Perencanaan Ke Depan (Planning Ahead) “未雨绸缪”

Home » Artikel » Perencanaan Ke Depan (Planning Ahead) “未雨绸缪”

Dilihat

Dilihat : 58 Kali

Pengunjung

  • 0
  • 134
  • 139
  • 60,057
Pic 2 Perencanaan

Oleh: Xie Zheng Ming 谢峥明

 

“未雨绸缪 wèiyǔ chóumóu” adalah ungkapan sederhana namun mendalam dalam bahasa Mandarin yang merangkum konsep filosofis yang mendalam. Ungkapan ini pertama kali muncul dalam Buku Nyanyian Dinasti Zhou Barat, menggambarkan pentingnya melakukan persiapan dan menjaga diri dari potensi krisis terlebih dahulu. Pada zaman dahulu, kisah Adipati Zhou dengan gamblang menggambarkan makna ungkapan ini: dengan melakukan persiapan terlebih dahulu, seseorang dapat terhindar dari potensi bencana. Konsep ini masih berlaku sampai sekarang karena kita dapat mengambil wawasan dari kisah Adipati Zhou dan sebuah dongeng.

未雨绸缪 wèiyǔ chóumóu” is a simple yet profound phrase in Chinese that encapsulates a deep philosophical concept. This idiom first appeared in the Western Zhou Dynasty’s Book of Songs, describing the importance of making preparations and guarding against potential crises in advance. In ancient times, the story of Duke of Zhou vividly illustrates the meaning of this idiom: by making preparations in advance, one can avoid potential disasters. This concept is still applicable today as we can draw insights from the story of Duke of Zhou and a fable.

Dalam kisah Adipati Zhou, dia adalah seorang yang bijaksana dan visioner. Setelah kematian Raja Wu dari Zhou, Raja Cheng dari Zhou masih muda, sehingga Adipati Zhou membantu dalam pemerintahan. Namun karena fitnah dari orang jahat, Adipati Zhou terpaksa meninggalkan istana. Alih-alih menyerah, ia terus menasihati Raja Cheng melalui puisi, mengingatkannya untuk melakukan persiapan dan membuat rencana ke depan. Kebijaksanaan dan strategi Adipati Zhoulah yang pada akhirnya memadamkan perselisihan internal dan memperkuat kekuasaan Dinasti Zhou. Kisah ini memberi tahu kita bahwa perencanaan ke depan tidak hanya penting dalam kehidupan pribadi tetapi juga merupakan perlindungan penting bagi stabilitas masyarakat.

In the story of Duke of Zhou, he was a wise and visionary individual. After the death of King Wu of Zhou, King Cheng of Zhou was still young, so Duke of Zhou assisted in governance. However, due to slander from malicious individuals, Duke of Zhou was forced to leave the court. Instead of giving up, he continued to advise King Cheng through poetry, reminding him to make preparations and plan ahead. It was Duke of Zhou’s wisdom and strategies that eventually quelled internal strife and solidified the rule of the Zhou Dynasty. This story tells us that planning ahead is not only crucial in personal life but also a vital safeguard for societal stability.

Dongeng tentang dua orang penjual keju yang diterpa hujan badai juga memberikan kita pelajaran: seorang penjual menyiapkan kejunya dengan cara mengolah kejunya menjadi keripik keju, sedangkan yang lainnya tidak. Ketika terjadi kejadian yang tidak terduga, penjual yang siap terhindar dari bencana, sedangkan penjual yang tidak siap mengalami kerugian. Kisah ini lebih jauh menekankan perlunya perencanaan ke depan dan menggarisbawahi bahwa hanya dengan membuat persiapan terlebih dahulu kita dapat menavigasi perjalanan hidup dan menghindari kesulitan yang tidak perlu.

A fable about two cheese sellers encountering a heavy rainstorm also teaches us a lesson: one seller prepared by turning his cheese into cheese crisps, while the other did not. When an unexpected event occurred, the prepared seller averted disaster, whereas the unprepared one suffered losses. This story further emphasizes the necessity of planning ahead and underscores that only by making preparations in advance can we navigate through life’s journey and avoid unnecessary predicaments.

Dalam perjalanan kehidupan, kita semua akan menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. Hanya dengan melakukan persiapan dan perencanaan terlebih dahulu, kita dapat menghadapi tantangan dan menghindari krisis dengan lebih baik. Mirip dengan Adipati Zhou, hanya dengan pengambilan keputusan yang bijaksana dan perencanaan yang proaktif kita dapat tetap tenang dan merespons dengan tenang dalam menghadapi berbagai kesulitan. Baik secara pribadi maupun masyarakat, perencanaan ke depan merupakan wujud kebijaksanaan yang harus selalu kita ingat.

On the path of life, we will all face various challenges and difficulties. Only by making preparations in advance, planning ahead, can we better confront challenges and avert crises. Similar to Duke of Zhou, only with wise decision-making and proactive planning can we maintain composure and respond calmly in the face of numerous difficulties. Whether on a personal or societal level, planning ahead is a manifestation of wisdom that we should always remember.

Dalam masyarakat yang berubah dengan cepat saat ini, risiko dan tantangan tidak bisa dihindari. Kita perlu belajar dari kearifan orang-orang di masa lalu, dan terus meningkatkan kemampuan kita untuk membuat rencana ke depan. Saat menghadapi masa depan yang tidak diketahui, persiapan dan perlengkapan yang lengkap dapat membantu kita menghadapi risiko, mengatasi tantangan, dan melanjutkan dengan keyakinan dan stabilitas yang lebih besar.

In today’s rapidly changing society, risks and challenges are inevitable. We need to learn from the wisdom of those in the past, continuously enhance our ability to plan ahead. When facing an unknown future, being prepared and fully equipped can help us withstand risks, overcome challenges, and proceed with greater confidence and stability.

“Di dunia ini, seseorang harus membuat rencana ke depan. Jika kita hanya fokus pada saat ini, mengikuti arus, menyia-nyiakan hidup kita, kita akan kehilangan segalanya.” Mari kita ingat pepatah bijak ini, hargai waktu kita, rencanakan ke depan, dan lakukan persiapan. Dengan melakukan perencanaan ke depan, kita dapat membangun penghalang yang kokoh bagi kehidupan kita, memungkinkan kita untuk tumbuh dalam kesulitan, maju dalam tantangan, dan mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi diri kita sendiri.

“In this world, one must plan ahead. If we only focus on the present, go with the flow, waste our lives, we lose everything.” Let us remember this wise saying, cherish our time, plan ahead, and make preparations. By planning ahead, we can build a solid protective barrier for our lives, enabling us to grow in adversity, progress in challenges, and realize a better future for ourselves.

Sebelum langit gelap serta hujan, Kukumpulan akar pohon besaran, Dan kuikat keliling jendela dan pintu.”

“Before the sky was dark with rain, I gathered the roots of the mulberry tree, And bound round and round my window and door.

(Shi Jing诗经· Bin Feng豳风· Chi Xiao鸱鸮)

 

未雨绸缪

 

未雨绸缪,这四个简单的字在中文中诠释着一个深刻的哲理。这个成语最早出自西周的《诗经·豳风·鸱鸮》,描绘的是做好准备工作,提前防备可能的危机。在古代,周公的故事生动诠释了这个成语的意义:事先作好准备,就能够避免潜在的灾难。这种思想在今天同样适用,我们可以从周公的故事和一个寓言中得到启示。

在周公的故事中,他是一个有智慧、有远见的人。周武王去世后,周成王尚幼,由周公辅政。然而,由于有心之人的诽谤,周公被迫远离朝廷,但他并没有放弃,而是通过写诗训诫成王,提醒他要做好未雨绸缪的准备。正是周公的睿智与解围,最终平息了内乱,巩固了周王朝的统治。这个故事告诉我们,未雨绸缪不仅是在个人生活中重要,更是对社会稳定的重要保障。

一个关于卖奶酪的寓言也给我们启示:两个卖奶酪的人遇到大雨,一个提前处理奶酪成奶酥,另一个却没有做准备。结果,遇到意外的时候,做好准备的人化险为夷,而没有准备的人却遭受损失。这个故事更加强调了未雨绸缪的必要性,告诉我们只有提前做好准备,才能在人生旅途中避免不必要的困境。

在人生的道路上,我们都会面临着各种各样的挑战和困难。只有提前做好准备,未雨绸缪,才能更好地迎接挑战,避免危机的发生。就像周公一样,只有睿智的决策和提前的布局,才能够在面临诸多困难时,保持镇定和应对从容。无论是个人还是社会,未雨绸缪都是一种智慧的表现,值得我们时刻铭记。

在当今社会,变化万千,风险与挑战不可避免。我们需要学会从古人智慧的经验中汲取教训,不断提升自己的未雨绸缪能力。在面对未知的未来时,做好准备,预备万全,才能够抵御风险,战胜挑战,走得更加坚定和稳健。

“人生在世要未雨绸缪。只顾眼前,得过且过,虚度人生,一失俱失。”让我们牢记这句智慧的箴言,珍惜时间,提前规划,未雨绸缪,为自己的人生添上一份坚实的防护墙,让我们在逆境中成长,在挑战中前行,实现自己更美好的未来。

 

“迨天之未阴雨,彻彼桑土,绸缪牖户。”

《诗经·豳风·鸱鸮》

 

BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).

error: Content is protected !!
Butuh bantuan?