Mastering Failure Starts with Self 善败由己 (Menguasai Kegagalan Dimulai dari Diri Sendiri)

Home » Artikel » Mastering Failure Starts with Self 善败由己 (Menguasai Kegagalan Dimulai dari Diri Sendiri)

Dilihat

Dilihat : 65 Kali

Pengunjung

  • 0
  • 136
  • 139
  • 60,059
Pic 6 Menguasai Kegagalan

Oleh: Xie Zheng Ming 谢峥明

 

Saat kita memulai perjalanan untuk membuat pilihan yang tepat dalam hidup, kesuksesan juga mengikuti karena kesuksesan adalah sebuah pilihan. Sukses adalah sebuah pilihan, dan begitu Anda membuat pilihan itu, Anda harus memberikan segalanya! Keunggulan adalah upaya yang disengaja dan dicapai setelah pertimbangan yang cermat. Tidak ada orang sukses yang menunggu kesuksesan mengetuk pintunya – Israelmore Ayivor

As we embark on our journey to make the right choices in life, success follows suit because success is a choice.  Success is a choice, and once you make that choice, you have to give it your all! Excellence is a deliberate pursuit that comes after careful consideration. No successful person waits for success to knock on their door – Israelmore Ayivor

Faktanya, Teori Self Determination (SDT) dan pepatah Tiongkok “Menguasai kegagalan dimulai dari diri sendiri” memiliki landasan yang sama – pentingnya hak pilihan dan tanggung jawab individu dalam membentuk nasib pribadi. SDT berpendapat bahwa individu didorong oleh motivasi intrinsik dan ekstrinsik.

In fact, Self-Determination Theory (SDT) and the Chinese proverb “Mastering failure starts with self” share a common ground – the importance of individual agency and responsibility in shaping personal destinies. SDT posits that individuals are driven by intrinsic and extrinsic motivation.

Motivasi intrinsik muncul dari keinginan individu, dimana ia aktif melakukan aktivitas. Sebaliknya, motivasi ekstrinsik berasal dari penghargaan atau tekanan eksternal. Namun teori SDT menekankan bahwa motivasi yang paling bermakna dan berkelanjutan datang dari dalam diri, dimana individu merasa otonom (memiliki kendali atas pilihan), kompeten (mampu melakukan dan melakukan secara efektif), dan terkait (terhubung dengan orang lain).

Intrinsic motivation arises from individual desires, where they actively engage in activities. On the other hand, extrinsic motivation comes from external rewards or pressures. However, SDT theory emphasizes that the most meaningful and sustainable motivation comes from within, where individuals feel autonomous (having control over choices), competent (being able to do and do effectively), and related (connected with others).

Demikian pula, “Menguasai kegagalan dimulai dari diri sendiri” menyoroti pentingnya akuntabilitas pribadi atas tindakan dan hasil. Hal ini menyiratkan bahwa individu tidak boleh mengaitkan kesuksesan atau kegagalannya dengan faktor eksternal, namun mengakui peran yang mereka mainkan dalam membentuk nasib mereka sendiri. Keyakinan pada hak pilihan pribadi ini memberdayakan individu untuk mengendalikan kehidupan mereka, menetapkan tujuan, dan bertahan dalam menghadapi tantangan.

Likewise, “Mastering failure starts with self” highlights the importance of personal accountability for actions and outcomes. It implies that individuals should not attribute their success or failure to external factors but recognize the role they play in shaping their own destinies. This belief in personal agency empowers individuals to take control of their lives, set goals, and persevere in the face of challenges.

Kedua perspektif tersebut menekankan pentingnya motivasi intrinsik. teori SDT berpendapat bahwa ketika individu didorong oleh faktor internal seperti minat, kesenangan, atau rasa tantangan, mereka cenderung terlibat dan bertahan dengan sepenuh hati. Demikian pula, pepatah “Menguasai kegagalan dimulai dari diri sendiri” menunjukkan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas tindakan mereka dan mengejar tujuan intrinsik lebih mungkin untuk berhasil.

Both perspectives emphasize the significance of intrinsic motivation. SDT Theory argues that when individuals are driven by internal factors such as interest, enjoyment, or a sense of challenge, they are more likely to engage and persist wholeheartedly. Similarly, the proverb “Mastering failure starts with self” suggests that those who take responsibility for their actions and pursue intrinsic goals are more likely to succeed.

Keduanya juga menyoroti peran pengaturan mandiri. Teori SDT melihat pengaturan diri sebagai komponen penting dari motivasi intrinsik. Individu yang dapat mengatur emosi, perhatian, dan perilakunya lebih mungkin untuk bertahan dan mencapai tujuan dalam tugas-tugas yang menantang. Begitu pula dengan pepatah “Menguasai kegagalan dimulai dari diri sendiri” menekankan pentingnya disiplin diri dan pengendalian diri dalam mencapai kesuksesan.

Both also highlight the role of self-regulation. SDT theory sees self-regulation as a crucial component of intrinsic motivation. Individuals who can regulate their emotions, attention, and behavior are more likely to persist and achieve goals in challenging tasks. Similarly, the proverb “Mastering failure starts with self” emphasizes the importance of self-discipline and self-control in achieving success.

Keduanya menganjurkan pola pikir berkembang. Teori SDT berpendapat bahwa individu yang percaya pada kapasitas mereka untuk perbaikan dan pertumbuhan lebih mungkin untuk mempertahankan motivasi dan ketekunan. Begitu pula dengan pepatah “Menguasai kegagalan dimulai dari diri sendiri” mendorong individu untuk memandang kegagalan sebagai kesempatan belajar dan terus melangkah maju dalam menghadapi tantangan.

Both advocate for a growth mindset. SDT theory contends that individuals who believe in their capacity for improvement and growth are more likely to maintain motivation and perseverance. Likewise, the proverb “Mastering failure starts with self” encourages individuals to view failure as a learning opportunity and continue moving forward in the face of challenges.

Kesimpulannya, gagasan bahwa “Menguasai kegagalan dimulai dari diri sendiri” sejalan dengan teori SDT dalam menekankan pentingnya hak pilihan pribadi, motivasi intrinsik, pengaturan diri, dan pola pikir berkembang. Ketika individu mengambil kepemilikan atas tindakan mereka dan mengejar tujuan intrinsik, mereka lebih mungkin mencapai kesuksesan. Oleh karena itu, mari kita ingat bahwa kekuatan untuk sukses dan mengatasi kegagalan ada pada diri kita sendiri.

In conclusion, the idea that “Mastering failure starts with self” aligns with SDT theory in emphasizing the importance of personal agency, intrinsic motivation, self-regulation, and a growth mindset. When individuals take ownership of their actions and pursue intrinsic goals, they are more likely to achieve success. Therefore, let us remember that the power to succeed and overcome failures lies within ourselves.

 

善败由己

 

当我们开始行动来在生活中做出正确的选择时,成功就会紧随其后,因为成功是一种选择。

 

成功是一种选择,你选择了之后就要全力以赴!卓越是经过慎重考虑并有意识地追求的。没有哪个成功的人会坐等成功来敲开他/她的大门——Israelmore Ayivor

 

事实上,自决理论(SDT)和中国谚语”善败由己”分享了一个共同点:在塑造个人命运中,个人的主动和责任的重要性。

 

SDT主张个体受内在动机和外在动机的驱动。内在动机是源于个体自身的愿望,他们主动参与活动。而外在动机则源于外部的奖励或压力。然而,SDT强调,最有意义和可持续的动机来自于内部,在个体感到自主(对选择有控制权),能力(能够做到并有效地做到)和关联(与他人相连)的时候。

 

而”善败由己”也强调了个人对行动和结果负责的重要性。它暗示个体不应将他们的成功或失败归因于外部因素,而是要认识到他们在塑造自己命运中所扮演的角色。这种个人主动的信念赋予个体掌握生活的能力,设定目标,并在面临挑战时坚持不懈。

 

这两种观点都强调内在动机的重要性。SDT认为,当个体受到内部因素(如兴趣、享受或挑战感)的驱动时,他们更有可能全身心地投入和坚持。类似地,谚语”善败由己”意味着那些承担行动责任并追求内在目标的个体更有可能取得成功。

 

两者都突出了自我调控的作用。SDT将自我调控视为内在动机的关键组成部分。能够调节情绪、注意力和行为的个体更有可能在具有挑战性的任务中坚持并实现目标。而谚语”善败由己”也强调了自我纪律和自我控制在取得成功中的重要性。

 

两者都倡导一种成长的心态。SDT认为,相信自己能够改善和成长的个体更有可能保持动力和坚持不懈。而谚语”善败由己”同样鼓励个体将失败视为学习机会,并在面对挑战时继续前行。

二十年春,新作南门。

 

  夏,郜子来朝。

 

  五月乙巳,西宫灾。

 

  郑人入滑。

 

  秋,齐人、狄人盟于邢。

 

  冬,楚人伐随。

“善败由己,而由人乎哉?”

《左传·僖公二十年》

 

BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).

 

Gambar: https://www.indopositive.org/2020/05/alasan-kita-malas-atau-rajin-3.html. Diakses 18 April 2024.

error: Content is protected !!
Butuh bantuan?