Reporter: Majaputera Karniawan 謝偉強
“… Dengan membuang segala akal-akalan dan nafsu keberuntungan, maling dan rampok akan menghilang. Mempertahankan sikap mental yang sederhana dalam kehidupan, mengurangi egoisme/nafsu kepentingan pribadi, mengurangi nafsu keserakahan, dan mengurangi nafsu menggunakan sisi negatif ilmu pengetahuan. Bila bisa melakukan itu semua, tidak akan ada lagi rasa cemas di hati manusia.” (Dao De Jing 道德经 bab 19).
Pada hari Sabtu, 7 Mei 2022, para anggota grup Whatsapp 南洋印尼青年道教信仰同修會 (Grup sharing, belajar, dan kultivasi muda-mudi Taoist Indonesia) mengadakan diskusi secara daring melalui media Zoom. Pada kesempatan ini, terjadi diskusi menyambung diskusi sebelumnya di Grup Whatsapp tentang Uang/Duit Cap Hong. Taosu Zheng Xuan Yuan 鄭玄原道士 memberikan penjelasan terkait Manis dan Panasnya uang Cap Hong (Shi Fang Qian 十方钱, lit: Uang 10 penjuru arah, red).
“Kenapa disebut duit cap hong? Karena dapat dari 10 arah, kasarnya hasil dari ‘Keliling minta dana’ dari para donatur. That’s why bagi para rohaniawan apabila kita pakai uang shi fang, kita harus bayar agar tidak menjadi bahaya buat kita” tutur Suhu Xuanyuan. Menurut suhu banyaknya korban daripada pemakaian uang Cap Hong ini sudah banyak sekali kisahnya, mulai dari yang mengalami gangguan kejiwaan, sakit berkepanjangan, keadaan papa-melarat, atau bahkan berusia pendek. Singkat kata uang ini kalau diselewengkan, bahaya yang menanti lebih besar dan bisa berakibat fatal bagi kehidupan si penyalah-guna uangnya.
“Bayarnya dengan apa? Dengan Jie yuan 结缘(Membuat ikatan, maksudnya mengikat jodoh karma baik), kemudian Huayuan 化缘 (Transformasi ikatan jodoh, misalnya: Dengan pelayanan, dana paramitra agar menjadi sesuatu yang bermanfaat), sehingga bisa tercapai Jieyuan 解缘 (melepas) dengan baik. Mengapa ini semua perlu dilakukan? Karena umat minta tolong agar dananya menjadi karma baik, dan kita rohaniawan sebagai perantaranya”. Bagi rohaniawan yang bersentuhan dengan uang Cap Hong, 3 hal ini penting untuk terlaksana dengan baik. Selain agar uang tersebut bisa menjadi manfaat besar bagi khalayak luas dan para umat, juga agar tidak menjadi bumerang bagi si rohaniawan sendiri.
Adanya fenomena pembangunan kelenteng (Bio 廟) baru ditempat-tempat yang mana sudah terdapat banyak kelenteng juga menjadi pertanyaan dan kecurigaan terhadap adanya indikasi pemakaian uang Cap Hong secara tidak benar, Suhu Xuanyuan pun mengatakan bahkan kejadian itu sudah berlangsung sejak dulu. “Ini sudah menjadi fenomena ada beberapa Bio mencari dana demi duit Cap Hong. Ada beberapa orang rata-rata baru punya Pun Su 本資 (Lit: Modal, tapi konteks dalam hal ini kemampuan) sedikit sudah buka bio, padahal belum memiliki kemampuan yang cukup. Akhirnya yang terjadi bisa bikin sesat umat dan kena akibat menyelewengkan uang Cap Hong.” Ujarnya.
Saya mengingat satu nasihat dalam Kitab Suci Thay Siang Lo Kun yang terdapat dalam buku Siu Tao Po Kam 修道寶鑑 (Siu Tao Menuju Kesempurnaan), di bagian 9 bait ke-3 (Dalam Hwa, 1996:xvi) ‘Si penjaga kelenteng harus mengerti Tao道 (aturan-aturan dan pengertian-pengertian tentang dewa dewa). Jangan sembarangan bicara menyesatkan tamu-tamunya. Apalagi dengan memakai nama dewa-dewa. Berbicara tanpa pikir adalah ngawur belaka’ . Banyak sekali orang yang tidak mengerti ajaran Tao memberikan saran-saran aneh agar melakukan ritual ini itu, beli persembahan ini dan itu, pada akhirnya dapat uang panas (Duit Cap Hong).
Penggunaan uang tersebut bisa membahayakan si pelakunya. Serta saran-saran yang tidak tepat juga membuat usaha umat tersebut agar lepas dari masalahnya mungkin menjadi sia-sia dan gagal. Maka dari itu uang Cap Hong ini perlu diwaspadai, jika orang mau mendirikan satu kelenteng sudah tentu harus memiliki pengetahuan yang cukup, dan harus resisten (kebal) akan buaian uang panas dari 10 arah ini.
Daftar Pustaka:
Hwa, Chu Jun. 1996. 修道寶鑑 Siu Tao Menuju Kesempurnaan. Penerbit Tidak Diketahui.
Lika, ID. 2012. Dao De Jing 道德经. Jakarta. Elex Media Komputindo.