SJAIR TJERITA GAMBANG KROMONG POBIN POA SIE LIE TAN歌诗李旦

Home » Artikel » SJAIR TJERITA GAMBANG KROMONG POBIN POA SIE LIE TAN歌诗李旦

Dilihat

Dilihat : 198 Kali

Pengunjung

  • 0
  • 89
  • 63
  • 23,130

Oleh: Arya Whisnu Karniawan, M.Pd (Sia Wie Beng 谢偉明) dan

 Majaputera Karniawan, M.Pd. (Sia Wie Kiong 谢偉强)

 

A. Pembuka

Setangkai Dupa melalui Sdr. Arya Whisnu K dan Majaputera K kembali melakukan recovery project pustaka lawas. Kali ini yang dilakukan adalah me-recovery 33 syair bait pantun Gambang Kromong Pobin Poa Sie Lie Tan 歌诗李旦. Dalam project ini juga diketemukan syair versi lainnya yang berisi 20 syair pantun. Project diawali karena adanya permasalahan berupa Almh. Sang Maestro Gambang Kromong (Ncim Masnah atau Ny. Pang Tjin Nio) diyakini memiliki sebuah buku syair yang terbit di antara 1920-1930an berisi 33 syair pantun Sie Lie Tan. Namun syair tersebut hilang dan di kalangan para pemerhati dan hanya diketahui 5-6 syair saja sebagaimana kebiasaan Almh. Pang Tjin Nio hanya menyanyikan 5-6 syair pembuka saja dalam setiap pertunjukan. Ditambah beberapa syair masih menggunakan kata-kata Hokkien lawas ber-ejaan Van Ophuijsen yang membuat syair lagu dalam ini sulit untuk di pahami. Di sini kami juga berusaha melakukan proses penjelasan walaupun dengan keterbatasan pengetahuan dan pustaka, setidaknya penjelasan ini dapat sedikit memperjelas arah alur cerita Poa Sie Lie Tan歌诗李旦ini.

 

B. Ringkasan Alur Cerita Lagu

Latar belakang lagu syair Poa Sie Lie Tan 歌诗李旦 dicuplik dari kisah legenda populer “Li Dan bertemu Feng Jiao/ Lie Tan Ngo Hong Kiauw 李旦探凤娇”. Adapun kisahnya agak berbeda dengan versi yang beredar di Internet seperti di wikipedia atau ensiklopedia dunia lainnya, versi cerita rakyat menggambarkan Lie Tan sebagai anak dari permaisuri Ong Houw yang berniat balas dendam pada Bu Tjek Tian, sementara di Wikipedia, Lie Tan adalah anak Bu Tjek Tian yang menjadi kaisar bonekanya. Kisah dalam legenda cukup rumit karena melompat-lompat, namun kira-kira begini ringkasannya:

Kisah diawali dengan Bu Tjek Tian武则天 (Hidup 624-705 M) yang kala itu masih berstatus seorang selir dari kaisar Tay Cong 太宗 (Lie Sie Bin 李世民, memerintah pada 626-649 M) mendapatkan hukuman dari sang kaisar dan dilepaskan statusnya sebagai selir menjadi seorang Ni Kho 尼姑 (Bhiksuni). Sang kaisar yang waskita dan bijaksana telah mengetahui karakter asli Bu Tjek Tian yang licik, haus kuasa, dan haus rasa seksualitas. Terlebih adanya isu perselingkuhan dia dengan putra mahkota Lie Ti 李治 yang kelak akan memerintah pada 649-683M. Tetapi pada akhirnya arogansi Bu Tjek Tian tidak juga berubah bahkan berhubungan serong dengan Toa Hwee Sio 大和尚 (Kepala bhiksu) dan kaisar Lie Ti ketika masih menjadi Ni Kho.

Setelah melepaskan status sebagai Ni Kho, ia menjadi selir kaisar Kao Cong 高宗 (Gelar kaisar Lie Ti李治). Kaisar Kao Cong memiliki permaisuri bernama Ong Hong Houw 王皇后 (Pada syair lagu di baca Ong Houw) yang merupakan ibu daripada Lie Tan 李旦 yang menjadi tokoh utama dalam syair Pobin Poa Si Lie Tan. Bu Tjek Tian ingin memiliki kaisar seutuhnya dan menjadikan dirinya permaisuri, ia bersiasat dengan memfitnah permaisuri Ong Houw melakukan guna-guna pada kaisar, kemudian ia membunuh putranya sendiri yang baru dilahirkannya dan memfitnah Ong Houw pelakunya. Atas fitnah keji ini, Ong Houw dipenjara dan dicabut status permaisurinya sedangkan ia lantas menjadi permaisuri.

Bu Tjek Tian memerintahkan seorang kasim bernama Thou Hwe buat membunuh bayi Lie Tan yang baru dilahirkan di dalam penjara, namun ia tidak tega, sebaliknya membawa bayi itu menghadap Ong Ya (Rajamuda) bernama Lie Kay Hong yang kala itu sedang berpesta dengan Ong Ya bernama Lie Keng Giap dan Panglima Matjioe 马周. Sewaktu di penjara, Ong Houw menulis Hwe Si (Surat darah) yang ditulis dengan darah sendiri untuk menjelaskan bahwa bayi yang dibawa Thou Hwe adalah Tay Cu 太子 (Putra mahkota) Lie Tan (Hidup 662-716 M, Kelak akan menjadi Kaisar Tang Rui Zong唐睿宗). Pada akhirnya Ong Hou memilih bunuh diri di penjara demi menyelamatkan Lie Tan agar dikira Bu Tjek Tian ia sudah mati di bunuh Thou Hwe.

Legenda mengatakan bahwa ketika Kaisar Kao Cong高宗dari Dinasti Tang meninggal, Permaisuri Bu Tjek Tian 武则天 mengambil kesempatan untuk merebut tahta dan mengubah Dinasti Tang 唐朝 menjadi Dinasti Zhou 周朝. Sementara Lie Tan diasuh oleh 4 loyalisnya: Rajamuda Lie Kay Hong dan Lie Keng Giap, Panglima Matjioe, serta kasim Thou Hwe. Suatu pagi, keluarga Bu Tjek Tian menemukan Pangeran Li Dan (Lie Tan Tay Cu 李旦太子) sang putra mahkota yang sah, bersembunyi di istana Jiangxia (江夏王府), dan segera mengirimkan pasukan yang dipimpin Bu Sam Su 武三思 untuk mencarinya.

Setelah mendengar berita itu, Lie Tan melarikan diri dan mengembara ke seluruh dunia, menjadi pengemis, dia diambil sebagai budak rumah tangga oleh saudagar bernama Ouw Hwat胡发, seorang pengusaha kaya di Tongzhou, dan diberi nama Tjin Hin进兴. Ouw Hwat memiliki seorang keponakan, nyonya Hong Kiauw凤娇 (Kadang disebut Ong Kiauw), yang berbakat dan cerdas. Dia mengikuti ibunya yang janda bernama Boen Sie, ke pamannya, dan bergaul dengan Tjin Hin dalam kesulitan, dan akhirnya menjadi orang kepercayaan. Anak perempuan Ouw Hoat bernama Eng Kiauw英娇dan Ma Tek马迪, putra walikota Zongbing, baru saja menikah pada bulan purnama dan kembali ke Tongzhou bersama suaminya untuk mengunjungi kerabat. Ouw Hwat mengadakan perjamuan dan menjamu para tamu, termasukk Tan Cin/Tan Taij Goan sang pejabat sipil daerah. Ma Tek menganggap dirinya sebagai orang yang berbakat dan mengundang para tamu untuk melihatnya berlatih seni panahan di taman, dan bersikeras agar Tjin Hin bersaing dengannya. Tanpa diduga, keterampilan seni panah Tjin Hin yang luar biasa memucat jika dibandingkan, Ma Tek merasa malu, dan meninggalkan taman dengan marah, dan semua tamu bubar dengan tidak bahagia. Setelah semua tamu pulang, Ouw Hwat dan istrinya menyerang Tjin Hin dan memukulinya hingga pingsan. Setelah mendengar berita itu, ibu Boen Sie dan putri Hong Kiauw bergegas ke gudang kayu untuk perawatan medis. Belakangan, keluarga Boen percaya bahwa Tjin Hin jujur ​​dan setia, ditambah Hong Kiauw memimpikan nasihat dari sesosok dewa Toapekong yang melukiskan gambaran jodohnya adalah si Tjin Hin, jadi dia membuat kontrak berusia seabad dengan Tjin Hin akan menjadi pasangan suami istri.

Saat itu, jenderal Tang dari gunung Cuiyunshan翠云山bernama Co Piu/Tjopioe曹彪diperintahkan oleh panglima tertinggi untuk memimpin rombongannya yang menyamar mengunjungi pangeran, Yu Huzhai 于胡宅 mengetahui bahwa Tjin Hin adalah pangerannya. Oleh karena itu, mohon segera naik ke atas gunung untuk menemui Tiong Liang忠良dan membicarakan penyebab besar pemulihan Dinasti Tang. Li Tan tidak punya pilihan selain meninggalkan istrinya dengan alasan, setelah beberapa putaran, dia akhirnya meninggalkan Tongzhou dan langsung pergi ke Gunung Cuiyun bersama yang lain.

Pangeran Tang Lie Tan, dengan bantuan Ma Ciu马周dan loyalis lainnya, mengibarkan panjinya melawan Zhou di Kota Hanyang汉阳. Bu Tjek Tian sangat marah, dan mengirim Raja Sanqi Li Chengye李承业(Lie sin giap) untuk memimpin pasukan untuk menaklukkan. Selama pertempuran berdarah, Ma Ciu sayangnya dikalahkan oleh panah api yang keluar dari Popwe 宝贝(Pusaka) tameng sakti bernama “Hwe Lun Pay” dan nyawanya dalam bahaya, untuk menandingi pusaka itu mereka kebingungan. Belakangan diketahui, hanya Popwe kaca Lie Hwa Keng dengan julukan”Ziyang Shenfang紫阳神方” yang disimpan oleh Thou Jin陶仁, Bupati Xiangzhou, yang dapat menandinginya. Tapi Thou Jin adalah menteri favorit keluarga Bu Tjek Tian, jadi tidak mungkin meminjam. Li Kui 李贵 (Menteri Lie Tan), yang bergabung dengan tentara, menawarkan strategi untuk membiarkan Lie Tan menyamar sebagai menantu Rumah bupati  Thou Jin 陶仁, dan memerintahkan jenderal Co Piu 曹彪 dan Ong kim王钦untuk berpura-pura menjadi anggota keluarga dan pergi ke Xiangzhou untuk mengunjungi kerabat. bersama, menunggu kesempatan untuk mencuri Popwe Kaca.

Thou Jin dan Li Gui adalah teman sekolah, putri mereka Thou Beng Chu明珠(Thou In In) berjanji untuk menikah dengan keponakan Li Kui yang bernama Lie Kok Siang 李国祚sejak kecil, tetapi karena bencana militer bertahun-tahun, kedua keluarga tidak dapat berhubungan satu sama lain, dan kemudian Lie Kok Siang meninggal karena sakit, Keluarga Thou tidak tahu yang sebenarnya dan identitas Lie Kok Siang yang sudah meninggal inilah dipakai Lie Tan menyamar. Nyonya Tao (dalam syair disebut sie Pe Ma) sangat mencintai putrinya , jadi dia memerintahkan keluarganya untuk memasang lentera dan memperhiasi, dan Hong Lo凤奴, seorang pelayan yang tidak lain adalah nyonya Hong Kiauw yang dalam misinya sendiri mencari si Tjin Hin (Lie Tan) namun tercebur di sungai dan terdampar di keluarga ini, membantunya menikah dengan “Lie Kok Siang”.

Di kamar pengantin, Lie Tan mendapat Popwe Kaca ajaib secara kebetulan, dan diam-diam dibawa kembali ke Hanyang oleh Ong Kim. Tapi pelayan wanita, Hong Lo (nyonya Hong Kiauw), ketika dia mengetahui bahwa “Lie Kok Siang” adalah “Si Tjhin Hin” yang telah bersumpah selamanya sebagai budak di rumah Ouw Hwat, dia patah hati dan ingin bunuh diri. Untungnya, Lie Tan menjelaskan alasan dan pengalaman hidup sang pangeran tepat waktu. Ketika mereka dikejutkan, keduanya justru ditangkap oleh Thou Jin karena kerahasiaan masalah tersebut, dan kekacauan tiba-tiba pecah. Thou In In menampar Lie Tan dan merendahkannya sekalipun ia sudah membuka identitas aslinya sebagai putra mahkota.

Kemudian, Ma Ciu memimpin Ong Kim dan Co Piu melakukan penyelamatan hingga berhasil menawan bupati Thou Jin dan nyonya Thou In In, bahkan Ong Kim memerintahkan agar nyonya Thou In In dipenggal kepalanya. Sementara  Shin Hwalan申婉兰, seorang jenderal wanita Hanyang (Anak dari Ma Ciu dan istri kedua Lie Tan), menahlukan pasukan kota hingga pada akhirnya bupati Thou Jin dan daerahnya dikuasai pasukan Lie Tan. Kisah berakhir sampai di sini pada lagu Pobin Poa Si Lie Tan, hanya pada kisah ini belum sampai pada akhir masa kejayaan Boe Tjek Tian. Bu Tjek Tian bersama Bu Sam Su dan berbagai tokoh antagonis lainnya mati dipenggal oleh pasukan Lie Tan pada akhirnya. Tetapi tidak dijelaskan di sini karena terlalu panjang.

 

C. Sair Pantun Poa Sie Lie Tan 歌诗李旦

Berikut adalah 2 versi dari syair Poa Sie Lie Tan 歌诗李旦 yang dapat kami rangkum dari sumber-sumber lawas. Syair-syair pantunnya bersifat unik, saling bergantung dengan pantun selanjutnya baik untuk bagian sampiran dan bagian isinya. Agar mempermudah memahami bait-bait yang saling bergantung, kami memberikan penandaan berupa warna pada kalimat. Warna merah dan oranye digunakan untuk bagian sampiran, sedangkan warna pink dan merah maroon digunakan untuk bagian isi. Berikut adalah syairnya:

Sair Tjerita sie Lie Tan

Tertjitak oleh:

Electrische Drukkerij Kho Tjeng Bie & Co,

Pintoe-Besar Batavia 1921.

 

(1) Ikan klenger1 beroentoen-roentoen,

Seroentoennja2 lagi sama goerita,

Denger saja mengatoer pantoen,

Di dalem pantoen ada tjerita.

 

1) Berasal dari bahasa Jawa ‘kelengar’ yang berarti keadaan kehilangan kesadaran/ pingsan.

2) Tumbuhan Bratawali/ Tinospora Tuberculata yang akarnya berguna sebagai obat.

 

(2) Seroentoennja lagi sama goerita,

Goerita masoek di sero rotan3,

Di dalem pantoen ada tjerita,

Tjerita lagi Poah si Li Tan4.

 

3) Perangkap ikan berupa pancang-pancang rotan yang dibuat seperti pagar untuk menggiring ikan masuk ke tempat yang terkurung.

4) Poah Sie Lie Tan歌诗李旦: Lagu cerita tentang Lie Tan.

 

(3) Goerita masoek di sero rotan,

Kerbo oetan seret pedatie5,

Saija tjerita Poah si Li Tan,

Sebab Boe Tjek Tian6 sie Onghouw7 matie.

 

5) Gerobak yang ditarik oleh kerbau/ lembu yang umum dipakai di desa-desa.

6) Boe Tjek Tian 武则天 Sang Maharani kala itu berstatus selir licik yang memfitnah Ong Houw demi mendapat posisi permaisuri kaisar Lie Ti李治.

7) Ong Houw 王后 Permaisuri sah kaisar Lie Ti李治.

 

(4) Kerbo oetan seret pedatie,

Moeat rotan koe dengen talie,

Sebab Boe Tjek Tian sie Onghouw matie,

Sie Li Tan tjoetsi8 di bawa larie.

 

8) Tjoetsi 出世: Baru lahir

 

(5) Moeat rotan koe dengen talie,

Talie sepotong di boeat tjioe9,

Sampe sie Li Tan di bawa larie,

Di bawa larie roema sie Matjioe10.

 

9) Rumbai.

10) Matjioe 马周 Panglima yang loyal kepada dinasti Tang.

 

(6) Talie sepotong di boeat tjioe,

Daon bangboe dalem praoe,

Di bawa larie roema sie Matjioe,

Boe Sam Soe11 lantas mendapet taoe.

 

11) Boe Sam Soe 武三思 Menteri perang dinasti Zhou yang juga keponakan dari Boe Tjek Tian.

 

(7) Daon bangboe dalem praoe,

Orang menjapoe sepagie harie,

Boe Sam Soe soeda mendapet taoe,

Lepas orangnja die soeroe tjarie.

 

(8) Orang menjapoe sepagie harie,

Bela12 rotan di pinggir kalie,

Lepas orang di soeroe tjarie,

Sie Matjioe lantas la soeroe larie.

 

12) Maksudnya adalah “Belah”.

 

(9) Bela rotan di pinggir kalie,

Beli oedang di pasar poekat13,

Sie Lie Tan lantas di soeroe larie,

Dia masoek memboedjang roema sie Ouwhoat14.

 

13) Terdapat pasar bernama “Pukat” di Medan, Sumatera Utara dan Selangor, Malaysia. Terdapat kemungkinan bahwa nama ini merujuk ke suatu pasar kuno yang kini sudah tidak ada lagi.

14) Ouw Hoat胡发, seorang pengusaha kaya di Tongzhou.

 

(10) Beli oedang di pasar poekat,

Ikan lelama di masak tjin15,

Masoek memboedjang roema sie Ouwhoat,

Toekar nama panggil sie Tjinhin16.

 

15) Tjin, dimasak bumbu kecap.

16) Tjin Hin进兴 nama samaran Lie Tan semasa menjadi buruh kasar di toko milik Ouw Hoat.

 

(11) Ikan lelama di masak tjin,

Tjoewat tjoeteng sie hakdjie tee-it17,

Toekar nama panggil sie Tjinhin,

Sie Ouwhoat lagi kerdja sehdjit18.

 

17) Kemungkinan kalimatnya “Menyebar dosa membawa kematian, pembelajaran yang nomor satu”.

18) Sehdjit: Perjamuan.

 

(12) Tjoewat tjoeteng sie hakdjie tee-it,

Soerat Siantjin19 di dalem tokoei 20,

Ouwhoat lagi kerdja sehdjit,

Di soeroe sie Tjinhin ia pegang Tjioepi21.

 

19) Surat hitungan Pehdji/ surat ramalan hitungan nasib.

20) Tokoei 卓柜 Laci meja.

21) Cangkir arak.

 

(13) Soerat Siantjin di dalem tokoei,

Beli thekoan22 memblie kole23,

Sie Tjinhin lagi memegang tjioepi,

Tan Taij Goan24 dateng djalan kiahlee25.

 

22) Maksudnya adalah “Thee Koan” yang berarti teko teh.

23) Maksudnya adalah “Ko Lee Som” yang berarti kolesum/ ginseng korea.

24) Tan Cin/Tan Taij Goan sang pejabat sipil daerah.

25) Sikap memberi hormat secara adat Tionghoa.

 

(14) Beli thekoan memblie kole,

Masak bawan26 blon di makan,

Tan Taij Goan dateng djalan kiahlee,

Boenboe koah-oan27 berdoedoek makan.

 

26) Maksudnya “Bakwan”.

27) Para tamu sipil dan militer.

 

(15) Masak bawan blon di makan,

Ambil mangkok dari tjina,

Boenboe koah-oan berdoedoek makan,

Sie Matiok28 kloewar la main pana.

 

28) Ma Tiok马迪 menantu dari Ouw Hoat, anak walikota.

 

(16) Ambil mangkok la dari tjina,

Belie mangkok di toko baroe,

Sie Matiok lagi bermain pana,

Dia pana kena di tjarang kaijoe29.

 

29) Bakal ranting pohon yang masih hijau.

 

(17) Belie mangkok die toko baroe,

Boeat mengasie Radja plembang,

Matiok pana di tjarang kaijoe,

Sie Tjinhin pana boeroeng terebang.

 

(18) Boeat mengasie Radja plembang,

Ambil ketoepat di para-para,

Sie Tjinhin pana boeroeng terebang,

Sie Ouwhoat denger mendjadi mara.

 

(19) Ambil ketoepat di para-para,

Belie babie setengah katie30,

Sie Ouwhoat denger mendjadi mara,

Poekoel sie Tjinhin setengah matie.

 

30) Satu Kin/Kati 斤 setara setengah kilogram, setengah kati 250 gram.

 

(20) Babie tjin harga sekatie,

Laboe parang di dalem doelang,

Poekoel sie Tjinhin setengah matie,

Lantas Tan Taij Goan mendjalan poelang.

 

(21) Laboe parang di dalem doelang,

Ikan matiauw31 blon di sendok,

Tan Taij Goan berdjalan poelang,

Ongkiauw32 lantas kloewar tengok.

 

31) Kata slang Peranakan Benteng kuno yang berarti “mati”.

32) Ong Kiauw凤娇 keponakan cantik dari Ouw Hoat yang kelak menjadi permaisuri Lie Tan.

 

(22) Ikan matiauw blon di sendok,

Di sendok lagi taro di mangkok,

Ongkiauw lantas kloewar tengok,

Lantas sie Tjinhin dipanggil masoek.

 

(23) Di sendok lagi taro di mangkok,

Serindit33 kaijoe perigie34,

Tempo sie Tjinhin di panggil masoek,

Tapi sie Tjinhin meradjoe35 pegie.

 

33) Burung Bayan kecil/ Loriculus Galgulus.

34) Sumur/ Sumber air. Konteks kalimatnya mungkin “Burung Serindit hinggap di kayu penyangga sumur”.

35) Merayu/ membujuk.

 

(24) Serindit kaijoe perigie,

Periginja lagi sie oeloeng-oeloeng,

Sie Tjinhin meradjoe pegie,

Dia pegi di kaki goenoeng.

 

(25) Periginja lagi sie oeloeng-oeloeng,

Angkien36 sotjioe37 betalie-talie,

Dia pegi di kaki goenoeng,

Ongkiauw38 Tjopioe39 pegi mentjarie.

 

36) Angkien 背巾 Bedong bayi.

37) Berumbai.

38) Ong kiauw王钦 dan 39) Tjo Pioe 曹彪 adalah jendral perang loyalis laskar pemberontak Lie Tan.

 

(26) Angkien sotjioe betalie-talie,

Talinja lagi di boeat tjioe,

Ongkiauw Tjopioe pegi mentjari,

Soeda dapet di bawa roema sie Matjioe.

 

(27) Talinja lagi di boeat tjioe,

Ambil datjin40 timbang terigoe,

Soeda di bawa roema sie Matjioe,

Sie Pema41 liat terlaloe koentjoe42.

 

40) Timbangan dacin/ steelyard balance. Timbangan ini sekarang masih umum dipakai di Posyandu/ Puskesmas desa untuk menimbang berat bayi.

41) Pe Ma 伯妈 adalah Nyonya keluarga Thou yang mana suaminya tuan Thou merupakan bupati loyalis Boe Tjek Tian, di mana Lie Tan kembali menyamar menjadi Lie Kok Siang dan menikahi putri Thou In In buat mendapatkan Popwe pusaka kaca.

42) Koentjoe 君子 susilawan, bertata susila.

 

(28) Ambil datjin timbang terigoe,

Banting loenpia43 di paso batoe44,

Sie Pema liat terlaloe koentjoe,

Bae di poengoet di boeat mantoe.

 

43) Lumpia.

44) Nama lainnya adalah Grengseng/ Krengseng. Alat masak berbentuk bak besar dari batu yang dapat digunakan untuk menampung adonan sekaligus sebagai pencetak adonan kulit lumpia dengan cara dipipihkan.

 

(29) Banting loenpia di paso batoe,

Ambil padie rendem di tjoeka,

Bae di poengoet di boeat mantoe,

Sie Tjinhin kawin boekannja soeka.

 

(30) Ambil padie rendem di tjoeka,

Padinja lagi di makan katjoa,

Sie Tjinhin kawin boekannja soeka,

Saking45 it-tio46 si popwe47 katja.

 

45) Kata untuk menandai sumber/ sebab.

46) Demi.

47) Popwe 宝贝 artinya barang pusaka. Pusaka Kaca ini bernama “Lie Hwa Keng” mampu membalikan serangan musuh menjadi air berkali-kali lipat, Lie Tan memerlukannya untuk membantu Matjioe melawan jendral kerajaan Boe Tjek Tian bernama Lie Sin Giap yang memiliki Popwe tameng sakti bernama “Hwe Lun Pay” yang mampu mengeluarkan api besar.

 

(31) Padinja lagi di makan katjoa,

Pagi-pagi tarik pedatie,

Saking it-tio si popwe katja,

Sebab sie Tjinhin ada berdjandji48.

 

48) Berjanji dengan pelayan Nyonya Thou yang ternyata adalah Hong Kiauw, pujaan hati Lie Tan.

 

(32) Pagi-pagi tarik pedatie,

Toekang pedatie di makan matjan,

Sebab si Tjinhin ada djandji,

Ongkiauw pegi kloear tjoetjiam49.

 

49) Tjoetjiam kemungkinan 出剑, mengeluarkan pedang, maksudnya mengantar Popwe kaca kepada Matjioe ke medan perang.

 

(33) Toekang pedatie di makan matjan,

Ambil lada di Bangkaoeloe50,

Ongkiauw pegi kloear tjoetjiam,

Begitoe ada tjeritanja doeloe.

 

50) Nama daerah, kemungkinan Bangka Hulu.

 

Sair Si Litan

Disadur dari: “Boekoe Pantoen Penghiboer Hati”

Terkarang oleh: Boenga Mawar,

Batavia Albrecht & Co. 1902

 

(1) Kerbo oetan tarik pedati,

Moewat rotan koe-dengan tali,

Sebab Boe Tjektian si Hongho mati,

Si Lietan tjoetsi dibawa lari.

 

(2) Moewat rotan koe-dengan tali,

Ambil sepotong di oelat tjioe,

Si Lietan tjoetsi di bawa lari,

Baik di kirim roema si Matjioe.

 

(3) Ambil sepotong di oelat tjioe,

Daon bamboe dalem praoe,

Baik di kirim roema si Matjioe,

Radja Boe Tjektian mendapat taoe.

 

(4) Daon bamboe dalem praoe,

Orang menjapoe sepagi hari,

Radja Boe Tjektian mendapat taoe,

Lepas orangnja di soeroe tjari.

 

(5) Orang menjapoe sepagi hari,

Bli oedang di pasar poekat.

Lepas orangaja di soeroe tjari,

Si Lietan memboedjang sama si Ohoat.

 

(6) Beli oedang di pasar poekat,

Ikan bawal di masak tjin,

Si Lietan memboedjang sama si Ohoat,

Toekar namanja panggil sie Tjinhin.

 

(7) Ikan bawal di masak tjin,

Tjoeat tjoeteng si hakdji tee-it,

Toekar nama panggil si Tjinhin,

Ohoat lagi bekerja sedjit.

 

(8) Tjoeat tjoeteng si hakdji tee-it,

Beli tekoan di pasar kolee,

Ohoat lagi kerdja sedjit,

Tan Taij Goan mendateng kialee.

 

(9) Beli tekoan di pasar kolee,

Poeloeng bawan di atas papan,

Tan Taij Goan mendateng kialee,

Boenboe koawan berdoedoek makan.

 

(10) Poeloeng bawan di atas papan,

Tjee siantjin di dalem tokkoei,

Boenboe koawan berdoedoek makan,

Sie Tjinhin keloear pegang tjioepieh.

 

(11) Tjee siantjin di dalem tokoei,

Ikan matiauw di tana-tana,

Sie Tjinhin keloear pegang tjioepie,

Sie Hongkiauw lagi bermaen pana.

 

(12) Ikan matiauw di tana-tana,

Beli mangkok di toko baroe,

Sie Hongkiauw lagi bermaen pana,

Sie Matiok pana lah tjarang kajoe.

 

(13) Beli mangkok di toko baroe,

Baik di kirim tana Palembang,

Sie Matiok pana lah tjarang kajoe,

Sie Tjinhin pana boeroeng terebang.

 

(14) Baik di kirim tana Palembang,

Ikan matiauw dalem peraoe,

Sie Tjinhin pana boeroeng terbang,

Sie Hongkianw liat mendjadi maloe.

 

(15) Ikan matiauw dalem peraoe,

Ambil ketoepat di para-para,

Sie Hongkiauw liat mendjadi maloe,

Ohoat keloear lah mara-mara.

 

(16) Ambil ketoepat di para-para,

Ambil teekoan di dalem doelang,

Ohoat keloear lah mara-mara,

Tan Taij Goan mendjalan poelang

 

(17) Ambil teekoan di dalem doelang,

Babie tjin harga sekati,

Tan Taij Goan mendjalan poelang.

Sie Tjinhin di poekoel setenga mati.

 

(18) Babie tjin harga sekati,

Ikan matiauw loepa di sendok,

Sie Tjinhin di poekoel setenga mati,

Sie Hongkiauw keloear lah pegi tengok.

 

(19) Ikan matiauw loepa di sandok,

Baik di sendok taro di mangkok,

Sie Hongkiauw keloear lah pegi tengok,

Panggil sie Tjinhin di soeroe masoek.

 

(20) Baik di sendok taro di mangkok,

Pasang lilin dalem peraoe,

Panggil sie Tjinhin di soeroe masoek,

Sie Tjinhin lagi keliwat maloe.

 

(Samboengannja nanti dimowatken dalam laen boekoe).*

* Tidak ditemukan versi selanjutnya dari buku ini.

 

 

  • REDAKSI MENYEDIAKAN RUANG SPONSOR (IKLAN) Rp 500.000,- PER 1 BULAN TAYANG. MARI BERIKLAN UNTUK MENDUKUNG OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM
  • REDAKSI TURUT MEMBUKA BILA ADA PENULIS YANG BERKENAN BERKONTRIBUSI MENGIRIMKAN ARTIKEL BERTEMAKAN KEBIJAKSANAAN TIMUR (MINIMAL 800 KATA, SEMI ILMIAH)
  • SILAHKAN HUBUNGI: MAJA 089678975279 (Chief Editor)

 

Daftar Pustaka

Yan Widjaya. 2013. Cerita Klasik Tiongkok Maharani Bu Cek Tian. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

https://baike.baidu.com/item/%E6%9D%8E%E6%97%A6%E6%8E%A2%E5%87%A4%E5%A8%87/5378338. Diakses 14 Desember 2022.

https://id.wikipedia.org/wiki/Ruizong_dari_Tang. Diakses 15 Desember 2022.

Tanpa Nama. 1921. Sair Tjerita sie Lie Tan. Pintoe-Besar Batavia. Electrische Drukkerij Kho Tjeng Bie & Co.

Boenga Mawar. 1902. Sair Si Litan. Disadur dari: “Boekoe Pantoen Penghiboer Hati”. Batavia. Drukkerij Albrecht & Co.

Butuh bantuan?