Tiga Serangkai Tokoh Tionghoa Dibalik Berdirinya Kelenteng Seng Hong Bio 城隍廟 di Singaraja, Bali

Home » Artikel » Tiga Serangkai Tokoh Tionghoa Dibalik Berdirinya Kelenteng Seng Hong Bio 城隍廟 di Singaraja, Bali

Dilihat

Dilihat : 317 Kali

Pengunjung

  • 1
  • 29
  • 83
  • 46,169
Tiga Serangkai Kimsin Pic

Penulis: Joe Zinkla (Huang De Bao 黄德寳)

Editor & Pembacaan Bongpay: Majaputera Karniawan (Tjia Wie Kiong 謝偉強)

Kisah ini tidak terlepas dari peran serta Kapitein Titulair Lie Eng Tjie. Beliau dipertemukan oleh pemerintah Hindia Belanda dengan kedua orang Tionghoa yang datang dari Tiongkok dan berlabuh di pelabuhan Buleleng tempo dulu (Bekas pelabuhan Buleleng dikala itu).

Kedua orang Tionghoa tersebut bernama Lie Chang 李鎗dan Lie Ho 李荷. Mereka berdua datang ke Singaraja Bali dari Tiongkok membawa Kimsin/ Jinshen 金神 (arca dewa) Seng Hong Ya 城隍爺 (Dewa Kota). Waktu itu Tiongkok di masa dinasti Qing 皇清朝, era kaisar siapa tidak jelas, sedang terjadi huru-hara, makanya mereka berdua pergi dari Tiongkok dan menyelamatkan kimsin Seng Hong Ya dari huru-hara tersebut.

Mereka menaruh kimsin di gerobak yang diatasnya ditaruh sayur mayur yang kebanyakan busuk. Hal ini untuk menghindari razia dari tentara Qing dan penjaga pintu gerbang supaya enggan memeriksa. (Catatan redaksi: Kemungkinan kerusuhaan yang dimaksud adalah pemberontakan Boxer atau Boxer Rebellion 義和團運動yang terjadi antara 1899-1901 Masehi, era pemerintahan kaisar Qing Guangxu 光绪. Mengingat tahun kematian Kongco Lie Chang 1901 masehi).

Setibanya di Singaraja Bali kedua orang Tionghoa tersebut ditampung di rumah kapitan Lie Eng Tjie. Dan pada akhirnya altar kelenteng untuk dewa Seng Hong Ya didirikan di lokasi SDN 4 Kp. Baru sekarang ini, tidak jauh dari rumah tua Kapitan Titulair Lie Eng Tjie di jl. P. Bali SINGARAJA BALI.

Lie Chang meninggal dunia lebih dulu pada tahun 1901 masehi, dan dimakamkan di pemakaman Tionghoa di pantai Lingga Singaraja Bali. Berdasarkan pembacaan Bongpay/Nisan kuburan beliau, diketahui almarhum berkampung halaman asal di Kabupaten Eng Chun (Yong Chun 永春), Provinsi Hokkian (Fujian 福建), Tiongkok. Nama almarhum adalah Lie Chang/Lie Cheng (Li Qiang 李鎗), bongpay bertarikh era dinasti Qing 清rezim Guangxu tahun ke 26 光緒廿六年 yang jika dikonversi ke tahun Masehi menjadi 1875 + 26 = 1901 Masehi, dan memiliki seorang anak bernama Lie Ie Seng/Lie Ia Seng (Li Yi Sheng李亦生).

Berbeda dengan Lie Ho yang meninggal dunia setelah Lie Chang, Lie Ho lebih beruntung karena dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga Kapitein Titulair Lie Eng Tjie karena sang kapitein belum memiliki tanah untuk kompleks pemakaman keluarga Lie Eng Tjie dikala itu. Pada makam Lie Ho tidak ada tarikh tahun Bongpaynya, hasil pembacaan Bongpay hanya menyatakan almarhum berasal dari Yongchun 永春, fujian 福建, Tiongkok. Almarhum Lie Ho/ Li He 李荷 seorang laki-laki, memiliki dua anak laki-laki bernama Giok Ceng 玉掁 dan Juan Ceng瑄掁.

Kemudian Kapitein Titulair Lie Eng Tjie meninggal dunia, pada Bongpay beliau (sebagaimana para pejabat pada masa lalu, red) hanya dituliskan gelar beliau (諡Shi, gelar alias kehormatan/The Posthumous title) dan istrinya, tidak disebutkan asal daerah dan nama asli beliau. Bongpay bertarikh era Kaisar Xuantong tahun pertama宣统元年 (1908 M), pada bongpay tertulis aksara 顯考諡響斋甲必丹奉政大夫李公之墓 yang berarti: Disini adalah makam daripada ayah kami yang telah berlalu seorang bergelar kapitein titulair bermarga Lie yang mana adalah pejabat besar.


Setelah Kapitein Titulair Lie Eng Tjie meninggal dunia, altar Seng Hong Ya dikemudian hari diserahkan kepada masyarakat Tionghoa Singaraja di bawah naungan T.I.T.D. (Tempat Ibadah Tri Dharma) dan akhirnya dipindahkan ke daerah Tambak yang sampai sekarang ini berdiri Seng Hong Bio城隍廟 (Literal: Kuil Dewa Kota, lokasi saat ini) yang kini berada di pinggir Pelabuhan Buleleng, tepatnya di Jalan Pulau Flores No.1, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali 81113. Cerita ini saya dapatkan dari tuturan beberapa sesepuh-sesepuh tua dari keturunan Kapitein Titulair Lie Eng Tjie. Sayangnya beliau-beliau ini sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Makam Kapitein Titulair Lie Eng Tjie juga Siang Kong dengan istrinya, tanpa nama asli juga. Pada bongpay hanya tertulis 顯妣諡静勤誥贈太宜人李門陈氏之墓 yang kira-kira kalau diterjemahkan artinya: Disini adalah makam ibu kami seorang yang tenang dan pekerja keras dalam membantu suaminya dengan gelar kehormatan sebagai keluarga pejabat bermarga Lie 李, dan dia sendiri berasal dari marga Tan 陈. Pada bongpay juga mencatat nama 6 anak laki-laki: Lie Siang Hai 李上海, Lie Tek Chun 李德春, Lie Siang Kim 李上金, Lie Siang Yong/Lie Siang Yang  李上揚, Lie Siang Ka 李上甲,dan Lie Siang Cing 李上清.

Seng Hong Ya (Cheng Huang Ye城隍爺, datuk pelindung kota) sebagai dewa Kota memiliki nama panggilan yanh cukup banyak, seperti Seng Hong Kong (Cheng Huang Gong 城隍公, kakek pelindung kota), dan Seng Hong Lo Ya (Cheng Huang Lao Ye 城隍老爺, datuk sesepuh pelindung kota). Pada era dinasti ming, dewa Seng Hong Ya memiliki kepangkatan layaknya pejabat pemerintahan aktif, diantaranya (China Knowlegde.de, 2012):

  1. Khusus untuk dewa Cheng Huang dari prefektur Kaifeng 開封, Linhao 臨濠, Taiping 太平, Hezhou 和州 and Chuzhou 滁州 diberi pangkat setara pejabat golongan 1A.
  2. Khusus dewa Cheng Huang tingkat Prefektur Satu (Fu 府) diberi gelar pangkat setara pejabat golongan 2A dan diberi gelar kehormatan Wei Ling Gong 威靈公(Datuk yang berwenang atas otoritas urusan arwah).
  3. Khusus dewa Cheng Huang tingkat Prefektur Dua (Zhou 州) setara pejabat Golongan 3 dan diberi gelar kehormatan Lingyou Hou 靈祐侯 (Adipati/Marquis yang membantu urusan arwah).
  4. Khusus dewa Cheng Huang tingkat distrik (xian縣)setara pejabat Golongan 4 dan diberi gelar kehormatan Xianyou Bo 顯祐伯 (Paman yang dituakan guna membantu menunjukan/memberi petunjuk).

Mengingat asal kedua tokoh pembawa Kimsin (Lie Chang & Lie Ho) tersebut berasal dari Yongchun 永春, fujian 福建 dan pada ruangan Kongco Kelenteng Seng Hong Bio singaraja terdapat papan pujian bertuliskan 侯顯公  (Datuk Adipati/Marquis yang membantu menunjukan/memberi petunjuk) maka dapat disimpulkan kimsin beliau dibawa dari kuil Seng Hong Ya di daerah tingkat Prefektur Dua (Zhou 州) dengan pangkat setara pejabat Golongan 3 dan gelar kehormatannya Lingyou Hou 靈祐侯 (Adipati/Marquis yang membantu urusan arwah).

Catatan redaksi: Besar kemungkinan Kongco Seng Hong Ya ini dibawa dari salah satu kuil dewa Cheng Huang/Seng Hong Bio 城隍廟 di daerah Yongchun 永春, fujian 福建. Tetapi tidak diketahui yang mana satu, karena di sana setidaknya ada 3 kuil dewa Cheng Huang yang sudah tua dan masih eksis sampai saat ini.

Harapan kami, semoga kelak makam Kongco Lie Chang, Lie Ho, serta Kapitein Titulair Lie Eng Tjie terus dilestarikan dan bisa menjadi salah satu tempat ziarah. Mengingat peran dan jasa beliau termasuk sangat penting dan berjasa bagi perkembangan kepercayaan Kelenteng Seng Hong Bio yang kini menjadi kultur kebudayaan Tionghoa di Singaraja, Bali.

 

Chinaknowlegde.de. 2012. Religions in China – Chenghuang 城隍, the City Gods. http://www.chinaknowledge.de/Literature/Religion/personschenghuang.html. Diakses April 2022

Zinkla, Joe. 2022. Jejak Yang Terlupakan: Sang Pembawa Arca Seng Hong Ya Ke Singaraja. https://setangkaidupa.com/artikel/jejak-yang-terlupakan-sang-pembawa-arca-seng-hong-ya-ke-singaraja/. Diakses April 2022.

Google Arts & Culture. 2022. Pemberontakan Boxer. https://artsandculture.google.com/entity/m0gfq9?hl=id. Diakses April 2022.

error: Content is protected !!
Butuh bantuan?