Menerapkan Pola Hidup Sehat Menurut Traditional Chinese Medicine (TCM) Dipandang Secara Buddhis

Home » Artikel » Menerapkan Pola Hidup Sehat Menurut Traditional Chinese Medicine (TCM) Dipandang Secara Buddhis

Dilihat

Dilihat : 49 Kali

Pengunjung

  • 1
  • 26
  • 125
  • 79,569
Pic 05 Menerapkan Hidup Sehat TCM

Oleh: Suminah, leciputri@gmail.com

 

Kesehatan merupakan idaman semua manusia, tanpa kesehatan, kita tidak dapat beraktivitas dengan baik. WHO (World Health Organization) sebagai organisasi kesehatan dunia, telah menjelaskan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Demikian pula seperti yang dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, maka dengan kondisi yang sehat maka seseorang dapat hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomis.

Hidup sehat menurut TCM lebih ditekankan pada keseimbangan energi dalam tubuh seseorang dan gaya hidup yang holistik, yang melibatkan pola makan, aktivitas fisik, manajemen stres dan keseimbangan antara Yin dan Yang. Dimana konsep Yin Yang saling melengkapi dan berlawanan dalam tubuh, dan ini yang harus selalu dijaga keseimbangannya agar tubuh berada dalam kondisi sehat. Dalam TCM ditekankan bagaimana pentingnya hidup selaras dengan alam, pola makan yang baik, jam istirahat yang cukup, dan latihan aktivitas fisik yang sesuai serta kondisi lingkungan yang bersih. Kondisi ini akan membuat aliran energi (Qi) dalam tubuh dapat mengalir dengan lancar tanpa adanya hambatan. Secara TCM tubuh manusia di pandang sebagai sistem yang terintegrasi dan saling mempengaruhi.

Dalam agama Buddha, kesehatan merupakan aset yang sangat berharga, sehingga harus dijaga, dan kesehatan ini juga harus seimbang, kaitannya dengan kebahagiaan secara jasmani dan kemajuan di dalam batin yang diperoleh melalui meditasi dan kesadaran, mengatur pola makan sesuai ajaran Buddhis (seperti makan sekali sebelum jam 12 siang dan mempraktikkan makanan secara vegetarian), memilih lingkungan dan pergaulan yang baik, serta berperilaku sesuai Pancasila Buddhis dengan menghindari pembunuhan makhluk hidup atau mengonsumsi minuman memabukkan yang dapat menghilangkan kesadaran.

 

Filosofi Hidup Sehat dalam TCM, Kaitannya dengan Pandangan Buddhis

Kesehatan secara Buddhis dipandang sebagai keseimbangan dalam kesehatan dalam pikiran dan tubuh yang sehat, maka pikiran yang negatif (negative thinking) merupakan hal yang paling ampuh dalam merusak kesehatan, sehingga pikiran harus dibersihkan sesegera dan setuntas mungkin agar tidak membuat gangguan dalam tubuh seseorang, seperti mudah marah, mudah membenci orang, suka memberikan kritik yang menjatuhkan dalam memberikan penilaian terhadap orang lain, selalu berprasangka buruk, dan sering berdebat hal yang tidak perlu atau tidak masuk di akal.

Buddha mengatakan, ada tiga racun yang dapat mendatangkan penderitaan dalam kehidupan, yaitu lobha (keserakahan), dosa (kebencian) dan irsia (iri hati karena kebodohan) yang dimiliki oleh orang yang hidupnya penuh dengan kemarahan dan dendam kepada orang lain, sehingga hidupnya selalu tegang dan tidak tenang, karena hidupnya selalu mengejar sesuatu yang dianggap benar, sehingga tidak pernah merasa puas dan melekat pada nafsu keinginan, senantiasa terus mengejar harta kekayaan dengan menghahalkan segala cara, tanpa mau berbagi. Biasanya karena keserakahannya, akan berakibat jeratan hukum dan berakhir di rumah tahanan karena kebodohannya sendiri.

Tujuan utama yang diajarkan Sang Buddha adalah menghancurkan nafsu indriawi yang membuat manusia menderita karena membelenggu manusia, sehingga dapat menghancurkan manusia karena kebodohannya. Termasuk nafsu terhadap mengonsumsi makanan yang tidak sehat, sehingga mengakibatkan manusia bisa jatuh ke dalam kondisi sakit.

Hidup sehat menurut ajaran Buddha, selain lingkungan yang sehat juga memiliki kepribadian yang baik. Hidup yang sehat merupakan ajakan untuk bertindak yang benar ditengah-tengah tantangan hidup modern. Di zaman yang penuh ketidakpastian, Buddha menawarkan arah yang benar dengan hidup secara sadar, sederhana dan penuh hormat, demi kebaikan bagi semua makhluk. Dalam agama Buddha, hidup sehat juga ditentukan juga oleh hukum yang bekerja, yaitu hukum sebab akibat, maka kita harus selalu memperkuat pandangan benar.

 

Gaya Hidup Sehat di Zaman Modern

Pola hidup sehat generasi Z, di masa sekarang sudah banyak berubah, lebih ke barat-baratan atau gaya hidup dengan pola makan ala korea, tidak lagi mementingkan gaya hidup sehat, namun lebih ke sekedar mengikuti trend yang sedang berkembang agar tidak dikatakan kurang update (kudet). Pola hidup ini jika dilihat sangat minim serat dan lebih ke makanan instant yang kurang sehat karena tidak sesuai dengan pola hidup sehat yang sudah digaungkan sedari dulu yaitu piramida makanan yang berisi makanan empat sehat dan lima sempurna.

Bagaimana pola hidup yang benar dan bagaimana merubah pola hidup anak muda sekarang agar terhindar dari penyakit, maka harus kembali ke pola hidup yang diterapkan secara benar, baik pola hidup secara TCM, medis barat maupun secara Buddhis. Pola hidup yang benar harus membudayakan pola hidup sehat yang natural (back to nature), dimana harus kembali ke alam yang senantiasa memberikan kesehatan, dengan membiasakan prinsip “let’s paint your plate with color!”, maka biasakan memakan makanan sepiring dengan hidangan yang berwarna-warni.

Dalam mengonsumsi makanan, biasakan piring yang kita makan seperti pelangi, dengan konsumsi buah dan sayuran berwarna sebanyak lima porsi atau lebih yang akan membuat tubuh menjadi sehat. Lima warna diantaranya hijau, merah, kuning, putih dan ungu, yang didapat dari pigmen makanan sebagai suatu senyawa fitokimia, vitamin, mineral dan serat pangan yang berbeda satu sama lain pada tumbuhan yang dapat melindungi manusia dari berbagai penyakit seperti kanker, penuaan, penyakit jantung dan gangguan penglihatan.

Pola hidup yang sehat di zaman modern seperti yang dikatakan Soenadjo. R.J., tetap harus berusaha untuk menerapkan pola hidup sehat dengan mengatur pola makan sehat dan tidak berlebihan, minum air yang cukup sesuai kebutuhan (40-50 cc/kg BB, ditambahkan 10% pada orang dengan kondisi keluar keringat banyak), menjaga kebersihan tubuh dengan mandi dua kali sehari, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan, memperhatikan kesehatan mental, menjaga berat badan yang ideal, dan beristirahat yang cukup.

Pola makan yang sehat, merupakan salah satu unsur yang penting untuk pola hidup yang sehat, tidak bisa dipungkiri, pada kenyataannya di zaman modern banyak orang meninggal di usia muda dengan berbagai komplikasi penyakit diantaranya penyakit jantung, stroke, kanker dan diabetes mellitus. Beberapa pola makan yang tidak sesuai dengan pola makan yang sehat diantaranya: (1) terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat dan lemak serta kurang mengonsumsi serat, (2) sering menyantap fast food (makanan cepat saji) yang banyak mengandung pengawet, penyedap rasa, lemak, dan kalori kosong, dan (3) kebiasaan ngemil berlebihan.

Ditambah pula di masa sekarang ini, banyak orang yang sibuk dengan aktivitas sehari-hari, sehingga banyak orang yang tidak menyadari hal-hal yang sangat penting bagi kesehatannya. Sehingga pola hidup sehat di zaman modern menjadi sangat langka, dimana makanan cepat saji, istirahat yang kurang dan kurangnya gerak membuat orang mudah terkena sakit, karena semua menjadi tidak seimbang dan imunitas menjadi turun. Harus disadari, masalah kesehatan tidak akan ada jika kita bisa menyeimbangkan kesehatan dari luar dan dalam.

 

BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).

 

Daftar Pustaka

Andreas Leomitro Kasih. (2008). Khasiat Warna-Warni Makanan. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.

Andri Wang. (2014). Hidup Sehat dan Panjang Umur. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.

Ashin Kheminda. (2024). Ovadakatha. Jakarta, Yayasan Dhammavihari.

Bruno Del Medico. (2025). Agama Buddha dan teori Kuantum.

Destri Lestari Widodo. (2022). et al., Filosofi Hidup Sehat. Yogyakarta, Alineaku.

Emma Hanifah. (2011). Cara Hidup Sehat. Jakarta, Balai Pustaka.

Inge Tumiwa-Bachrens. (2017). Panduan Mudah Eating Clean. Jakarta, Kawan Pustaka.

Ven. Pandit Ganegama Saranankara Mahathero. (2020). The Greatest Man Who Ever Lived The Supreme Buddha. Diterjemahkan oleh Ven.Weragoda Sarada Mahathero. Jakarta. Yayasan Dhammavihari.

Gambar: https://www.tintahijau.com/wp-content/uploads/2024/07/Ilustrasi-Akupuntur.jpg Diakses 26 Agustus 2025

error: Content is protected !!
Butuh bantuan?