Seksualitas merupakan fenomena yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Seturut dengan perkembangan jaman yang semakin maju, dan demokratis, maka seks pun semakin tidak lagi tabu untuk dibicarakan. Lebih dari itu, seks yang semakin terbuka itu ternyata juga merembes dalam berbagai pola pergaulan manusia sekarang melalui macam-macam perwujudannya.
Maraknya keterbukaan seksualitas dalam berbagai macam bentuk dan perilakunya itu juga dikhawatirkan akan semakin meredupkan nilai moralitas dan spiritualitas seksualitas itu sendiri. Seksualitas yang jauh dari kasih sayang dan tanggungjawab manusia. Seksualitas yang hanya mencerminkan kecenderungan banyak orang dalam menafsirkan kehidupan dari tolok ukur nilai kebendaannya saja.
Apakah seks telah sungguh-sungguh berubah menjadi bukan apa-apa kecuali sekedar alat untuk memperoleh kenikmatan? Apakah seks telah sungguh-sungguh dan sama sekali lepas dari unsur spiritual? Adakah seks memang sesuatu yang negatif dan harus diemohkan sama sekali dalam menggapai kesadaran kebuddhaan? Apakah moralitas mengenai seksualitas mengekang kebebasan dan mengerdilkan kesadaran moral manusia? Bagaimanakah hubungan seksualitas dalam perjalanan spiritual dan cita-cita kesempurnaan seorang Buddhis?
Itulah sebagian dari beragam masalah seksualitas yang terdapat dan diungkap dalam buku Buddhadharma dan Seksualitas ini. Dengan tanpa sungkan berbagai tulisan dalam buku ini mengangkat masalah-masalah seksualitas yang berkembang di dalam berbagai segi kehidupan, pola pergaulan dan perilaku manusia saat ini. Semuanya itu dicoba didekati dari perspektif Buddhadharma dan diletakkan dalam kerangka keseluruhan perjalanan cita-cita spiritual seorang Buddhis.