Secara harafiah, kata Dharmayatra (Sansekerta) berari Ziarah Dharma. Dalam arti kata ini terkandung pengertian: mengunjungi tempat-tempat suci yang berhubungan dengan kehidupan seorang suci yang dipuja dan dijadikan panutan hidup. Mengunjungi, datang ke tempat suci yang berarti juga datang mengunjungi, lihat saksikan dan alami keberadaan Buddha, Dharma dan Sangha.
Dharmayatra dalam agama Buddha dapat diartikan berziarah ke tempat-tempat suci yang berhubungan dengan kehidupan Buddha Gautama (Sakyamuni Buddha). Berdharmayatra layaknya memanifestasikan keyakinan dari narasi yang terdapat dalam paritta Trisarana: Perlindungan kepada Buddha, Dharma dan Sangha.
Kebahagiaan yang sepenuhnya hadir dari anugerah berdharmayatra. Keyakinan yang semakin tumbuh ketika berada di tanah suci Buddha, tempat-tempat suci Buddha di India seperti: Ruminde (Taman Lumbini) di Nepal, sebuah taman yang indah dimana Bodhisattva (calon Buddha) Siddharta dilahirkan. Bodh Gaya di India, dimana Bodhisattva Siddharta mencapai Anuttara Samma Sambodhi atau penerangan sempurna yang tiada taranya menjadi Buddha. Taman Rusa Isipatana, Sarnath Benares, tempat dimana Buddha membabarkan ajarannya pertama kali demi kebahagiaan semua makhluk. Kusinara (Kusinagara), tempat di mana Sang Buddha wafat atau memasuki parinibbana.
Dapat berkunjung ke tanah suci Buddha merupakan suatu berkah termulia, suatu anugerah tak ternilai. Sepertinya memperoleh pasport yang membuka dan membentang luas untuk menjalani jalan sunya dalam pencapaian kebahagiaan sejati.