Sketsa Relevansi Studi “Global Buddhism”

Home » Artikel » Sketsa Relevansi Studi “Global Buddhism”

Dilihat

Dilihat : 127 Kali

Pengunjung

  • 1
  • 17
  • 271
  • 82,520
Pic 3 JUN 2025 JO

Oleh: Jo Priastana

 

“Buddhism, it seemed, was a rational religion,

 whose truth claims could withstand the test of reason”

(Stephen Batchelor, Penulis dan Tokoh Buddhisme Sekuler)

 

Perkembangan baru dalam dunia pendidikan tinggi agama Buddha mencatatkan sejarahnya. Institut Nalanda Jakarta membuka International Program, yaitu program Ph.D, in “Global Buddhism” berkolaborasi dengan perguruan tinggi Rajamangala University of Technology Krungthep, Thailand. Program doktor S3 dalam studi “Global Buddhism” ini patut disambut dan menarik untuk disimak. MOU kedua perguruan tinggi itu telah dilakukan pada 26 April 2025 di Jakarta International Expo Kemayoran, dihadiri oleh Dirjen Bimas Buddha, Drs. Supriyadi M.Pd., dan segenap civitas akademi pendidikan Buddhis.

Program studi doktor (S3) “Global Buddhism” dengan gelar Ph.D., ini sangat strategis bagi pemajuan studi Buddhadharma masa kini, dan pastinya juga akan memantik pemikiran Buddhadharma yang telah berkembang dan menyejarah ribuan tahun lalu. Hadirnya studi Global Buddhism ini memiliki makna yang dalam karena sangat relevan dalam menjawab kebutuhan masyarakat dunia dewasa ini. Studi ini juga berperan penting bagi kemunculan substansi Buddhadharma yang mampu memenuhi tuntutan permasalahan dunia global masa kini, dan sekaligus sebagai pembuktian relevansi Buddhadharma sebagai agama universal yang dapat menjawab tantangan zaman sebagaimana pernah terjadi dalam sejarahnya.

Buddhadharma memiliki sejumlah karakteristik yang mampu menjawab segala permasalahan, termasuk di zaman global dunia modern masa kini. Dunia global masa kini yang bercirikan sekuler, saintifik dan inklusif, serta berbagai permasalahan yang menyertainya, memerlukan keterlibatan sosial buddhisme (Socially Engaged Buddhism). Selain itu, pentingnya keterampilan dalam berelasi dengan agama-agama di dunia saat ini dengan pendekatan studi agama dan Buddhadharma akademik-saintifik, pengetahuan hubungan Buddhadharma dengan ilmu pengetahuan-teknologi modern, seperti ilmu psikologi, kesehatan mental, bisnis dan ekonomi serta ilmu-ilmu lainnya.

 

Dalam Dunia Global Modern

Karakteristik Buddhadharma menyimpan kekuatan dan energi serta nilai universal yang senantiasa relevan dalam menjawab kebutuhan zaman. Buddhadharma yang menekankan pada kesadaran dan meditasi, rasional dan tidak dogmatis, etika universal, dalam sejarahnya telah membuktikan kekuatan adaptasinya dalam menyeberangi daerah-daerah baru yang multikultural.  Buddhadharma juga tidak bertentangan dengan sains yang memiliki metodologi, cara kerja rasional dan pembuktian empiris yang juga menjadi ciri dan cara berpikir orang modern yang rasional kritis dan tidak dogmatis. 

Buddhadharma dapat berperan di tengah menggejalanya globalisasi, dimana dunia bagaikan sebuah desa kecil yang mudah terhubung satu sama lain akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Buddhadharma yang memiliki kekuatan adaptasi dan fleksibilitas dan daya inklusivitas  mampu menjumpai keragaman manusia yang kini dapat berada bersama baik secara online dalam ruang maya atau pun bertemu bersama dalam ruang bersama. Globalisasi yang memungkinkan pertemuan manusia dengan begitu banyak latar belakang budayanya.

Diperlukan etika kehidupan bersama, etika yang dapat menjangkau kesaling-mengertian sehingga mampu menghindarkan konflik dan menghantar perdamaian serta keharmonisan hidup bersama. Etika dan nilai-nilai humanistik Buddhisme yang mampu mencegah penggunaan kekerasan bersenjata dan perang, mengatasi masalah kriminalitas modern, diskriminasi rasial, ketidaksetaraan gender, pelanggaran hak asasi manusia dan hewan, maupun problem etis lainnya serta menyapa kelompok-kelompok yamg termaginalisasi seperti kaum miskin, pengungsi, kelompok  LGBTQ+R, kaum buruh tani dan lainnya.

Etika Buddha seperti tercermin dalam jalan tengah mampu mewujudkan keadilan sosial, demokrasi, maupun mengatasi sistem ekonomi kapitalisme yang ekspansif yang telah mengeksploitasi sumber daya alam dan mengakibatkan rusaknya lingkungan, krisis iklim dan ancaman kelestarian bumi. Sistem kapitalisme yang memberi ruang bagi produksi dan secara inheren menerbitkan keserakahan dan memunculkan sifat konsumerisme yang tak putus-putus menjadi tantangan dan perhatian serius dalam studi Global Buddhism melalui socially engaged Buddhism.

Buddhadharma memiliki kekuatan yang menjadi ciri khasnya yakni ajarannya mengenai fokus pada kesadaran melalui meditasi. Fenomena masyarakat modern yang mengalami tekanan dalam kerja, burnout, maupun disrupsi digital yang berubah cepat turut membuat banyak profesional kehilangan keseimbangan emosional. Di zaman modern banyak orang yang mengalami stres, kecemasan, dan tekanan hidup. Dalam hal ini, Buddhadharma dapat memberikan sumbangsihnya.

Praktik seperti mindfulness atau meditasi Vipassana sangat populer dalam psikologi modern dan digunakan dalam terapi seperti dalam Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR). Bukti ilmiah hasil studi menunjukkan manfaat meditasi terhadap kesehatan mental dan fisik, serta mengatasi gejala stres. Buddhadharma yang memiliki prinsip filosofi dan latihan praktik kesadaran mampu memberikan keseimbangan batin dan kejelasan pikiran dan kesadaran bagi masyarakat modern.

Buddhadharma memiliki etika universal untuk turut mengatasi problem masyarakat modern.  Ajaran seperti welas asih dalam tindakan, tidak menyakiti makhluk hidup, dan hidup sederhana, serta Buddhism scientific dapat menjawab isu-isu global seperti krisis lingkungan, keadilan sosial, hak asasi manusia, konsumerisme dan keserakahan. Buddhadharma juga menekankan gaya hidup sederhana yang minim konsumsi sejalan dengan gerakan sustainability dan anti konsumerisme.

 

Dalam Daya Sejarah Buddhadharma

Globalisasi menghadirkan pergerakan manusia yang intensif dalam menjelajahi seluruh permukaan bumi. Interaksi dan pergaulan internasional, lalu lintas pertukaran barang dan jasa, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin masif mempertemukan segala jenis bangsa dengan latar belakang budaya yang beragam. Buddhadharma yang adaptif dan memiliki daya fleksibilitas pastinya mampu menyesuaikan dirinya dalam masyarakat muktikultral sebagaimana yang telah terlihat di dalam sejarah.   Sejarah mencatat bahwa Buddhadharma selama berabad-abad telah menyebar ke berbagai negara, ke Tibet, India, Korea, Jepang, Asia Tenggara dan mampu menyesuaikan diri tanpa kehilangan esensinya.

Pergerakan keluar Buddhadharma dari tanah kelahirannya di India ke dunia global terekam di dalam lintasan Jalur Sutra (Silk Road) pada abad 2 SM dan hingga pertengahan abad-15. Di dalam lintasan jalur itu tertoreh peninggalan budaya Buddhis yang menjadi saksi sejarah akan kemampuan Buddhadharma dalam menyesuaikan dirinya dan menjawab perkembangan zaman. Dunia mengenal Tibetan Buddhism, Buddhisme China, Nusantara Buddhism dan tipologi buddhisme lainnya kini yang tumbuh di tengah dunia modern.

Jalur sutra jalan global masa lalu yang fenomenal mempertemukan budaya dan masyarakat dunia Timur dan Barat, India, Cina, Persia, Yunani. Begitu pula peran besar keberadaan perguruan tinggi Nalanda masa lalu di Bihar, abad 5-12 Masehi. Perguruan tinggi Nalanda yang telah bersifat kosmopolitan karena banyak mengundang para cendekiawan dari berbagai negara untuk datang belajar, serta sumbangsih besar Nalanda sebagai perguruan tinggi yang saintifik akademik bagi kemunculan  produktivitas ilmu pengetahuan dan budaya di banyak negara.

Di Barat kini, banyak bentuk Buddhisme yang bersifat non-teistik berkembang, suatu bentuk atau tipologi Buddhadharma yang tanpa menekankan pada kepercayaan supranatural dan cocok dengan masyarakat modern yang sekuler. Banyak prinsip ajaran dalam Buddhadharma yang tidak bertentangan dengan Sains. Buddhadharma tidak memiliki konflik besar dengan sains, karena ajarannya yang tidak dogmatis namun menekankan penggunaaan ratio untuk menyelidiki dan pembuktian empiris.

Buddhadharma menawarkan pembuktikan empiris dan bisa diterima secara rasional. Persentuhan Buddhadharma dengan ciri berpikir dan metode saintifik ini menjadikan Buddhadharma sebagai sebuah agama yang sejalan dengan ilmu pengetahuan modern, dan bahkan bisa saling melengkapi satu sama lain. Buddhadharma mampu menanggapi apa yang menjadi akar dari kehidupan modern yaitu perkembangan peradaban dari kemajuan sains modern. 

Buddhadharma mengajak orang berpikir kritis, bukan sekadar menerima dogma sebagaimana yang menjadi ciri banyak orang modern. Buddha sendiri mengatakan untuk “jangan percaya karena aku yang berkata, tetapi ujilah sendiri”. Kalimat Buddha yang tertera di dalam “Kalama Sutta” sangat mengakrabkan orang-orang di zaman modern yang menjalani hidupnya selalu menekankan pada rasionalitas, penggunaan sains dan pembuktian empiris. Buddhadharma selaras dengan peradaban sains modern.

 

Dalam Peradaban Sains Modern

Perkembangan psikologi modern seperti neurosains, memperlihatkan bagaimana Buddhadharma bisa bercermin pada neurosains, begitu pula neurosains. Buddhadharma dan neurosains saling melengkapi dalam memahami kesadaran dan pikiran. Begitu pula persentuhan dengan ilmu pengetahuan modern lainnya, seperti dengan dunia fisika modern dalam teori kuantum maupun logika matematis, maupun mendukung dan memberi ruang bagi ciri kehidupan masyarakat modern yang sekuler untuk dapat tumbuh menemukan makna kehidupannya dan menyelami realitas yang sesungguhnya.

Beberapa tokoh modern Buddhadharma, seperti Dalai Lama, Thich Nhat Hanh, Alan Watts, dan banyak lainnya atau praktik Zen dalam dunia bisnis dan teknologi, menunjukkan bagaimana Buddhadharma terus hidup dan berkembang di zaman sekarang. Buddhadharma hadir di tengah globalisasi zaman modern dengan karakteristiknya yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang bersifat rasional dan empiris, cocok bagi kehidupan masyarakat modern yang membutuhkan ajaran yang bersifat pragmatis dan berguna dalam menyelesaikan permasalahan kehidupannya.

Buddhadharma hadir untuk dunia global dan zaman modern bagai rakit, teknologi sederhana yang kolaboratif memiliki fleksibilitas dan daya lenting tinggi yang kini menghantar manusia modern menyeberangi sungai menuju ke pantai bahagia. Rakit Buddhadharma yang dibaca secara semiotik dan hermeneutik yang mengandung pesan pragmatis dan bermanfaat bagi sebanyaknya keselamatan manusia modern dunia masa kini. Zen Buddhism misalnya, yang berkembang secara mengglobal di dunia modern karena sungguh bersifat pragmatis, telah memberi banyak manfaat bagi masyarakat modern sejak peyebarannya ke dunia Barat melalui banyak tokoh terkenalnya.

Zen Buddhism mampu diterapkan dalam dunia bisnis di tengah kemajuan teknologi. Praktik tentang kesadaran penuh dan fokus atau mindfulness dalam pekerjaan, prinsip kesederhanaan (simplicity) dan sikap minimalis, tidak melekat (non-attachment) dan ketahanan mental dalam kesabaran dan keteguhan (ksanti dan virya), serta kerja yang dipandang sebagai suatu aktivitas meditasi yang dijalani dengan kesadaran penuh.

Penting untuk bercermin pada relevansi Buddhadharma yang telah terbukti dalam sejarah seperti yang terekam dalam Lintasan Silk Road, Kejayaan Nalanada masa lalu. Selain itu ada pula penyebaran Zen Buddhism sehingga berkembang di Barat dan Amerika setelah perang dunia kedua yang dianggap juga sebagai penanda gerakan diaspora dan globalisasi Buddhisme tahap dua dan mampu menjawab kebutuhan dunia global masyarakat modern.

Pentingnya berkaca pada kejayaan Buddhadharma masa lalu, serta pada kemunculan tipologi Buddhadharma di Barat dan di negara-negara modern saat ini, seperti gerakan Engaged Buddhism, Humanistik Buddhisme maupun Secular Buddhism dan Contextual Buddhism, niscaya kehadiran studi “Global Buddhism”, agar mampu memberikan inspirasi, energi dan rasa optimisme bagi hadirnya kekuatan Buddhadharma untuk menyejarah kembali di tengah dunia global saat ini.

Mari kita sambut program studi “Global Buddhism” yang saintifik-akademik di tengah masyarakat global modern yang semakin sekuler, saintifik, inklusif dan dengan segenap permasalahannya. Studi Buddhadharma global akan melahirkan para sarjana Buddhadharma kontemporer yang terdidik dan terlatih dalam menjawab tantangan zamannya, di tengah tumbuhnya  masyarakat modern sekuler yang memungkinkan tanpa harus menjadi Buddhisme Religius namun inklusif dan humanis! (JP) ***

 

BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).

 

sumber gambar: meta AI

error: Content is protected !!
Butuh bantuan?