Oleh: Latifah
(Dosen STAB Kertarajasa)
Buku “The Making of Buddhism in Modern Indonesia: South and Southeast Asian Networks and Agencies, 1900-1959″ yang ditulis oleh Yulianti ini merupakan sebuah karya yang mendalam dan komprehensif mengenai perkembangan agama Buddha di Indonesia, khususnya dalam konteks jaringan transnasional yang mempengaruhi pengenalan dan penyebaran ajaran Buddha di tanah air.
Yulianti memulai bukunya dengan menjelaskan latar belakang sejarah dan sosial yang melatarbelakangi kebangkitan agama Buddha di Indonesia pada awal abad ke-20. Dalam konteks kolonial, penulis menyoroti bagaimana pengaruh kolonialisme dan interaksi dengan berbagai jaringan keagamaan dari luar negeri, terutama dari Asia Selatan dan Asia Tenggara, berkontribusi pada revitalisasi agama Buddha di Indonesia. Penulis juga menekankan pentingnya memahami agama Buddha sebagai bagian dari gerakan sosial dan politik yang lebih luas.
Salah satu kontribusi utama buku ini adalah analisis mendalam tentang peran organisasi seperti Theosophical Society dan Java Buddhist Association (JBA) dalam memperkenalkan dan menyebarkan ajaran Buddha di Indonesia. Yulianti menjelaskan bagaimana kedua organisasi ini berfungsi sebagai jembatan antara tradisi Buddha di Asia dan komunitas Buddha di Indonesia, serta bagaimana mereka membantu membangun jaringan yang menghubungkan para pemikir dan aktivis Buddha di berbagai negara.
Buku ini juga memberikan perhatian khusus pada komunitas peranakan Tionghoa di Indonesia, yang memainkan peran penting dalam proses pembentukan identitas Buddha di tanah air. Yulianti menggambarkan bagaimana komunitas ini berusaha mempertahankan warisan budaya sambil mengadopsi elemen-elemen baru dari ajaran Buddha, serta bagaimana mereka terlibat dalam organisasi-organisasi Buddha yang baru dibentuk. Penulis menyoroti tokoh-tokoh kunci seperti Kwee Tek Hoay dan Visakha Gunadharma, yang berkontribusi signifikan dalam mempromosikan ajaran Buddha dan membangun jaringan keagamaan.
Salah satu aspek menarik dari buku ini adalah penekanan pada peran perempuan dalam kebangkitan agama Buddha di Indonesia. Yulianti menyoroti kontribusi Visakha Gunadharma sebagai salah satu tokoh perempuan yang berpengaruh dalam gerakan ini. Partisipasi perempuan dalam organisasi Buddha sering kali diabaikan dalam narasi sejarah, dan buku ini berusaha untuk mengisi kekosongan tersebut dengan memberikan suara kepada perempuan yang terlibat dalam gerakan ini.
Secara keseluruhan, “The Making of Buddhism in Modern Indonesia” adalah buku yang sangat informatif dan penting bagi siapa saja yang tertarik pada sejarah agama Buddha di Indonesia. Yulianti berhasil menggabungkan analisis sejarah, sosial, dan budaya dengan cara yang menarik dan alurnya mudah diikuti. Buku ini tidak hanya memberikan wawasan tentang perkembangan agama Buddha, tetapi juga tentang dinamika sosial dan politik yang lebih luas yang mempengaruhi masyarakat Indonesia pada masa itu. Dengan pendekatan transnasional dan fokus pada peran komunitas lokal, buku ini menjadi kontribusi yang berharga dalam studi agama dan sejarah Indonesia.
BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).