Nagarjuna adalah pemikir Buddhis India pertama, dan peletak dasar dari filsafat Madhyamika, yakni suatu system filsafat yang sangat penting dan memiliki pengaruh secara mendalam bagi pertumbuhan dan perkembangan aliran Buddha Mahayana. Ajaran Buddha Gautama dikenal dengan sebutan Jalan Tengah. Secara etika, jalan tengah tidak memutlakkan cara kehidupan, baik asketisme maupun hedonisme. Nagarjuna mengungkan jalan tengah Buddha secara filosofis dalam rangka mengatasi kutuh-kutub pandangan.
Buku “Filsafat Jalan Tengah Madhyamika” ini berusaha menyajikan tentang Nagarjuna dan berbakai kaitannya khususnya mengenai percikan-percikan pemikirannya. Sebagai peletak dasar filsafat Buddha, Nagarjuna mengungkapkan Jalan Tengan Buddha dengan apa yang dikenal dengan sebutan Filsafat Madhyamika. Pandangan Nagarjuna tentang konstruksi realitas merupakan langkah pembuka untuk memahami filsafat Nagarjuna diatas mana ia membangun sistim filsafat Madhyamika atau filsafat Jalan Tengah.
Sistem filsafat Madhyamika mengungkapkan ajaran Buddha dengan brilyan. Kejeniusan dan kreatifitas Nagarjuna menjadikan filsafatnya sebagai landasan dan sumber dari mashab Mahayana dan pertumbuhan aliran-aliran Mahayana dan modal berfilsafat kritis. Filsafat Madhyamika tidak lain adalah pembabaran Buddhadharma secara filosofis, spiritualitas jalan tengah Buddha untuk tidak melekat pada kutub-kutub pandangan ekstrim yang mengundang konsekwensi etis. ***