Masa Lalu Tidak Bisa Disesali, Tapi Masa Depan Bisa Dikejar – The Past is Not Admonished, But the Future Can Be Chased

Home » Artikel » Masa Lalu Tidak Bisa Disesali, Tapi Masa Depan Bisa Dikejar – The Past is Not Admonished, But the Future Can Be Chased

Dilihat

Dilihat : 42 Kali

Pengunjung

  • 0
  • 91
  • 172
  • 49,573
Pic 2 Masa Lalu

Oleh: Xie Zheng Ming 谢峥明

 

Seperti kata pepatah, mereka yang pergi tidak menegur, tetapi mereka yang datang dapat dikejar 往者不谏,来者可追。Ungkapan ini muncul pertama kali dalam Analect of Weizi 《论语·微子》, yang berarti bahwa masa lalu tidak dapat dikembalikan, tetapi masa depan masih dapat diperbaiki. Teguran dan persuasi, sehingga orang dapat memperbaiki praktik yang salah. Struktur ungkapan ini adalah kalimat majemuk, yang menyoroti berbagai peluang dan tantangan yang ditimbulkan oleh sejarah dan masa depan.
As the saying goes, those who go don’t admonish, but those who come can be chased往者不谏,来者可追。. This idiom appears for the first time in the Analects of Weizi 《论语·微子》, which means that the past is irretrievable, but the future can still be remedied. Admonishment and persuasion, so that people can correct the wrong practices. The structure of this idiom is a compound sentence, highlighting the different opportunities and challenges brought about by history and the future.
Pada Periode Musim Semi dan Musim Gugur (Chunqiu), ada seorang gila di Negara Chu, Chu Maniac mendapat perhatian publik, ia bertemu dengan Konfusius, dan menyanyikan lirik “Masa lalu tidak dapat ditegur, dan masa depan masih dapat dikejar”. Dengan caranya sendiri yang panik, ia mengungkapkan ketidakpuasannya dengan situasi politik saat itu dan harapannya untuk masa depan. Konfusius mencoba berbicara kepadanya, tetapi tidak berhasil. Kisah ini mencerminkan kebingungan dan tantangan dari perubahan zaman, dan juga menginspirasi kita untuk menghargai masa kini sambil memiliki keyakinan dan antisipasi untuk masa depan.
In the Spring and Autumn Period (Chunqiu), there was a madman in the Chu State, Chu Maniac received public opinion, he met Confucius, and sang the lyrics of “The past cannot be admonished, and the coming can still be chased”. In his own frantic way, he expressed his dissatisfaction with the political situation at the time and his hope for the future. Confucius tried to talk to him, but was unsuccessful. This story reflects the confusion and challenges of the changing times, and also inspires us to cherish the present while having confidence and anticipation for the future.
Dahulu, orang Tionghoa Indonesia lebih banyak mengandalkan penjelasan guru dan terjemahan bahasa Inggris untuk mempelajari Empat Kitab dan Lima Kitab Klasik. Namun, seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman, kini orang Tionghoa Indonesia harus memiliki kemampuan untuk belajar secara mandiri, dan memahami bahasa Mandarin maupun bahasa Mandarin klasik agar dapat lebih memahami isi Empat Kitab dan Lima Kitab Klasik. Perubahan ini merupakan peluang sekaligus tantangan. Kita tidak dapat mengubah cara kita mendidik di masa lalu, tetapi kita dapat mengikuti masa depan, dan kita dapat mencoba beradaptasi dengan model pembelajaran baru dan meningkatkan kemampuan kita.
In the past, Indonesian Chinese mainly relied on teachers’ explanations and English translations to learn the Four Books and Five Classics. However, with the progress and development of the times, now Indonesian Chinese must have the ability to learn independently, and understand both Chinese and classical Chinese in order to better understand the content of the Four Books and Five Classics. This transformation is both an opportunity and a challenge. We can’t change the way we educate in the past, but we can follow the future, and we can try to adapt to the new learning model and improve our abilities.
Seiring dengan semakin mengglobalnya dunia dan semakin berbasis informasi, mempelajari bahasa Mandarin dan bahasa Mandarin klasik telah menjadi prioritas utama bagi warga Tionghoa Indonesia. Bahasa Mandarin adalah salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia saat ini, dan menguasainya tidak hanya membantu dalam komunikasi dan komunikasi, tetapi juga membantu untuk lebih memahami budaya dan tradisi Tiongkok. Bahasa Mandarin klasik, di sisi lain, adalah bahasa tertulis dari karya klasik Tiongkok kuno, dan sangat penting dalam mempelajari teks-teks kuno seperti Empat Kitab dan Lima Kitab Klasik. Kita tidak dapat mengubah kenyataan ini, kita dapat mengikuti masa depan, kita dapat belajar keras untuk meningkatkan keterampilan bahasa dan literasi budaya kita.
As the world becomes increasingly globalized and information-based, learning Chinese and classical Chinese has become a top priority for Chinese Indonesians. Chinese is one of the most spoken languages in the world today, and mastering it not only helps with communication and communication, but also helps to better understand Chinese culture and traditions. Classical Chinese, on the other hand, is the written language of ancient Chinese classics, and is crucial in the study of ancient texts such as the Four Books and the Five Classics. We can’t change this reality, we can follow the future, we can study hard to improve our language skills and cultural literacy.
Belajar mandiri merupakan kemampuan berharga yang memungkinkan kita untuk beradaptasi lebih baik terhadap perubahan dan tantangan masyarakat. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, orang dapat mengakses berbagai sumber belajar melalui internet, dan belajar mandiri telah menjadi tren. Bagi orang Tionghoa Indonesia, menguasai keterampilan belajar mandiri dapat lebih baik dalam menghadapi lingkungan sosial yang semakin kompleks dan meningkatkan daya saing mereka. Kita tidak dapat mengubah cara belajar kita di masa lalu, kita dapat mengikuti masa depan, kita dapat menguasai lebih banyak pengetahuan melalui belajar mandiri, dan meningkatkan kemampuan kita.
Independent learning is a valuable ability that enables us to better adapt to the changes and challenges of society. With the development of science and technology, people can access various learning resources through the Internet, and self-directed learning has become a trend. For Indonesian Chinese, mastering the skills of independent learning can better cope with the increasingly complex social environment and enhance their competitiveness. We can’t change the way we learn in the past, we can follow the future, we can master more knowledge through independent learning, and improve our abilities.
Sebagai karya klasik Tiongkok tradisional, Empat Kitab dan Lima Kitab Klasik mengandung banyak filosofi dan kebijaksanaan. Mempelajari Empat Kitab dan Lima Kitab Klasik tidak hanya dapat meningkatkan pengetahuan kita, tetapi juga meningkatkan kualitas humanis dan pengembangan moral kita. Kita dapat belajar dengan giat, memahami kebenaran dan hakikatnya secara mendalam, dan meningkatkan pengembangan batin kita.
As traditional Chinese classics, the Four Books and the Five Classics contain a wealth of philosophy and wisdom. Studying the Four Books and the Five Classics can not only enhance our knowledge, but also enhance our humanistic qualities and moral cultivation. We can study hard, deeply understand the truth and essence of it, and improve our inner cultivation.
Dalam masyarakat modern, pengetahuan dan kemampuan telah menjadi kriteria penting untuk mengukur nilai seseorang. Kita tidak dapat mengubah penyesalan masa lalu, kita dapat mengejar masa depan, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik melalui pembelajaran dan peningkatan diri yang berkelanjutan. Seperti kata pepatah lama: mereka yang telah berlalu belum tentu ditegur, tetapi mereka yang telah datang dapat dikejar. Marilah kita menghargai masa kini, belajar dengan giat, mengikuti laju zaman, dan menciptakan masa depan kita yang cemerlang.
In modern society, knowledge and ability have become an important criterion for measuring the value of an individual. We can not change the regrets of the past, we can chase the future, we can create a better future through continuous learning and improvement of ourselves. As the old saying goes: those who have passed have not been admonished, but those who have come can be chased. Let us cherish the present, study hard, follow the pace of the times, and create our own brilliant future.

“Ciap-i seorang majenun dari Negeri Cho melewati Nabi Khongcu sambil bernyanyi-nyanyi: ”O, burung Hong, burung Hong; sudah melemahkah Kebajikanmu? Yang sudah lalu tidak dapat dicegah, yang mendatang saja mungkin dapat dikejar. Sudahlah! Sudahlah! Memegang pemerintahan pada jaman sekarang ini sungguh berbahaya.” Nabi Khongcu turun dari kereta, ingin berbicara dengannya; tetapi orang itu cepat menyingkirkan diri sehingga tidak dapat diajak berbicara.”
The madman of Chu, Jie Yu, passed by Confucius, singing and saying: “O Feng! O Feng! How is your virtue degenerated! As to the past, reproof is useless; but the future may still be provided against. Give up your vain pursuit. Give up your vain pursuit. Peril awaits those who now engage in affairs of government.” Confucius alighted and wished to converse with him, but Jie Yu hastened away, so that he could not talk with him.
Lun Yu, Analect of Weizi 《论语·微子》(dalam Adegunawan, 2018)

 

往者不谏,来者可追

俗语说,往者不谏,来者可追。这句成语在《论语·微子》中首次出现,意为过去的事已无法挽回,但未来的仍可以弥补。谏指规劝,让人纠正错误的做法。这句成语的结构为复句,凸显了历史和未来所带来的不同机遇与挑战。

在春秋时期,楚国有一个狂士,楚狂接舆,他与孔子相遇,歌唱着“往者不可谏,来者犹可追”的歌词。他用自己疯狂的方式表达了对当时政治局势的不满和对未来的希望。孔子虽尝试与他交谈,却未能成功。这个故事反映了时代转变中的困惑与挑战,也启示我们应当珍惜当下,同时抱有对未来的信心与期待。

过去,印尼华人学习四书五经主要依靠老师的讲解和英文翻译。然而,随着时代的进步和发展,现在印尼华人必须具备独立学习的能力,同时理解汉语和文言文,才能更好地理解四书五经的内容。这种转变,既是机遇,也是挑战。往者不谏,我们不能改变过去的教育方式,但来者可追,我们可以努力适应新的学习模式,提升自己的能力。

随着世界日益全球化和信息化,学习汉语和文言文已经成为印尼华人的当务之急。汉语是当今世界上使用人数最多的语言之一,掌握汉语不仅有助于交流与沟通,还有助于更好地理解中国文化与传统。而文言文则是中国古代经典著作的书写语言,在研究四书五经等古代文献时至关重要。往者不谏,我们无法改变这个现实,来者可追,我们可以努力学习,提升自己的语言能力和文化素养。

独立学习是一种珍贵的能力,能够让我们更好地适应社会的变化与挑战。随着科技的发展,人们可以通过互联网获取各种学习资源,自主学习已经成为一种趋势。对于印尼华人来说,掌握独立学习的技巧,能够更好地应对日益复杂的社会环境,提升自己的竞争力。往者不谏,我们无法改变已经过去的学习方式,来者可追,我们可以通过独立学习掌握更多知识,提升自己的能力。

四书五经作为中国传统经典著作,蕴含着丰富的哲理与智慧。学习四书五经不仅可以增进我们的学识,更可以提升我们的人文素养和道德修养。往者不谏,我们无法改变过去学习四书五经的方式,来者可追,我们可以努力学习,深入理解其中的道理与精髓,提升自己的内在修养。

在现代社会中,知识和能力已成为衡量个人价值的重要标准。往者不谏,我们无法改变过去的遗憾,来者可追,我们可以通过不断学习和提升自己,创造更加美好的未来。正如那句古语所言:往者不谏,来者可追。让我们珍惜当下,努力学习,追随时代的步伐,创造属于自己的辉煌未来。

“楚狂接舆歌而过孔子曰:‘凤兮凤兮,何德之衰!往者不可谏,来者犹可追。已而,已而!今之从政者殆而!’孔子下,欲与之言。趋而辟之,不得与之言。”
《论语·微子》

 

BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).

 

Daftar Pustaka:
Adegunawan, S. (2018). Kompilasi Si Shu Empat Kitab Klasik. USA.

 

error: Content is protected !!
Butuh bantuan?