Menikmati Kue Bulan di Tengah Kolam Bebek

Home » Artikel » Menikmati Kue Bulan di Tengah Kolam Bebek

Dilihat

Dilihat : 58 Kali

Pengunjung

  • 0
  • 71
  • 115
  • 62,200
Pic 2 Menikmati kue bulan

Oleh: Majaputera Karniawan, M.Pd. (Sia Wie Kiong 謝偉強)

 

Yang paling dianggap beban keluarga tidak berguna, jangan-jangan dialah yang selalu hadir mendampingi dan mengurus BPJS ketika anda sakit. Kehadiran orang tercinta itu mahal dan tidak selamanya bisa diukur dengan uang

Acap kali dunia sosial kita diisi dengan pertunjukan pamer pencapaian, tak terkecuali di kalangan grup kumpul lingkungan. Di sana orang-orang beradu pencapaian anak, suami, hingga istrinya demi sebuah legitimasi. Hal ini marak terjadi di tengah kota besar dan segala sesuatu diukur dengan skala ekonomi.

Di masa modern, kota besar ibarat kolam bebek raksasa. Dimana orang berlomba-lomba menunjukan kinerja, pencapaian, dan kesuksesannya di media sosial dan lingkungan masing-masing.

Semua terlihat indah di media sosial. Siapa yang tahu dibalik itu semua mereka kerja sampai berdarah-darah? Bahkan di kalangan anak sekolah mereka yang dengan bangga mengangkat tropi juaranya, siapa yang tahu kesedihan mereka ditengah kerasnya latihan?

Inilah yang dinamakan Sindrom Bebek (Duck Syndrome). Bebek-bebek yang sedang kita nikmati di kolam-kolam kota saat ini, berenang dengan begitu anggunnya, di bawah air mereka sedang mengayuh sekencang-kencangnya.

Mereka berjuang demi legitimasi di dalam kehidupan mereka. Baik dari sisi gaji, pencapaian, gelar, pekerjaan impian, status sosial hingga kekayaan. Dalam tensi tertentu, mereka lupa akan batasan diri atau menjadi gila kerja.

Pada akhirnya, duck syndrome membuat mereka berlaku seakan tak pernah mengalami kegagalan. Karena mereka takut mempertontonkan kegagalan atau proses bagaimana mereka berjuang.

Festival kue Bulan akan tiba, tanggal 15 bulan 8 penanggalan imlek. Di momen inilah masyarakat Tionghoa semua akan mempersembahkan kue bulan (mooncake) kepada keluarga dan orang tercinta hingga tokoh pujaan mereka. Khususnya dewa bumi Hok Tek Ceng Sin 福德正神 yang mana diperingati sebagai festival berterimakasih kepada dewa bumi atas hasil panen di musim gugur.

Dewa bumi yang biasa dipanggil Tua Pek Kong 大伯公 (Kakek paman besar) dengan wujud tersenyum ramah menyodorkan uang Kim Pao, sejak jaman dahulu sudah menjadi pemberi kesejukan bagi masyarakat Tionghoa pada umumnya. Tuapekong menjadi tempat curhat masyarakat apabila tidak ada orang yang mereka bisa percaya untuk menumpahkan unek-unenya. Di tengah festival kue bulan ini, mereka tidak hanya menyugugkan kue bulan sebagai bentuk bakti tetapi juga bertukar rasa dengan Tuapekong, berteduh di dalam naungan senyumnya meski rupangnya sunyi tanpa berkata-kata.

Di momen inilah biasanya juga, orang-orang kembali berkumpul bersama. Baik di depan paseban wihara, kelenteng, ataupun di rumah masing-masing. Perayaan dimulai dengan mengucap syukur atas semua berkah dan bimbingan dari dewa bumi dan segenap leluhur. Bersama dengan kepulan asap hio yang diyakini mampu menembus hingga langit ke 9, kue bulan dipersembahkan. Kemudian ada porsi kue bulan yang dimakan bersama. Mereka menikmati kue bulan bersama. Baik di antara mereka yang sudah berhasil atau yang sedang merintis karirnya.

Di sinilah seharusnya momen dimana mereka saling mendoakan dan saling berbagi unek-unek bersama. Kembali kepada kesederhanaan dan kepolosan masyarakat desa pada masa lalu. Terlepas dari segala topeng persona. Momen kebersamaan tanpa cerita pembandingan, hanya ada saling bertukar kabar yang dilanjutkan dengan saling mendukung sebagaimana kue bulan yang berbentuk bulat lambang keutuhan keluarga.

Hingga sampai pada titik di mana semua anggota keluarga sadar, mereka semua punya perannya sendiri dan tidak perlu ikut-ikutan menjadi bebek yang berenang di tengah kolam. Apalagi sampai merasa gagal dan tidak berguna. Mereka cukup menjadi penikmat kue bulan di tepi kolam bebek, di tengah cahaya purnama rembulan yang indah seraya naungan senyum ramah Sang Dewa Bumi yang mengajak kembali kepada kesederhanaan dan kepolosan masyarakat desa.

 

BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).

 

Daftar Pustaka:

AI Image by Microsoft Designer

Adrian, Kevin. 2021.  Duck Syndrome, Gangguan Psikologis yang Banyak Dialami Orang Dewasa Muda. https://www.alodokter.com/duck-syndrome-gangguan-psikologis-yang-banyak-dialami-orang-dewasa-muda. Diakses 28 Agustus 2024.

Karniawan, Majaputera. 2022. (Video) Legend of mooncake festival in a nutshell. https://youtu.be/igmzrXMs3EU?si=xxC8x5UWwasAjkeJ. Diakses 28 Agustus 2024.

error: Content is protected !!
Butuh bantuan?