Urip Iku Urup (Hidup Itu Menyala)

Home » Artikel » Urip Iku Urup (Hidup Itu Menyala)

Dilihat

Dilihat : 169 Kali

Pengunjung

  • 0
  • 89
  • 63
  • 23,130
5 Urip pic

Oleh: Xie Zhen Ming 谢峥明

 

Hari ini saya mendapatkan 2 kiriman pesan dalam grup chat Whatsapp yang berbeda. Pesan pertama bercerita tentang bagaimana agar hidup ini membawa faedah, pesan berikutnya mengangkat tema masa tua. Pesan-pesan tersebut saya bagikan kembali ke grup chat Whatsapp teman-teman kuliah. Oleh salah seorang anggota grup pesan tersebut ditanggapi: bagaimana jika semakin tua usia seseorang kian membawa faedah. Spontan saya jawab: saya mau… Pertanyaannya adalah: how to realize?

Berbicara tentang membawa faedah kita akan teringat dengan petuah Jawa yang diberikan oleh: Sunan Kalijaga. Beliau mengatakan: “Urip iku urup.” (Hidup itu menyala). Artinya: keberadaan seseorang itu seharusnya dapat memberikan manfaat pada orang lain. Dengan memberikan manfaat, berarti kita membagi kebaikan kepada sesama. Pada akhirnya, berbuat baik dan berbagi manfaat kepada sesama akan mendatangkan kebaikan pula pada diri sendiri.

Ada sebuah quote menarik dari Mahatma Gandhi yang berbunyi: If you want to change the world, start with yourself. Jika kita ingin merubah dunia ini menjadi lebih baik, terlebih dahulu harus memperbaiki diri sendiri. Bagaimana bisa seorang perokok berat hendak memberikan nasehat kesehatan jika belum berhenti dari kebiasaan lamanya?

Pepatah bahasa Mandarin mengatakan:  “修身、齐家、治国、平天下 xiu shen, qi jia, zhi guo, ping tian xia, setelah memperbaiki diri sendiri barulah dapat menata rumah tangga, setelah itu dapat mengatur negara, selanjutnya baru bisa memberikan manfaat untuk dunia. Confucius mengajarkan kepada kita semua untuk mendahulukan hal yang pokok. Hal pokok sebagai manusia adalah senantiasa memperbaiki diri.

 

古之欲明明德于天下者,先治其国;欲治其国者,先齐其家;欲齐其家者,先修其身;欲修其身者,先正其心;欲正其心者,先诚其意;欲诚其意者,先致其知,致知在格物。物格而后知至,知至而后意诚,意诚而后心正,心正而后身修,身修而后家齐,家齐而后国治,国治而后天下平。自天子以至于庶人,壹是皆以修身为本。其本乱而末治者否矣,其所厚者薄,而其所薄者厚,未之有也!此谓知本,此谓知之至也。

Orang jaman dahulu yang hendak menggemilangkan Kebajikan Yang Bercahaya itu pada tiap umat di dunia, ia lebih dahulu berusaha mengatur negeri. Yang ingin mengatur negerinya, ia lebih dahulu membereskan rumah tangga. Yang ingin membereskan rumah tangganya, ia lebih dahulu membina diri. Yang ingin membina dirinya, ia lebih dahulu meluruskan hati. Yang ingin meluruskan hatinya, ia lebih dahulu mengimankan tekad. Yang ingin mengimankan tekadnya, ia lebih dahulu mencukupkan pengetahuan. Untuk mencukupkan pengetahuannya, ia meneliti hakekat tiap perkara. Dengan meneliti hakekat tiap perkara (Ge Wu) dapat cukuplah pengetahuan. Dengan cukup pengetahuannya (Zhi Zhi) akan dapatlah mengimankan tekad. Dengan tekad yang beriman (Cheng Yi) akan dapatlah meluruskan hati. Dengan hati yang lurus (Zheng Xin) akan dapatlah membina diri (Xiu Shen). Dengan diri yang terbina akan dapatlah membereskan rumah tangga (Qi Jia). Dengan rumah tangga yang beres akan dapatlah mengatur negeri (Zhi Guo). Dan dengan negeri yang teratur akan dapatlah dicapai damai di dunia (Ping Tian Xia). Karena itu dari raja sampai rakyat jelata mempunyai satu kewajiban yang sama/yang satu, yaitu mengutamakan pembinaan diri sebagai pokok. Adapun pokok yang kacau itu tidak pernah menghasilkan penyelesaian yang teratur baik, karena hal itu seumpama menipiskan benda yang seharusnya tebal dan menebalkan benda yang seharusnya tipis. Hal ini adalah sesuatu yang belum pernah terjadi. Inilah yang dinamai “mengetahui yang akar (Zhi Ben)”, inilah yang dinamai “cukup pengetahuan/sempurnanya pengetahuan (Zhi Zhi)”.

(礼记-大学 kitab Li Ji XXXIX Da Xue Ajaran Besar.2 hal 673)

 

So, jika banyak diantara kita yang memilih semakin tua kian membawa faedah. Pertama harus memperbaiki diri dimulai dari pola makan, pola istirahat, dan gaya hidup. Makan enak menurut dokter belum tentu sehat, jadi sesekali saja. Penderita beberapa penyakit kini semakin muda usianya, ternyata berhubungan dengan kebiasaan begadang. Kedua, dengan jasmani dan rohani yang sehat, membina keluarga yang harmonis. Keluarga yang harmonis dapat menjadi teladan masyarakat. Keteladanan dalam masyarakat lokal bisa diikuti oleh masyarakat daerah lain secara nasional. Sebuah negara dengan masyarakat yang memiliki karakter baik akan disegani oleh negara-negara disekitarnya, memberikan sumbangsih besar untuk dunia.

 

Selamat belajar, semoga bermanfaat.

 

BAGI PARA PEMBACA YANG MAU MEMBANTU OPERASIONAL SETANGKAIDUPA.COM BISA MELALUI REK. BANK BRI KCP CIPULIR RADIO DALAM 086801018179534 AN. MAJAPUTERA KARNIAWAN. MOHON MENGIRIMKAN KONFIRMASI DANA KE WHATSAPP NOMOR 089678975279 (MAJA).

 

Daftar Pustaka:
Adegunawan, Suyena. 2018. Kompilasi《礼记》- Liji – Catatan Kesusilaan. Bandung. USA.

Foto: Joe Scherschel, https://education.nationalgeographic.org/resource/buddhism/. Diakses 31 Mei 2023.

 

Butuh bantuan?