Mempraktikkan Dharma, Mendapatkan Giok

Home » Artikel » Mempraktikkan Dharma, Mendapatkan Giok

Dilihat

Dilihat : 53 Kali

Pengunjung

  • 1
  • 55
  • 271
  • 82,558
Pic 6 Mempraktikkan Dharma

Oleh: Vijjavati Anindita

 

Ketidakstabilan ekonomi dunia membuat iklim investasi menjadi kurang mendukung. Akibatnya, pasar saham mengalami kejatuhan dan banyak orang kehilangan pekerjaannya. Jika sudah terjadi seperti ini, memiliki tabungan serta simpanan aset adalah salah satu strategi untuk melewati masa yang sulit. Selain berupa uang, simpanan harta dapat berupa benda berharga seperti logam dan batu mulia termasuk giok.

Giok sejak zaman kerajaan di Tiongkok memiliki nilai yang lebih tinggi daripada emas. Sebuah pepatah mengatakan ‘you can put a price on gold, but jade is priceless.’ Hanya orang-orang dari kalangan tertentu yang mampu memilikinya sehingga giok menjadi lambang kekuasaan dan kecantikan. Bahkan, karena warnanya yang unik, giok dinilai sebagai salah satu instrumen investasi yang unggul seperti safir dan rubi.

Popularitas giok membuatnya diperjual-belikannya dengan harga yang tinggi. Namun, tidak sedikit tiruan giok yang dijual-beli untuk mendapatkan keuntungan. Kalau tidak memeriksa dengan teliti, pembeli mungkin saja membawa pulang giok palsu dari pasar. Giok asli yang konon dapat membawa keberuntungan dan menangkal energi negatif belum tentu ditambang dengan cara yang baik. Karena giok, berbagai kriminalitas yang justru mendatangkan ketidakberuntungan malah terjadi.

Majoritas giok ditambang dari Kachin, Myanmar. Tambang giok dikuasai oleh penduduk asli Kachin dan sering terjadi konflik antara mereka dengan tentara Myanmar. Tambangnya pun belum tentu dikelola dengan baik. Saat menambang, penambang mungkin saja terluka atau meninggal akibat longsor atau kecelakaan. Kesehatan mereka memprihatinkan karena sebagian penambang menjadi pecandu narkotika jenis opium, heroin, dan metamfetamin – yang dipercaya dapat mencegah malaria. Beberapa penambang pun ada yang mengikutsertakan anak-anaknya untuk menambang giok sehingga risiko pekerjaannya semakin besar.

Meskipun ditambang dengan risiko yang tinggi, giok tidak mendatangkan banyak keuntungan bagi Myanmar. Diperkirakan 50 – 80% giok diselundupkan dan diperjualbelikan secara tidak resmi. Penduduk Kachin tidak menerima banyak manfaat dari penambangan giok di mana hal tersebut tidak sepadan dengan risiko kerja di tambang. Bukannya bekerja untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik, penambang giok bekerja mempertaruhkan nyawa demi keuntungan orang lain.

Fenomena serupa terjadi di dalam pembelajaran Buddha Dharma. Berkali-kali umat mendengar bahwa tidak mudah untuk berkesempatan menjadi manusia yang hidup di zaman pembabaran Dharma, tetapi justru lebih sulit lagi untuk menjadi manusia yang berkesempatan menekuni praktik Dharma. Banyak umat Buddha yang kelihatannya taat dengan mengikuti puja bakti di vihara, menghormati Sangha, berdana, merayakan hari raya bersama, serta belajar dan mendiskusikan dharma. Apa semua itu sudah mampu menjamin pencapaian spiritual seseorang?

Tentu di antara kita semua memiliki beragam keragu-raguan apakah pelajaran dan praktik yang kita lakukan sudah benar dan berharga, atau justru sebaliknya kebaikan kita hanya dimanfaatkan sebagian besar oknum, sehingga tidak berbuah maksimal. Dalam hal ini untuk mencegah penyalah-gunaan teori Dharma untuk kepentingan seseorang, Buddha meminta siapa saja yang mempelajari Dharma beliau untuk melakukan falsifikasi, cek & re-cek ke dalam sutta-sutta atas khotbah Dharma yang kita terima, singkat kata memang dibutuhkan refrensi agar kita tidak salah mencerna Dharma (AN4.180 Mahapadesa Sutta). Diharapkan dengan praktik Dharma yang sesuai teori, tentu akan membuat praktik Dharma kita menjadi berhasil dan otentik sesuai dengan Buddha-Dharma.

Umat Buddha masa kini memiliki lebih banyak akses untuk mempelajari Buddha Dharma sehingga umat perlu berhati-hati. Ada konten yang menampilkan elemen-elemen Budhis dan berisi kebaikan, tetapi isinya tidak linear dengan adanya ketidakkekalan, ketanpa-intian, dan nibbana. Ada pula ajaran Buddha yang dominan membahas review dan tips menjadi perumah tangga yang baik tanpa benar-benar menyinggung isi ajaran Buddha.

Tidak ada yang salah dengan upaya memberikan pembabaran dharma. Tidak ada yang salah juga dengan mengulang pelajaran karena belum tepat memahaminya. Hal itulah yang justru membuat dharma menantang untuk dibuktikan tidak hanya dengan menyimak, tetapi juga dengan mengalaminya secara langsung. Ibarat menguji nilai sebuah perhiasan giok, umat perlu mencari tahu asal dan manfaat pembabaran Dharma yang didengar agar kehidupannya tidak sia-sia dengan Dharma yang tidak otentik.

 

BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).

 

Referensi

ProValue. (2019). How do miners die on Jade mining in the mountains of Myanmar? How do miners die on Jade mining in the mountains of Myanmar? (provalue.ru)

Gem-A. (2019). Understanding Jade and its Importance in China. Understanding Jade And Its Importance In China | Gem-A

Aljazeera. (2021). Myanmar army ‘tightens grip’ on multibillion dollar jade trade: Report. Myanmar army ‘tightens grip’ on multibillion dollar jade trade: Report | News | Al Jazeera

High King Sutra. (n.d.). The Extraordinary High King Avalokitesvara Sutra. The Extraordinary High King Avalokitesvara Sutra – High King Sutra

Soka Gakkai: Nichiren Buddhism Library. (n.d.). Dictionary of Buddhism. https://www.nichirenlibrary.org/en/dic/Content/T/114#:~:text=three%20Dharma%20seals%20%EF%BC%BB%E4%B8%89%E6%B3%95%E5%8D%B0,form%20the%20four%20Dharma%20seals.

Bodhi, Bhikkhu. 2015. AN 4.180: Mahāpadesa Sutta. https://dhammacitta.org/teks/an/an4/an4.180-id-bodhi.html.

Gambar: https://i.etsystatic.com/11278051/r/il/3b3f25/1435194822/il_794xN.1435194822_tjso.jpg

error: Content is protected !!
Butuh bantuan?