Oleh: Xie Zheng Ming 谢峥明
客家传说有很多讲孝,其中一个就是阿爸的破碗之故事. 悠然的傍晚时分,阿顺一家人围坐在圆桌旁,享用着晚餐。阿顺注视着父亲的身影,内心不禁涌起愤怒:“父亲这个老头子,吃饭时东西掉满了地板,碗都已经被你敲破了,如果再不小心点儿,将没有可用的碗了。”父亲无奈而虚弱地捧着碗,小心翼翼地吃着。片刻后,阿顺又对父亲说:“你那张草席已经臭得能熏死苍蝇了,我不打算再给你换新的,以后别再尿床了。”父亲默默承受着阿顺的无奈话语,心中难过却无能为力。
Dalam komunitas Hakka terdapat banyak sekali kisah tentang bakti, salah satunya adalah kisah 阿爸的破碗mangkuk usang ayahanda. Suatu malam dalam suasana yang santai, A-Shun sekeluarga duduk mengelilingi meja bundar untuk menikmati makan malam bersama. Melihat gerak-gerik sang Ayah yang telah renta, A-Shun merasa marah : “Mengapa ketika sedang makan, ayah selalu menjatuhkan banyak sekali nasi & lauk di atas lantai? Bibir mangkuk itu sudah sedikit retak, jika tidak hati-hati bisa jatuh & pecah. Belum ada mangkuk lain yang dapat digunakan untuk menggantikannya.” Mendengar perkataan tersebut, Sang ayah dapat terdiam, memegang mangkuk dengan hati-hati & melanjutkan makan dengan perlahan-lahan. Beberapa saat kemudian, Ah Shun berkata lagi kepada ayahnya: ” Alas tidur mu kotor & beraroma kurang sedap, dalam waktu dekat belum ada rencana untuk menggantinya dengan yang baru. Usahakan untuk buang air di lamar kecil.” Sang Ayah hanya dapat diam tak berdaya mendengarkan kata-kata pedas dari anak kandungnya sendiri.
父亲的身体日渐不堪,每天早晨一醒来就开始不停地咳嗽,有一天,他竟昏倒在床上。阿顺的儿子添丁看到这一幕,焦急地对爷爷说:“爷爷,你怎么了?快醒来,你还要陪我玩呢!”然而爷爷无法醒过来,添丁赶紧行求爸爸前来协助。
Kesehatan sang ayah kian hari semakin memburuk. Setiap pagi, setelah bangun tidur sang ayah batuk-batuk tanpa henti. Suatu hari, sang ayah pingsan di atas tempat tidur. Melihat keadaan tersebut si cucu yang bernama Tian Ding merasa sangat cemas, ia mencoba untuk membangunkan sang kakek. Tian Ding memanggil sang kakek: “Kakek, ada apa denganmu? Cepatlah bangun, temani aku bermain! “Sayang, sang kakek tidak kunjung terbangun. Tian Ding pun terburu-buru meminta pertolongan ayahnya.
阿顺看着奄奄一息的父亲,对添丁说:“爷爷快要离世了,我会用草席将他包裹起来,然后将他埋在菜园里。”说完,他拿着锄头在菜园里努力地挖洞。片刻后,添丁拿着爷爷的破碗来到菜园,问阿顺:“爸爸,这个破碗该怎么办呢?”阿顺看了看破碗,淡淡地
说:“这个碗和草席一样,已经没用了,一起埋了吧!”添丁的眼睛睁得大大的,他望着父亲说:“阿爸,为什么说它没用呢?等你老了的时候,我也要用这个破碗为你盛饭,用那张草席为你铺床,就像你对爷爷做的那样!”添丁的话让阿顺不禁落泪,他匆忙回到屋内对父亲说:“阿爸,对不起!我没有好好照顾你,这都是我自己的错。”随即,他扛起昏迷的父亲匆忙前往医院。
Melihat kondisi sang ayah dengan irama nafas yang lemah, AShun berkata kepada Tian Ding: “Kakek akan segera meninggal. Saya akan membungkusnya dengan tikar dan menguburkannya di kebun.” Usai berkata, AShun segera menggali lubang di kebun dengan cangkul. Beberapa saat kemudian, datanglah Tian Ding dengan membawa mangkuk usang milik sang Kakek. Ia bertanya kepada AShun: “Ayah, apa yang harus saya lakukan dengan mangkuk usang ini?” AShun melihat ke mangkuk usang tersebut, dengan tenang berkata: “Mangkuk itu seperti tikar jerami. Tidak lagi berguna , mari kita kubur bersama-sama!” Mata Tian Ding terbuka lebar. Ia menatap ayahnya seraya berkata, “Ayah, kenapa kamu mengatakan tidak ada gunanya? Kelak ketika kamu sudah tua, aku juga akan menggunakan mangkuk usang ini sebagai tempat makanmu. Tikar itu juga dapat digunakan sebagai alas tidur mu. Persis, seperti yang kamu lakukan saat ini terhadap kakek!” Kata-kata Tian Ding membuat Ashun menangis. Dia bergegas kembali ke dalam rumah dan berkata kepada Sang Ayah: “Ayah, Maafkan aku! Aku tidak merawat dirimu dengan baik.” Usai berkata, AShun segera menggendong damg ayah yang tidak sadarkan diri untuk dibawa ke rumah sakit.
从那刻起,阿顺开始全心全意地孝顺父亲,父亲在阿顺的照料下康复并享受着长寿。阿顺深刻体会到,孝敬父母与敬爱长辈的确是仁道的根本。正如子所言:“那种孝顺父母、敬爱兄长的人,却喜欢触犯上级,是很少见的;不喜欢触犯上级却喜欢造反的人,更是从来没有的。有德行的人总是力求抓住这个根本。根本建立了便产生了仁道。孝敬父母、敬爱兄长,大概便是仁道的根本吧!”阿顺终于明白,只有真正理解孝的内涵,才能寻求和体现真正的仁道。
Sejak saat itu, Ashun mulai merawat sang ayah dengan sepenuh hati. Di dalam perawatan Ashun, sang ayah dapat kembali sehat dan berumur panjang. AShun menyadari jika menghormati orang tua dan menghormati generasi yang lebih tua memang merupakan dasar dari kebajikan. Sebagaimana dikatakan oleh You Zi“Jarang sekali ada orang yang dapat berbakti kepada orang tuanya dan mengasihi saudara-saudaranya, namun suka menentang atasannya; bahkan lebih jarang lagi ada: orang yang tidak suka menentang atasannya tetapi suka berbuat onar. Seorang kunci akan selalu berusaha untuk melaksanakan prinsip ini. Ketika prinsip dasar telah dilaksanakan maka akan muncul kebajikan. Menghormati orang tua dan menngasihi saudara-saudara merupakan dasar kebajikan!” Pada akhirnya, AShun memahami bahwa hanya dengan berbakti kepada orang tua barulah dapat mewujudkan kebajikan sejati.
有子曰:“其为人也孝弟而好犯上者,鲜矣;不好犯上而好作乱者,未之有也。君子务
本,本立而道生。孝弟也者,其为仁之本与!”
Youzi berkata: “Seseorang yang dapat berlaku Bakti dan Rendah Hati, tetapi suka menentang atasan, sungguh jarang terjadi; tidak suka menentang atasan, tetapi suka mengacau, ini belum pernah terjadi. ”Maka seorang susilawan mengutamakan pokok; sebab, setelah pokok itu tegak, Jalan Suci akan tumbuh. Laku Bakti dan Rendah Hati itulah pokok Peri Cinta Kasih.”
(论语 –学而篇 1.2)
Lun Yu Jilid I. 2
BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).
Daftar Pustaka:
https://zhuanlan.zhihu.com/p/458303414. Diakses 27 September 2023.
Adegunawan, Suyena. 2018. Kompilasi 《四书》– Si Shu – Empat Kitab Klasik. Bandung. USA.