Oleh: Xie Zheng Ming 谢峥明
“Menepati Janji dan Menjaga Keharmonisan” adalah ungkapan Tiongkok yang memiliki makna mendalam. Ungkapan ini pertama kali muncul dalam “Kitab Ritus: Rencana Agung” dan menyoroti pentingnya menjunjung tinggi kepercayaan dan membangun hubungan yang harmonis dalam interaksi antarmanusia. Ungkapan ini seperti memahami keuntungan dan kesulitan masing-masing sebelum mencapai keharmonisan. Menepati janji dan menjaga keharmonisan bertujuan untuk mencapai keuntungan bersama, sementara perselisihan dan kekerasan berujung pada konflik dan kesulitan.
“Keeping One’s Word and Maintaining Harmony” is a Chinese idiom with deep meaning. It first appeared in the “Book of Rites: The Great Plan” and highlights the importance of upholding trustworthiness and building harmonious relationships in human interactions. It’s like understanding both people’s benefits and difficulties before achieving harmony. Keeping one’s word and maintaining harmony aim to achieve mutual benefits, while disputes and violence lead to conflicts and hardship.
Pada zaman dahulu, Zengzi, seorang murid Konfusius, sangat dihormati karena karakter moralnya yang tinggi dan disiplin diri yang ketat. Istrinya, yang ingin memuaskan hasrat anak mereka, berbohong tentang membunuh babi untuk makan malam. Namun, Zengzi menyadari bahwa berbohong, meskipun menipu anak untuk sementara, pada akhirnya akan mengikis kepercayaan mereka dan berdampak negatif pada perkembangan moral mereka. Ia berpegang teguh pada prinsip menepati janji dan menjaga keharmonisan, menolak untuk menipu anaknya. Kisah ini mengungkapkan implikasi mendalam dari “menepati janji dan menjaga keharmonisan” – menjunjung tinggi kepercayaan, menjauhi tipu daya, dan membina hubungan yang harmonis.
In ancient times, Zengzi, a student of Confucius, was deeply respected for his high moral character and strict self-discipline. His wife, wanting to satisfy their child’s craving, lied about killing a pig for dinner. However, Zengzi realized that lying, while temporarily deceiving the child, would ultimately erode their trust and negatively impact their moral development. He adhered to the principle of keeping his word and maintaining harmony, refusing to deceive his child. This story reveals the profound implication of “keeping one’s word and maintaining harmony” – upholding trustworthiness, refraining from deception, fosters harmonious relationships.
Dalam masyarakat modern, “menepati janji dan menjaga keharmonisan” tetap krusial. Dalam bisnis, kredibilitas merupakan landasan posisi perusahaan di pasar. Hanya dengan memenuhi janji dan mengutamakan kepercayaan, perusahaan dapat meraih kepercayaan konsumen dan mempertahankan hubungan bisnis yang kuat. Dalam interaksi sosial, kejujuran dan integritas sangat penting untuk membangun masyarakat yang harmonis. Semua pihak harus menjunjung tinggi kepercayaan, saling pengertian, dan menghindari konflik serta perselisihan.
In modern society, “keeping one’s word and maintaining harmony” remains crucial. In business, credit is the cornerstone of a company’s market standing. Only by fulfilling promises and prioritizing trustworthiness can companies gain consumer trust and maintain strong business relationships. In social interactions, honesty and integrity are vital for building a harmonious society. All parties should uphold trustworthiness, mutual understanding, and avoid conflict and disputes.
Selain individu, bangsa juga perlu “menepati janji dan menjaga kerukunan.” Menjaga hubungan persahabatan antarnegara membutuhkan rasa saling menghormati dan menepati janji. Perselisihan antarnegara dapat menimbulkan kesulitan dan konflik nasional. Oleh karena itu, “menepati janji dan menjaga kerukunan” bukan hanya pedoman pribadi, tetapi juga landasan hubungan internasional.
Beyond individuals, nations also need “keeping one’s word and maintaining harmony.” Maintaining friendly relations between countries requires mutual respect and upholding promises. Mutual strife leads to national difficulties and conflicts. Therefore, “keeping one’s word and maintaining harmony” is not only a personal guideline but also the cornerstone of international relations.
Pada akhirnya, “menepati janji dan menjaga keharmonisan” merupakan prinsip perilaku umum masyarakat manusia. Hanya dengan membangun kejujuran dan kepercayaan, individu, bangsa, dan dunia dapat mencapai hubungan yang harmonis, pembangunan bersama, dan kemakmuran. Mari kita semua mengingat pentingnya “menepati janji dan menjaga keharmonisan”, membangun masyarakat dan dunia yang lebih baik melalui integritas dan persahabatan.
Ultimately, “keeping one’s word and maintaining harmony” is a common behavioral principle of human society. Only through building upon honesty and trustworthiness can individuals, nations, and the world achieve harmonious relationships, common development, and prosperity. Let’s all remember the importance of “keeping one’s word and maintaining harmony,” building a better society and world through integrity and friendship.
讲信修睦
“讲信修睦”是一个具有深刻寓意的成语,最早出自于《礼记·礼运》。它指出了讲究信用,建立和睦友好关系在人际交往中的重要性,如同明白人的利益和人的困难之后才能实现一般。讲信修睦,是为了实现人与人之间的利益,而争夺相杀则会导致人与人之间的矛盾和困难。
在古代,孔子的弟子曾子因品德高尚、自律严格而备受尊敬。他的妻子为了满足孩子的食欲,曾说谎称要杀猪做饭。然而曾子意识到,说谎虽能暂时哄骗孩子,但日后孩子必将失去信任,影响其品德养成。他坚持讲信修睦的原则,不欺骗孩子。这个故事展现了讲信修睦的深刻内涵——维护信用、不欺骗他人,才能保持和睦的人际关系。
在现代社会,讲信修睦仍然具有重要意义。在商业活动中,信用是企业立足市场的基石,只有遵守承诺、讲究信用才能赢得消费者信任,维持良好的商业关系。在社会交往中,诚实守信是建立和谐社会的必要条件,各方之间应维持信用、互相理解,避免争斗和纷争。
除了个人层面,国家之间也需要讲信修睦。维护国家间的友好关系需要相互尊重、信守承诺,而相互争斗将导致国家间的困难和矛盾。因此,讲信修睦不仅是个人行为的准则,也是国家间交往的基石。
总之,讲信修睦是人类社会共同遵循的行为准则。只有建立在诚实守信的基础上,人与人、国与国之间才能保持和睦友好的关系,实现共同发展和繁荣。愿我们每个人都能牢记讲信修睦的重要性,以诚信与友好构建美好的社会与世界。
“讲信修睦,谓之人利。争夺相杀,谓之人患。”
讲诚信,维持和睦,这叫作人利。你争我抢,自相残杀,这叫作人患。
《礼记·礼运 (Adegunawan, 2018)》。
BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).
Daftar Pustaka
Adegunawan, S. (2018). Kompilasi Kitab Li Ji Catatan Kesusilaan.