Beribadah di Candi Borobudur seperti dalam perayaan Waisak Nasional memiliki makna spiritual dan sosial untuk menghargai jasa-jasa leluhur, dan ucapan rasa hormat terima kepada tokoh-tokoh berjasa yang telah melestarikan Borobudur sehingga bisa berfungsi kembali sebagai sarana ibadah. Selain itu, juga sekaligus mengandung makna strategis untuk menciptakan kebersamaan, integrasi dan persatuan antar sesama umat Buddha. Dalam beribadah bersama secara khusyuk itu akan menumbuhkan kebersamaan dan kebersatuan dan meningkatkan amal bakti untuk berpartisipsi dalam pembangunan keagamaan Buddha secara nasional, membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan mengembalikan kejayaan Nusantara!