang menyebutnya kue bulan totok) bertekstur lembut dan lumer di mulut. Kebanyakan berisi Lianyung telur (Teratai telur), Tausa telur (Kacang hitam telur), Han telur, Tau yung Telur (Kacang hijau telur), dan Gojin Telur.Dikemas dalam kemasan satuan, sepasang, atau empat kue dengan harga lebih mahal, bahkan mencapai ratusan ribu.

(2) Kue bulan versi Tionghoa kalimantan disebut Pok Pia berbentuk pipih kuning kecoklatan dan ukurannya lebar, ada juga yang berbentuk kecil disebut La Pia, biasanya memiliki rasa Tausa (Kacang Hijau) Tausa hitam (kacang hitam), Cuicia (Labu Air), maupun rasa campuran Tausa+Cuicia. 

(3) Sementara di pulau jawa ada kue bulan berbentuk Roda khas peranakan Tionghoa Tangerang (dan juga peranakan Tionghoa di pulau jawa) yang berasal dari suku Hokkian dan banyak berasimilasi dengan penduduk lokal setempat. Kue bulan roda berbentuk putih bulat layaknya bulan purnama dengan isi buah-buah tropis, seperti durian, cempedak, nanas, biji jambu, krenten, bakpia (Pia daging babi), caipia (Pia sayuran) dan kacanghijau. Kini dikembangkan dengan isi kopyor, coklat, keju, susu, cappucino, maupun kombinasi coklat keju.

Kue bulan berbentuk roda memiliki keunikan tersendiri, jika masih baru dari oven, teksturnya akan sangat lembut, empuk, cerah, dan hangat. Namun semakin lama teksturnya akan semakin keras, retak, lapisan minyak mulai keluar sehingga warnanya tak lagi cerah. Bahan dasarnya adalah minyak, tepung, dan telur ayam yang membuatnya semakin lama semakin keras. Bahkan ada guyunan/lelucon bahwa kue bulan ini jenis ini bisa dipakai untuk menimpuk dan damagenya cukup keras, cukup untuk membuat seekor anjing atau kucing kesakitan. 

Beberapa merek kue bulan roda yang beredar di pasaran: 

  • Sin Hap Hoat 新合發 (Sejak 1909)
  • Fay Kie輝記 (Sejak 1934)
  • Vicky 輝記 (Sejak 1988)
  • Ny. Lauw 劉女士/ Lauw Kim Wie 劉金微 (Sejak 1962)
  • Lim Seng Kian 林成達 (Sejak 1949)
  • Seng Hap Ciong 氶合昌 (Sejak 1933)
  • Oey Kim Un 黄金文
  • Ang An Tian洪安天
  • Yo Po Siang 楊保香
  • Yo Po Liang 楊保良
  • Ye Yen 月圆
  • Ciap Hin 捷興
  • Guan Seng 源盛
  • Liong Fei 龙菲
  • Ping Siang品香
  • Fei Yung 慧荣
  • Gouw Hauw San 吳虎山
  • Gouw Boen San 吳交善
  • Lim Cu Kay 林注开
  • Yap Heng Lay 葉興来
  • Sie Sin 時新月餅

Kue bulan roda sendiri biasanya dijual secara satuan, tetapi ada juga yang dijual secara susun mulai dari susun 3, susun 5, susun 7, hingga susun 9. Biasanya kue susun dipakai untuk keperluan sembahyang kepada Dewa/Dewi maupun leluhur, ada juga yang memberikan sarung kue bulan susun agar tampak cantik dan menarik.

Untuk kue bulan sendiri tidak semuanya halal, ada juga rasa-rasa yang non halal (mengandung babi ataupun minyak babi) sebagaimana originnya adalah makanan khas Tionghoa, jadi bagi sahabat yang mencari kue bulan halal sebaiknya bertanya kepada penjual apakah mengandung bahan non halal atau tidak.

 

BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).

 

Daftar Pustaka:

Tionghoa Indonesia. 2012. Sekilas Sejarah Moon Cake (Tiong Jiu Pia). https://m.facebook.com/media/set/?set=a.10150310215862258.384680.86432197257&locale=id_ID. diakses  4 September 2023.

Beragam Dokumentasi Pribadi.

Foto: https://www.blibli.com/p/kue-bulan-moon-cake-tiong-ciu-pia-merk-guan-seng-rasa-keju/ps–DI3-70000-00352. Diakses 4 September 2023

error: Content is protected !!
Butuh bantuan?